••••
••••
"Bryan ayo putus."
Kalimat itu dengan berat hati keluar dari bibir Asya yang bahkan tak berani menatap wajah kekasihnya. Setelah memikirkan hal itu berhari-hari akhirnya Asya berani mengambil keputusan ini.
"Maksud kamu apa Sya?"
Suara Bryan terdengar begitu pelan ketika mengatakannya. Dia mendekat dan menyentuh pundak sang kekasih hingga membuatnya mendongak dan menatapnya.
"Bryan.. ayo kita akhiri sebelum semakin jauh," pinta Asya.
Perkataan itu membuat Bryan melepaskan tangannya dan bergerak mundur beberapa langkah.
"Enggak usah ngomong yang aneh-aneh," kata Bryan marah.
Dia tidak suka pembahasan mengenai hal ini. Bryan tidak mau putus dari kekasihnya.
"Bryan ini enggak akan baik untuk kita.."
"Kita pasti bisa nemu jalan keluarnya," kata Bryan dengan penuh keyakinan.
"Jalan keluarnya hanya kamu yang pindah atau aku Bryan! Enggak ada jalan lain selain itu," ucap Asya sambil menahan tangisnya.
Ini pun berat untuknya karena dia begitu menyayangi Bryan. Ada banyak sekali kenangan manis yang sudah mereka lalui bersama-sama.
"Ada, kita bisa menikah beda keyakinan itu udah jadi hal yang biasa..."
"Dan membuat orang tua kita benci sama kita? Bryan mungkin ini memang yang terbaik untuk kita," kata Asya pelan.
"Yang terbaik apa?! Aku enggak mau putus Sya!" tolak Bryan dengan suara yang cukup kuat.
"Bryan."
Asya memanggilnya dengan lirih. Dia menatap kekasihnya itu dengan penuh permohonan.
Ada cukup banyak tekanan yang Asya rasakan karena selain orang tuanya dia pun tau orang tua Bryan menentang hubungan mereka.
"Sya please."
"Bryan cepat atau lambat pun kita bakal tetap mengakhiri hubungan ini," kata Asya yang benar-benar terlihat sedang menahan tangisannya.
"Aku enggak mau," tolak Bryan dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya.
Dia sangat mencintai Asya, jadi bagaimana mungkin dia berpisah dengan wanita iru?
"Semakin kita lanjutkan malah akan semakin menyakiti Bryan. Sejak awal kita tau kalau hubungan ini tidak bisa berakhir baik karena perbedaan kita terlalu jauh..."
Asya menatap mata Bryan dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Aku cinta kamu Bryan, tapi kita enggak bisa sama-sama," kata Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (OPEN PO)
RomanceSederhananya ini adalah kisah tentang Bryan yang ditinggal menikah dan Laura yang gagal menikah.