"Sayang, kamu lihat kunci mobil aku enggak?"
Suara Bryan yang terdengar hingga dapur membuat Laura menghela nafasnya lelah. Tidak ada satu hari tanpa mencari barang-barang yang padahal pria itu sendiri yang menyimpannya.
Laura yang baru saja selesai menyiapkan sarapan itu langsung pergi ke atas untuk menghampiri suaminya.
"Kamu tuh sehari aja enggak nyari barang enggak bisa ya?" omel Laura sambil membuka pintu kamarnya.
Saat melihat keadaan kamar matanya langsung melotot. Semua yang sudah dia bereskan kembali berantakan karena Bryan mencari kunci mobilnya.
Bantal dan guling berserakan di pantai juga selimut.
"Kamu ngapain berantakin tempat tidur sih? Memang kamu pernah naruh kunci mobil di kasur?" tanya Laura kesal.
"Sayang aku buru-buru udah di telepon suruh ke kantor," kata Bryan yang terlihat frustasi karena tak kunjung menemukan kunci mobilnya.
"Kamu tuh kebiasaan sih! Aku kan udah sering bilang..."
"Sayang marahnya nanti aja, bantuin aku dulu," pinta Bryan yang membuat Laura menghela nafasnya lelah.
Bryan benar-benar mengacak-acak hampir seluruh kamar hanya untuk mencari kunci mobilnya.
"Mungkin bukan dikamar sayang," kata Laura.
"Enggak kok aku inget aku taruh meja," ucap Bryan yakin.
"Meja mana? Bryan sampai kuncinya enggak ada di kamar aku ngambek ya?! Kamarnya kamu buat berantakan kayak gini," ancam Laura yang hanya Bryan tanggapi dengan gumaman singkat.
Pria itu kini pergi ke meja rias Laura yang membuat Laura langsung menahannya.
"Aku aja yang cari di sini, kamu cari keluar coba di ruang tengah atau ruang tamu," kata Laura.
"Enggak mungkin ada sayang aku ingetnya di kamar." Bryan dengan penuh keyakinan mengatakan hal itu.
Laura benar-benar gemas sendiri ketika mendengarnya. Masalahnya Bryan selalu mengatakan hal yang sama ketika dia tengah mencari sesuatu.
'Aku taruh sini kok sayang beneran.'
'Aku inget banget waktu pulang udah aku bawa.'
Dan semuanya berakhir tidak ada. Semua barang yang Bryan cari ditemukan di tempat yang berbeda dengan yang pria itu yakini.
"Coba dulu!" kata Laura galak.
Bryan pasrah dan segera keluar kamar. Dia mencari keluar sedangkan Laura mencari di kamar sambil merapihkan kembali kamar mereka.
Kembali lagi pada Bryan yang sudah berada di bawah. Pria itu mencari di sekitaran ruang tamu, dia mengangkat dan melempar asal bantal sofa, tapi tetap tidak ada.
Kemudian Bryan pergi ke ruang tengah. Dia mencari di sana, tapi tetap tidak ada hingga dia melihat jasnya yang tergeletak di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (OPEN PO)
RomanceSederhananya ini adalah kisah tentang Bryan yang ditinggal menikah dan Laura yang gagal menikah.