•••••
"Dari sekian banyaknya orang kenapa harus Bryan sih?!"
•••••
Laura pikir akan sulit baginya untuk jatuh cinta lagi setelah pernikahannya batal, tapi ternyata dugaannya salah besar.
Tak butuh waktu bertahun-tahun bahkan dalam waktu singkat perasaannya bisa berubah hanya karena oknum bernama Bryan. Entah apa yang ada di dalam diri pria itu hingga Laura bisa melupakan luka di hatinya dan jatuh cinta dalam waktu yang begitu singkat.
Sekarang Laura tengah termenung di dalam kamarnya. Dia menggigit ibu jarinya sambil membayangkan kedekatannya dengan Bryan belakangan ini.
Saat tengah asik termenung tiba-tiba saja pintu kamar Laura terbuka dengan lebar. Hal itu membuat Laura menoleh ke belakang dan melihat Mami nya masuk ke dalam kamar.
"Laura," panggil Selline.
Laura hanya bergumam pelan sebagai tanggapan.
"Mami lihat kamu pergi dengan seorang pria, dia siapa?" tanya Selline sambil melangkahkan kakinya mendekat.
Pertanyaan itu membuat Laura menghela nafasnya lelah. Dia terlalu malas untuk memberikan jawaban karena pada akhirnya Mami nya itu akan meminta dia untuk menjauhi Bryan.
Enak saja!
Kalau tidak ada Bryan tidak tau deh Laura bakal sefrustasi apa setelah pernikahannya batal.
Untung saja ada Bryan yang selalu bisa membuatnya tersenyum. Pria itu selalu tau cara untuk mengembalikan senyumnya.
"Mami tanya," kata Selline ketika anaknya tak kunjung memberikan jawaban.
Laura menghela nafasnya pelan lalu mengangkat bahunya acuh.
"Pacar aku," jawab Laura asal.
"Mami rasa kamu sudah dengar perkataan Mami..."
"Dan Laura rasa Mami sudah cukup faham bahwa aku tidak akan pernah kembali lagi bersama dengan Adipati Raka Gyanendra," kata Laura yang langsung memotong ucapan Selline.
Laura berusaha keras meredam rasa kesal dalam dirinya.
"Jadi, dengan siapapun Laura menjalin hubungan sekarang Mami enggak berhak untuk larang Laura," kata Laura lagi.
"Udah berani bantah omongan Mami kamu sekarang ya?!" seru Selline.
"Lalu Mami mau aku melakukan apa? Menuruti semua keinginan Mami dan kembali pada seseorang yang berselingkuh di saat hari pernikahannya sudah dekat?" tanya Laura.
Kali ini giliran Selline yang terdiam. Dia benar-benar hanya diam tanpa sepatah katapun.
"Aku tidak tau kenapa Mami sampai sebegininya membela Raka, apa yang pria itu janjikan pada keluarga kita?" tanya Laura dengan senyuman miris di wajahnya.
Laura benar-benar ingin meluapkan semua emosinya, tapi dia berusaha terus untuk menahannya hingga membuat dadanya sesak sendiri.
"Apa dia menjanjikan kekuasan dan harta kekayaan? Selama ini memang itu yang paling utama untuk Mami dan Papi kan?"
Mata Laura tidak bisa berbohong. Ada kesedihan yang terpancar di bola mata indahnya.
Hal itu membuat Selline tidak bisa berkata-kata dan hanya diam sambil menatap wajah anaknya.
"Aku benar-benar enggak faham kenapa Mami sampai segininya? Atau Mami sama Papi punya salah atau berhutang budi sama Raka dan keluarganya?" tanya Laura lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (OPEN PO)
RomanceSederhananya ini adalah kisah tentang Bryan yang ditinggal menikah dan Laura yang gagal menikah.