After Losing You (2)

3.1K 230 12
                                    



"Alula Xaviera!"

Seruan itu membuat seorang gadis dengan pakaian yang cukup pendek itu berdecak kesal. Sambil menghentakkan kedua kakinya pemilik nama itu berbalik dan menatap orang tuanya dengan wajah cemberut.

Malam ini dia berniat pergi bersama teman-teman kuliahnya, tapi ia dipaksa untuk ikut orang tuanya menghadiri acara pernikahan anak dari salah satu teman orang tuanya.

"Papiiii."

Gadis itu merengek dengan wajah cemberutnya karena ia tidak mau ikut kedua orang tuanya.

Huft lagian dia tidak mengenal siapapun di sana!

"Ikut Mami sekarang! Ganti baju kamu kita pergi ke acara pernikahan teman Papa."

Kalimat itu sudah bukan lagi permintaan melainkan sebuah perintah yang harus ia lakukan atau jika tidak....

"Kalau kamu ngotot enggak mau pergi semua fasilitas kamu Papi sita."

Tepat sasaran! Ancaman yang Edgar Xavier berikan kepada anak perempuannya itu berhasil membuatnya segera pergi ke kamar untuk bersiap.

Meskipun dengan wajah cemberut, tapi Alula tetap mematuhi perintah sang ayah demi lancarnya segala urusannya.

Alula yang selalu diberikan fasilitas lengkap membuatnya tumbuh menjadi anak yang manja hingga ancaman tersebut adalah ancaman yang paling ampuh untuknya.

"Makanya kalau Papi udah bilang ikut ya berarti kamu harus ikut."

Kalimat itu adalah kalimat sambutan dari Kiara Agatha Xaviera yang merupakan ibu dari Alula ketika gadis itu memasuki kamar dengan wajah cemberut.

"Udah itu Mami udah siapkan dress nya. Sekarang kamu ganti baju dulu terus siap siap sebentar," kata Kiara pada anaknya.

"Aku udah ada janji..."

"Papi udah bilang ini dari kapan? Bukannya Papi sudah bilang sebelumnya, jadi seharusnya kamu tau kalau hari ini kamu harus ikut dan enggak buat janji lain sama teman-teman kamu," kata Kiara dengan penuh kelembutan.

"Tapi..."

"Ya terserah kamu, tapi Mami enggak bisa bantu kalau Papi marah dan tarik semua fasilitas kamu," ujar Kiara.

"Ihh iya iya kenapa sih ancemannya itu terus?" gerutu Alula sambil mengambil dress yang sudah disiapkan ibunya dan pergi berganti pakaian.

Hal itu membuat Kiara tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku putrinya yang tingkah lakunya masih seperti anak kecil diusianya yang tahun ini memasuki dua puluh tahun.

Mereka akan menghadiri acara pernikahan Raga Septian.

••••

Dari kejauhan Raka menatap ke arah pelaminan dimana Raga dan Viona berada. Kedua pengantin baru itu terlihat bahagia dan juga serasi.

Pemandangan itu membuat Raka termenung selama beberapa saat. Dalam hatinya kembali muncul ribuan penyesalan.

Seandainya dia tidak menyakiti Laura pasti dia akan merasakan hal yang sama seperti yang Raga rasakan. Dia pasti akan bahagia ketika akhirnya berhasil menikahi wanita yang sampai saat ini masih menjadi pemilik hatinya.

Raka iri. Dia merasa iri ketika melihat teman-temannya menikah dengan wanita yang ia cintai.

Tapi Raka sadar bahwa apa yang dia alami saat ini adalah hasil dari ulahnya.

Move On (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang