17 : Antara Raka dan Bryan

9.5K 746 55
                                    

•••••

"Enggak semudah itu buka hati untuk orang lain Laura. Kita bisa mulai lagi semuanya dari awal."

•••••

Raka :
kamu dimana?

aku mau ketemu sama kamu Laura

Laura menghela nafasnya pelan ketika membaca pesan yang mantan kekasihnya kirimkan. Hal itu rupanya menarik perhatian Bryan yang langsung mendekatkan wajahnya dan melihat layar ponselnya yang masih menyala.

Belum sempat Laura bicara pria itu sudah lebih dulu mengambil ponsel miliknya.

"Bryan, mau ngapain?" tanya Laura.

"Mau bales lah, dia kan nanya lo lagi dimana," jawab Bryan dengan santainya.

Tanpa memperdulikan tatapan tajam Laura kini Bryan menjauhkan sedikit layar ponsel gadis itu dan mengambil gambar dirinya asal.

Laura :
lagi di rumah cowoknya

Setelah melakukan itu Bryan menyerahkan ponsel Laura kembali dengan senyuman puas.

"Masih aja gangguin lo," kata Bryan kesal.

Laura meringis pelan melihat wajah masam Bryan. Dia ingin marah, tapi balasan Bryan sangat membantu karena Raka tak lagi membalas padahal pesan itu sudah dibaca.

Omong-omong foto Bryan terlihat sangat tampan padahal pria itu mengambil gambar hanya dalam beberapa detik saja.

"Enggak usah diliatin terus fotonya nanti gue foto lagi pakai handphone lo," kata Bryan yang membuat Laura berdecak kesal sambil memukul lengan pria itu.

"Apasih?!" seru Laura kesal.

Bryan tertawa pelan dan merebut lagi ponsel milik Laura dari tangan wanita itu.

"Apaan di read doang," gerutu Bryan.

Laura membiarkan saja Bryan melakukan apa yang dia inginkan. Rasanya sekarang ponsel miliknya sudah menjadi milik pria itu juga.

Entahlah biasanya Laura tidak suka orang-orang menyentuh ponselnya sembarangan karena menurutnya itu adalah hal yang privasi.

Tapi, sama Bryan enggak bisa marah atau melarang.

"Siapa nih Alex?" tanya Bryan.

"Temen," jawab Laura singkat.

Laura mendongak untuk melihat apa yang tengah Bryan lakukan. Pria itu tidak membuka chat, tapi dia melihat dari atas hingga bawah siapa-siapa saja yang berbalas pesan dengannya.

"Raga? Ini Raga temen gue kan?" tanya Bryan.

"Iya, Raga temen lo," kata Laura.

Wajah Bryan berubah kesal. Dia mengomel tidak jelas, tapi Laura tidak terlalu mendengarnya.

"Enggak usah dibales kalau dia chat ganjen anaknya," ujar Bryan.

"Dih kenapa? Seru tau chatan sama dia," ucap Laura yang membuat wajah Bryan semakin masam.

Ini kalau handphonenya di banting Bryan di pukul enggak ya?

"Enggak, ganjen," kata Bryan dengan penuh keseriusan.

Move On (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang