Special Part (10)

2.4K 191 2
                                    

••••

Halo semua hehehehehehe

Lama tidak berjumpa🤧

Adakah yang merindukan Bryan????

Oh iya baca sampai akhir yaaa di akhir nanti ada sesuatu🤫

••••

Sudah lebih dari dua jam Bryan terus menatap bayi mungil yang terlihat begitu lelap dalam tidurnya. Senyumnya tidak bisa dia hilangkan dari wajahnya sejak anak pertamanya lahir ke dunia.

Kalea Megan Alastair, nama itu akan dia berikan pada anak pertamanya yang lahir tepat pukul sebelas malam tadi.

Pria itu tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Dia terus menatap bayi mungil itu dengan penuh kebahagiaan.

"Bryan."

Sampai panggilan itu terdengar dan membuat Bryan mengalihkan pandangannya ke arah Laura yang malam tadi telah berjuang melahirkan anak mereka.

"Hm kamu butuh sesuatu? Maaf maaf aku dari tadi malah asik ngeliatin anak kita," kata Bryan yang bergegas menghampiri Laura.

Mendengar permintaan maaf itu Laura tertawa kecil. Wajahnya masih terlihat sedikit pucat dia juga masih belum banyak bicara.

"It's okay enggak perlu minta maaf," kata Laura pelan.

"Kenapa? Kamu butuh apa?" tanya Bryan dengan penuh kelembutan.

Laura menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban. Kemudian dia malah meraih tangan suaminya itu untuk digenggam.

Ada banyak sekali hal yang sudah mereka berdua lewati bersama. Ada banyak hal tidak terduga yang terjadi sejak batalnya pernikahan dia dan Raka.

Kedekatan yang terjadi antara dirinya dan Bryan tidak pernah Laura sangka akan berakhir dengan pernikahan.

Dan setelah semuanya mereka lewati bersama ada satu pertanyaan yang secara tiba-tiba muncul dalam benaknya.

"Bryan.."

"Hm?"

"Are you happy?" tanya Laura tiba-tiba.

Bryan menatap Laura dengan bingung ketika mendapatkan pertanyaan itu.

"Kamu bahagia kan sama aku?" tanya Laura lagi.

"Iyalah!" jawab Bryan tanpa berpikir.

"Terima kasih banyak Bryan," kata Laura pelan.

"Kayaknya aku deh yang harus bilang itu," ujar Bryan.

Kali ini giliran Laura yang bingung ketika mendengarnya. Dia menatap Bryan yang kini tersenyum sambil mengusap kepalanya.

"Aku yang harusnya berterima kasih untuk banyak hal ke kamu sayang," kata Bryan.

"Kenapa?" tanya Laura pelan.

"Terima kasih untuk semuanya sayang. Aku beneran enggak tau harus bilang apa selain itu apalagi setelah lihat perjuangan kamu melahirkan anak pertama kita..."

Bryan menghela nafasnya pelan sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain yang Laura tau bahwa itu adalah kebiasaan suaminya ketika dia ingin menahan tangis.

Dan benar saja ketika Bryan menatapnya lagi dia melihat mata berkaca-kaca pria itu.

"Kamu dan anak kita... kalian berdua adalah kebahagiaan terbesar untuk aku," kata Bryan dengan senyuman tulusnya.

Move On (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang