"Ini kamu beneran marah sama aku?"
Laura kembali menanyakan hal itu ketika dia sedang makan malam bersama dengan suaminya yang sejak kepulangan mereka hanya diam tanpa senyuman. Sekarang pun bukan memberikan jawaban dia hanya mengangkat bahunya acuh sebagai tanggapan.
Mulutnya terus mengunyah makan malam yang sudah Laura siapkan tanpa mau berbicara.
"Ih kamu kenapa sih? Aneh banget padahal kan cuman ketemu sama Raka itu juga enggak sengaja," gerutu Laura.
Bryan berdecak kesal. Dia tidak tau, tapi tetap saja melihat kedua orang itu mengobrol dengan santai membuatnya kesal.
Ya gimana ya Raka sama Laura kan sudah enam tahun berpacaran jika dibandingkan dengan Bryan yang baru berpacaran beberapa bulan saja sampai akhirnya memutuskan untuk menikah.
"Lagian ya aku kan juga bilang waktu mau makan siang sama Raka bukannya main pergi gitu aja berdua sama dia," kata Laura lagi.
"Tetep aja enggak suka. Kamu kalau mau ketemu dia enggak papa deh, tapi jangan sendirian harus sama aku," ucap Bryan yang akhirnya bersuara.
"Kamu enggak percaya sama aku dong kalau kayak gitu," kata Laura sambil memasang wajah kesalnya.
"Enggak percaya sama Raka," aku Bryan.
"Aneh ish! Tadi itu dia cerita Bryan karena lagi ada sedikit masalah..."
"Terus kamu peduli? Kamu peduli sama masalah yang dia punya?" tanya Bryan dengan cepat.
"Apasih?! Dia cerita soal pernikahannya sama Caitlyn katanya sih kalau anak mereka umurnya udah satu tahun mereka mau cerai," kata Laura menjelaskan.
"Terus ngapain ceritanya sama kamu? Mau cari simpati apa dia?" tanya Bryan yang membuat Laura merasa gemas sendiri.
"Ya cerita aja sayangku bukannya mau rebut aku dari kamu juga, jangan marah-marah," kata Laura.
Wajah Bryan masih terlihat cemberut. Dia tidak mau mengatakan apapun lagi dan memilih untuk kembali menyantap makan malamnya.
Melihat itu Laura hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Bryan kalau udah cemburu Laura sampai tidak bisa berkata-kata lagi.
Biarin deh mungkin sebentar lagi juga dia bakal balik lagi seperti biasa.
••••
"Jericho siapa?"
Baru saja Laura naik ke atas ranjang setelah dia pergi ke kamar mandi dan sudah disambut dengan pertanyaan yang membuatnya kebingungan.
Belum sempat memberikan jawaban Bryan sudah memberikan ponselnya yang masih menyala itu kepadanya.
"Bales tuh ada yang kangen," katanya sambil beranjak dari tempat tidur.
"Eh mau kemana?" tanya Laura refleks.
"Rokok."
Satu jawaban singkat itu membuat Laura menghela nafasnya pelan. Kemudian dia melihat ponselnya untuk membaca pesan yang Bryan maksud.
"Astaga pantesan! Asatag Jer lo kelamaan di Sydney dateng-dateng bikin huru-hara aja," gerutu Laura.
Jericho :
HeyLong time no see Laura
Gimana sama Raka? Udah putus belum nih dari dulu kan gue nungguin lo putus haha
Laura :
UdahJericho :
Seriously?
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (OPEN PO)
Lãng mạnSederhananya ini adalah kisah tentang Bryan yang ditinggal menikah dan Laura yang gagal menikah.