"Bagaimana bisa ini terjadi?!"
"Kalian sudah melihat CCTV, kenapa masih bertanya." Dengus Darren yang sibuk dengan laptopnya.
"Kau itu benar-benar.... astaga Harv, tolong bicara pada putramu, aku sudah tidak kuat memarahinya." Ingin sekali Yola menendang putranya yang menjengkelkan itu.
"Kenapa kau sangat lalai seperti itu, prince? Ini bukan sekali dua kali Tiger terjatuh saat kau asuh." Harvey menatap Darren dengan kesal.
"Daddy lupa apa yang pernah daddy lakukan padaku dulu?" Tanya Darren dengan malas.
"Kenapa kau jadi menghakimi daddy-mu?!" Seru Yola tidak terima.
Darren memutar malas matanya. "Daddy pernah membuatku tenggelam karena dia sibuk bermain game, dia pernah meninggalkan aku di pusat perbelanjaan karena ada rapat dadakan, atau kejadian saat dia hampir memanggangku di oven." Cibirnya.
"Daddy tidak sengaja!" Bantah Harvey.
"Iya, daddy-mu tidak sengaja." Bela Yola.
"Di mata mommy semua orang punya dosa, kecuali daddy." Darren memilih kembali fokus pada pekerjaannya dibanding melanjutkan debat dengan kedua orang tuanya.
Yasmine hanya diam mendengar pertikaian itu, ia tetap mengusap lembut punggung putra sulungnya meski bocah itu sudah tertidur.
Sebenarnya ini bukan hal yang mengejutkan baginya. Setelah bisa berjalan, Tiger memang tidak bisa diam. Dia sering kali terjatuh saat bermain karena terlalu aktif dan bersemangat.
Jangankan Darren, Yasmine dan nanny-nya saja juga kewalahan saat menemani bocah tampan itu.
"Miranda sudah memeriksanya, kan?" Tanya Yola sembari mengusap pelan rambut tebal Tiger.
"Sudah mom, Miranda juga sudah memberikan obat untuk dioleskan ke memarnya." Jawab Yasmine.
Yola menghela napas pelan. "Kalian tinggal di bersama kita saja, mommy bisa membantumu mengurus mereka bertiga."
Yasmine langsung tersenyum mendengarnya. "Yasmine sangat senang karena mommy menawarkan hal itu, tapi mommy juga punya banyak tanggungan, mommy bisa mengunjungi mansion kami kapan saja." Sebenarnya ia merasa tidak enak saat mengatakannya, namun Yasmine juga sadar bahwa Yola juga mempunyai banyak kesibukan.
"Yasmine benar, mommy mau menelantarkan Barrack Hospital?" Tanya Darren tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.
"Kau bisa mengirim beberapa nanny lagi untuk membantu Yasmine." Harvey mengusap lembut punggung istrinya.
Yola langsung mendesah pasrah mendengar ucapan ketiganya. "Baiklah, tapi biarkan Leora mengikuti jejakku menjadi seorang dokter nanti saat dewasa." Pintanya.
"Dia baru beberapa jam lahir, tapi mommy sudah ingin menentukan jalan hidupnya." Sindir Darren.
"Kau dan kakakmu sama-sama tidak mau menjadi dokter, setidaknya salah satu cucuku bisa meneruskannya." Yola menatap putra tunggalnya dengan kesal.
"Mommy juga meminta pada kak Lily agar Deona dan Diana menjadi dokter." Debat Darren.
"Kau-"
"Sudahlah sayang, kau bisa darah tinggi jika bicara dengannya." Harvey berusaha menenangkan Yola agar berhenti berdebat dengan putra mereka yang menyebalkan itu.
Yola mengusap dadanya dengan sabar. "Hanya Lily yang tidak pernah membuatku pusing."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With Mr Billionaire
RomantizmB The Series- Barrack 1 Darren Leonelle Barrack & Yasmine Lewis Ia tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Darren Leonelle Barrack, akan membawanya ke lembah terdalam dari sebuah rasa sakit. Tidak ada lagi senyuman, tidak ada lagi rasa percaya di...