Chapter 25

6.6K 426 197
                                    

"Apa rencanamu kedepannya?"

Pria yang ditanya menyesap rokoknya lalu menghembuskan asapnya ke atas. "Rencana apa?"

Lily mendengus pelan. "Jangan berlagak tidak mengerti, prince."

"Pertanyaanmu yang terlalu berbelit-belit, kak."

Lily memutar lehernya untuk menatap sang adik. "Prince ini serius, apa kau sudah memikirkan tentang masa depan Tiger?"

Darren berdecak. "Masa depannya sangat cerah, grampnya Benjamin Benedict, nananya Scarlett Barrack, grandpanya Harvey Benedict sedangkan grandmanya Yolanda Mackenzie. Apalagi yang harus dipikirkan?"

"Daddynya?"

Darren terdiam sejenak, sebelum menoleh pada Lily. "Dia tidak butuh seorang ayah, kasih sayang kalian semua cukup untuknya."

Lily sontak menggeleng pelan. "Tidak ada anak yang tidak membutuhkan ayahnya." Ia menatap Darren dengan tatapan sendu, bagaimana bisa adik kesayangannya itu mempunyai hati sekeras ini?

"Bukankah masa kecilmu sangat menyenangkan, prince? Daddy mengajarimu banyak hal, berkuda, memanah, menembak, berburu, mengendarai motor, helikopter hingga bersepeda. Kau tidak ingin mendampingi Tiger hingga dewasa? Mendidiknya dengan baik, mengajarkan semua hal padanya, menemaninya bersekolah, atau merayakan hari ayah bersamanya?"

"Aku tidak pernah menginginkan kehadirannya." Jawab Darren dengan datar.

"Dia juga tidak menginginkan lahir sebagai putramu prince, tapi meski kau tidak menginginkannya, dia tetap ada di dunia ini." Jika Yasmine mendengar perkataan Darren tadi, mungkin wanita itu akan sakit hati, pikir Lily.

"Aku membiarkannya hidup hanya karena mommy, aku tidak peduli dengannya."

Lily menghela napas pelan. "Coba lihat dia..."

Darren menatap lurus ke depan, tempat dimana Harvey telihat tengah menggendong dan bermain bersama seorang bayi tampan.

"Mungkin kau belum menyayanginya, tapi tidak bisakah kau memenuhi semua tanggung jawabmu sebagai ayah?" Tanya Lily dengan nada sedih.

"Sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan, kak? Kau ingin aku menikahi Yasmine, begitu?" Tanya balik Darren dengan malas.

Lily langsung menggeleng saat mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily langsung menggeleng saat mendengarnya. "Aku tidak berbicara tentang Yasmine, aku tidak mau ikut campur tentang hubungan kalian. Aku hanya ingin membicarakan tentang Tiger." Lily menatap Tiger yang sedang tertawa karena bermain balon. "Kekayaan dan hartamu sangat banyak, prince. Apa tidak pernah terpikirkan olehmu bahwa semua itu pasti akan kau wariskan padanya? Dia mempunyai darahmu, dia penerusmu, apa tidak ada sedikit pemikiran untuk memberikan apa yang kau punya padanya suatu saat nanti?"

Darren hanya diam dan terus menatap datar sekumpulan orang yang sedang merayakan pesta yang keluarga Benedict selenggarakan.

"Bayangkan jika Yasmine membawa Tiger pergi kembali, dan kau tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Kau pasti akan menyesal, prince....." Lily menyeka air matanya. "Lihat aku dan Vin, kami sudah mencari Isabella selama dua belas tahun tapi tidak ada apapun yang bisa dijadikan petunjuk. Percayalah prince, rasanya begitu sakit saat kehilangan seorang anak." Lirih Lily.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang