Chapter 59

5.6K 355 137
                                    

Semua orang terlihat cemas menunggu kelahiran bayi Darren dan Yasmine, mereka sekarang tengah berada di depan ruang persalinan. Sedangkan Darren menemani Yasmine di dalam.

Persalinan kali ini terasa sangat berbeda, Yasmine merasa sangat disayangi oleh semua orang, terutama Darren. Terlebih ada Sand dan Defone yang ikut menemaninya.

"Ayo Yas, tarik napas dalam-dalam lalu buang."

Yasmine menarik napas lalu membuangnya dan ia melakukannya secara berulang-ulang.

Darren menggenggam erat tangan Yasmine dan memberikan beberapa kecupan pada kening istrinya itu. "Kau pasti bisa." Bisiknya.

"Ayo Yas, sekarang."

Yasmine memejamkan mata dan mengejan sekuat tenaga namun ternyata bayinya belum juga keluar.

"Tidak apa-apa, kita ulangi sekali lagi."

Darren mengusap peluh yang memenuhi wajah pucat istrinya. "Ayo Yas."

Yasmine kembali mengejan dengan sekuat tenaga yang ia bisa, hingga akhirnya tangisan seorang bayi memecah keheningan di sana

Darren langsung memberikan banyak ciuman di wajah Yasmine. "Terima kasih."

Yasmine tersenyum disela tubuhnya yang terasa lemas.

"Dia baik-baik saja?" Tanya Darren.

Vera mengangguk. "Sehat dan lengkap, selamat bayi kalian perempuan, sangat cantik seperti ibunya."

Kalimat itu seketika membuat Darren tersenyum.

Yasmine dan Vera sampai terkejut melihatnya. Ini adalah kejadian yang sangat langka, setidaknya mereka pernah melihat Darren tersenyum walaupun sekali seumur hidup.

"Keajaiban baru saja terjadi, Yas."

"Apa kau terus yang akan menggendongnya? Aku juga ingin menggendong cucuku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau terus yang akan menggendongnya? Aku juga ingin menggendong cucuku."

"Nanti saja." Balas Darren seraya mengusap lembut pipi merah putrinya.

Sejak tadi Darren tidak membiarkan siapapun menyentuh putri bungsunya, ia terus mendekap tubuh mungil bayi itu sembari memperhatikannya.

"Dasar idiot." Dengus Yola dengan kesal.

"Daddy Briana ingin melihatnya." Rengek Briana.

"Nanti saja."

"Lalu untuk apa kita di sini jika hanya kau yang bisa menggendongnya?!" Mauve melotot ke arah kakaknya.

"Orang paling tidak penting disini kau, jadi pergilah."

"Lihat kak Darren, mom." Adu Mauve pada Yola.

"Dia memang menyebalkan, jadi biarkan saja."

Setelah puas memandangi dan menciumi putrinya, Darren baru membiarkan semua orang menggendong tubuh bayi yang belum diketahui namanya itu.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang