Chapter 46

5.4K 426 304
                                    

Langit yang sudah tertutupi kegelapan tak membuat Yasmine mengalihkan pandangannya. Hampir tiga jam ia duduk di rooptop sembari terus terdiam.

Ini adalah hari ketiga setelah pertengkarannya dengan Darren, dan sejak hari itu juga pria itu belum menampakkan batang hidungnya.

Yasmine menundukkan kepala untuk melihat perut buncitnya, ia mengusapnya pelan saat lagi-lagi rasa nyeri menerpa perutnya.

"Tolong maafkan mami, kalian pasti kesakitan karena mami terlalu seperti ini." Ingin sekali Yasmine melupakan semua yang terjadi agar suasana hatinya tidak berdampak buruk pada kandungannya, tapi itu sangat sulit ia lakukan, hingga membuatnya begitu merasa bersalah.

"Lalu sekarang bagaimana? Haruskah kita pergi?" Tanya Yasmine pada tiga bayi yang masih bersembunyi di dalam perutnya.

Yasmine terdiam memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Ini bukan hanya tentang dirinya saja, tapi tentang anak-anaknya juga.

Setelah beberapa saat berpikir, Yasmine memilih mengambil ponsel miliknya. Jari lentiknya langsung bergulir untuk mencari nama sang adik.

"Nyonya...."

Panggilan dari arah belakang membuat Yasmine mengurungkan niatnya untuk menghubungi Esther.

"Ada, bi?"

"Demam nona Ara dan nona Briana semakin tinggi." Ujar bibi Elvi dengan wajah cemas.

Tanpa mengatakan apapun, Yasmine langsung beranjak untuk melihat keadaan kedua putrinya.

Tanpa mengatakan apapun, Yasmine langsung beranjak untuk melihat keadaan kedua putrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks hiks mau beltemu daddy hiks hiks."

"Di di hiks hiks di di."

Yasmine memeluk Ara dan Briana dengan erat. Keduanya sudah demam sejak kemarin, mereka terus menerus mencari Darren dan bertanya kenapa ayahnya itu tidak kunjung pulang.

"Mami hiks Ala mau daddy hiks hiks."

Yasmine mengecup puncak kepala kedua putrinya. "Ara dan Briana makan dulu, biar mami yang menghubungi daddy." Bujuknya.

"Mau makan jika daddy yang menyuapi." Tolak Ara, sedangkan Briana hanya menangis sejak tadi.

Yasmine menoleh pada bibi Elvi seolah bertanya apa Darren sudah bisa dihubungi, namun seperti yang sudah-sudah, bibi Elvi menggelengkan kepalanya.

Hal itu membuat Yasmine menghela napas pelan. "Jika Ara tidak makan, nanti semakin sakit, dan daddy pasti akan bersedih." Ucapnya berharap Ara menurut. "Jika daddy tidak mau pulang karena Ara belum makan, bagaimana?"

Ara menggelengkan kepalanya. "Daddy pasti pulang jika tau Ala sakit."

Yasmine meremat selimut milik Ara untuk menahan tangisannya. "Ara istirahat dulu." Ujarnya yang membuat bocah itu mengangguk.

"Hiks hiks ami hiks."

Yasmine menimang tubuh Briana. "Bi Elvi tolong hubungi Vera, minta dia datang ke sini." Perintahnya yang langsung dilaksanakan oleh salah satu maid.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang