Chapter 62

5.7K 373 84
                                    

Suasana sore hari di kediaman Darren terlihat menyenangkan, pria itu baru saja mengajak istri dan putri bungsunya berkeliling danau menggunakan perahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sore hari di kediaman Darren terlihat menyenangkan, pria itu baru saja mengajak istri dan putri bungsunya berkeliling danau menggunakan perahu.

Setelah lelah, mereka memutuskan untuk makan bersama di belakang rumah yang menampilkan pemandangan indah di tengah pegunungan Swiss.

"Daddy dan mami jangan lupa, besok ada pertandingan." Peringat Merra pada kedua orang tuanya.

"Yes, sweetheart." Balas Darren.

"Merra tidak mau tahu, pokoknya kita harus menang seperti tahun-tahun lalu."

Yasmine terkekeh mendengarnya. "Tentu, kita akan membawa pulang piala best familly, best mom, best daddy dan best student."

Merra sekarang sudah menginjak usia enam tahun, bocah itu juga sudah bersekolah sejak tiga tahun ini. Dan selama tiga tahun itu, ia sangat aktif mengikuti semua kegiatan di sekolahnya.

"Mami dengar dari teacher, Merra yang akan memberikan pidato penutup?" Tanya Yasmine dengan bersemangat.

Merra terlihat tersenyum malu-malu. "Iya, teacher memilih Merra membacakan pidato khusus."

"Really?" Tanya Darren dengan antusias. "Pidato tentang apa? Kenapa daddy tidak diberitahu."

"Kejutan, jadi daddy dan mami tidak boleh tahu dulu."

"Oh begitu."

Merra mengangguk. "Pasti daddy dan mami akan senang mendengarnya."

Yasmine tersenyum cantik. "Pasti, anak cantik ini pasti akan membuat daddy dan mami bangga."

Darren mengusap lembut puncak kepala putrinya sebelum mendaratkan kecupan di sana. "Sudah sore, ayo mandi dan istirahat, agar tubuh kita bugar besok." Ajaknya.

"Mau perawatan, biar besok menjadi cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau perawatan, biar besok menjadi cantik." Merra menopang kedua pipinya dengan tangan.

"Putri daddy sangat cantik, mau secantik apa lagi?"

Merra tersenyum menggemaskan. "Mau cantik seperti mami."

Yasmine tersenyum mendengarnya, ia selalu senang saat mendengar pujian dari putrinya itu.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang