Chapter 2

7.5K 406 246
                                    

Kriiingggg

Suara bel pertanda istirahat membuat seluruh karyawan mendesah senang, mereka segera merapikan meja kerja dan langsung melesat menuju kantin kantor untuk mengisi perut.

Tak terkecuali para wanita cantik yang sedang berjalan dengan tidak sabar ke arah tempat duduk di sudut kantin.

Tak terkecuali para wanita cantik yang sedang berjalan dengan tidak sabar ke arah tempat duduk di sudut kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah memesan makanan, Nat?" Tanya wanita berkulit pucat sebelum mendaratkan tubuhnya di kursi.

"Sudah, aku sudah memesankan makanan untuk kita bertujuh." Jawab wanita bertubuh sexy.

"Bagaimana tadi siaranmu?" Wanita berpipi tembam itu menatap Natasha dengan minat.

"Baik, ada beberapa kecelakaan lalu lintas di Medelin." Jawab Natasha.

"Aku dengar kebakaran hutan di Brazil menewaskan banyak agen interpol." Ujar Alea yang diangguki Alexa.

"Kita sudah menerbitkan beberapa artikel tentang itu, sepertinya kebakaran itu disengaja." Kata Alexa yang langsung membuat jiwa rumpi mereka semakin menjadi-jadi.

"Sungguh? Wah sangat jahat sekali, kalian harus melihat foto-foto mengerikan dari korban kebakaran itu." Sara bergidik ngeri saat mengingatnya.

"Aku dengar para agen interpol melakukan pencarian terhadap beberapa orang terduga penculikan yang sedang marak di benua Amerika." Timpal Freya sembari menerima makanan yang diantarkan oleh pelayan kantin.

"Bukankah seharusnya Yasmine yang terbang ke Brazil untuk meliputnya?" Raissa menoleh pada wanita yang sedari tadi diam.

"Bukankah seharusnya Yasmine yang terbang ke Brazil untuk meliputnya?" Raissa menoleh pada wanita yang sedari tadi diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa namanya dipanggil, Yasmine sontak mengalihkan pandangannya dari ponsel. "Iya.... sebenarnya aku yang harus ke Brazil." Jawabnya setelah beberapa saat.

"Kenapa menolaknya?" Tanya Sara dengan penasaran. "Kau bisa sekalian berjalan-jalan di sana." Lanjutnya dengan terkekeh.

"Aku juga tidak mengerti kenapa kau menolaknya." Ucap Natasha dengan mulut penuh namun suaranya cukup jelas untuk dimengerti.

Yasmine terdiam sejenak, ia menyedot jus miliknya seraya menatap bergantian para sahabatnya yang tengah memperhatikannya. Ia menelan jusnya lalu menghela napas pelan. "Aku hanya ingin tetap di sini saja, terlalu malas untuk bepergian."

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang