"Tiger sudah tidur?"
"Hmm."
Yasmine berjalan mendekati box bayi untuk melihat putra tampannya. "Seharian ini dia sangat aktif bermain bersama anak-anak lainnya." Ucap Yasmine seraya merapatkan selimut milik Tiger.
Darren membolak-balikkan berkas di tangannya. "Kau tidak perlu selalu mengawasinya, biarkan dia bermain semaunya." Balas Darren saat mengingat istrinya seharian ini juga ikut menemani sang putra bermain.
"Aku hanya tidak ingin ketinggalan apapun tentang pertumbuhan Tiger, aku juga ingin menjaganya." Yasmine berjalan menuju sofa tempat Darren berada.
"Ada banyak nanny yang menjaganya, kau juga bisa mengawasinya dari jauh." Ucap Darren yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Aku ha-"
Darren langsung menoleh pada wanita di sampingnya. "Aku tahu kau sangat menyayangi Tiger, tapi pikirkan juga adiknya yang masih ada di dalam perutmu."
Yasmine terdiam mendengarnya, Vera juga berkali-kali memperingatinya agar tidak banyak berlari dan mengikuti Tiger saat bermain.
"Jika kau tetap susah diberitahu, lebih baik kita tinggal di mansion daddy sampai kau melahirkan."
Hal itu seketika membuat Yasmine menggeleng. Bukannya tidak ingin dekat dengan keluarga Darren, tapi Yasmine yakin bahwa ia tidak akan pernah menginjak lantai jika tinggal di sana. Semua orang pasti akan memanjakan dan memintanya terus beristirahat. "Iya iya, aku akan lebih berhati-hati dan membatasi gerak setelah ini."
Darren memilih tidak menanggapinya dan kembali fokus pada laptopnya. "Minum susunya."
Yasmine langsung mengambil susu yang berada di atas meja dan segera meminumnya, ia tidak mau Darren marah lagi jika ia tidak menurut.
"Sudah." Ucap Yasmine setelah menghabiskan susu hamilnya.
Darren mengangguk singkat. "Sekarang tidurlah."
"Temani." Cicit pelan Yasmine.
Darren menaikkan sebelah alisnya seraya menatap sang istri.
"Temani." Ulang Yasmine.
Saat ingin menolak permintaan Yasmine, Darren kembali diingatkan dengan perkataan ayahnya siang tadi.
Kau tidak ada saat dia hamil Tiger, apa kau tidak mau selalu ada dan menuruti semua permintaannya saat hamil sekarang? Itu semua juga demi anakmu, apa susahnya menurutinya.
Darren berdecak pelan saat perkataan itu kembali menggema di telinganya. Ia menghela napas pelan sebelum merapikan berkas pekerjaannya. "Baiklah, ayo tidur."
Yasmine tersenyum senang mendengarnya, ia segera menarik tangan Darren dan mengajaknya berjalan menuju ranjang.
Darren hanya menurut saja dengan kemauan istrinya, ia juga pasrah saat Yasmine memeluknya dengan erat.
"Darren...." Panggil Yasmine.
"Hmm."
"Tolong usap-usap punggungku." Cengir Yasmine seraya menatap wajah datar suaminya.
"Kenapa maumu banyak sekali?" Dengus Darren menatap kesal istrinya, kehamilan Yasmine baru diketahui kemarin, tapi ia sudah merasa jengah dengan tingkah laku aneh istrinya itu.
Yasmine mengerucutkan bibirnya. "Begitu saja tidak mau." Keluhnya seraya membalikkan tubuh untuk memunggungi Darren.
Darren mengantupkan bibirnya dengan mata yang terpejam singkat, ingin sekali ia mendorong Yasmine agar terjerembab ke lantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With Mr Billionaire
RomansaB The Series- Barrack 1 Darren Leonelle Barrack & Yasmine Lewis Ia tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Darren Leonelle Barrack, akan membawanya ke lembah terdalam dari sebuah rasa sakit. Tidak ada lagi senyuman, tidak ada lagi rasa percaya di...