"Terima kasih karena kau mau meluangkan waktu untuk menemuiku."
Yasmine tersenyum lalu mengangguk pelan. "Lagipula aku tadi sedang berada di luar kantor." Jawabnya dengan anggun.
Vera membalas senyuman Yasmine sembari terus menikmati makanannya. "Sebenarnya aku mengajakmu makan bersama untuk memberitahu sesuatu."
Alis cantik Yasmine berkerut tipis. "Ada apa?"
Vera membuka tasnya dan menyodorkan beberapa kartu undangan mewah. "Aku akan bertunangan, berikan undangan ini pada Raissa dan yang lainnya juga." Ujarnya seraya tersenyum cantik.
Yasmine menatap nama yang tertulis jelas di sampul undangan. "Arkan Hamilton?"
Vera mengangguk. "Kami dijodohkan dan setelah mengenalnya beberapa bulan lalu, aku setuju untuk bertunangan."
Tunggu..... bukankah beberapa hari lalu Vera menghabiskan malam dengan Darren?
Vera tersenyum saat mengetahui isi pikiran dari wanita di depannya. "Setelah kepulangan Darren dari Mexsico, aku menemuinya."
"Aku dan Arkan akan bertunangan bulan depan."
Darren mengangguk singkat. "Itu bagus."
"Kau pasti sudah tahu tentang perasaanku selama ini padamu." Ujar Vera menatap pria di depannya dengan penuh cinta.
"Apa itu penting?" Tanya Darren sebelum menyesap rokoknya.
Vera menghela napas pelan. "Tidak ada yang ingin berada di posisiku, tapi ini juga bukan salahmu."
Darren mengangkat sebelah alisnya. "Langsung pada intinya Ve, aku punya urusan penting."
Vera mengangguk mengerti. "Aku tidak ingin merasa menyesal setelah bertunangan, aku juga ingin hidup tenang dan bahagia dengan Arkan setelah ini."
"Hubungannya denganku apa?" Decak Darren dengan kesal.
"Aku ingin pengalaman pertama bercintaku, aku lakukan denganmu." Minta Vera dengan perasaan campur aduk.
Darren menatap dokter cantik di depannya dengan datar. "Aku bukan gigolo."
"Bukan begitu maksudku." Vera mengenggam tangan Darren. "Aku tahu bahwa mendapatkanmu adalah hal mustahil, tapi setidaknya aku bisa mengingat bahwa kita pernah menghabiskan malam bersama."
Darren menatap tajam wajah cantik Vera, ia terdiam sejenak untuk memikirkan permintaan wanita itu.
"Setelah ini aku benar-benar akan melupakanmu."
"Baiklah, tapi setelah ini jangan pernah mengangguku lagi."
Vera tersenyum seraya mengangguk setuju.
"Itu hanya seks biasa, aku senang karena Darren yang pertama." Vera benar-benar merasa lebih lega sekarang, setidaknya ia sudah mengikhlaskan Darren.
Yasmine terdiam dengan perasaan aneh yang terus menghantam otak dan hatinya. "Ehmmm saat Darren membawamu ke apartemen, aku pikir kalian sudah menjalin hubungan." Ujarnya dengan senyuman canggung.
Vera meletakkan gelas jusnya di atas meja. "Tidak Yas, itu hanya salam perpisahan yang aku berikan." Kekehnya.
Ada beberapa hal yang sebenarnya menyakiti perasaan Vera. Saat melakukan seks Darren membiarkannya bermain aktif, sedangkan pria itu memilih pasif. Darren bahkan tidak mengizinkannya untuk mencumbu bibir atau meninggalkan kissmark. Darren juga memilih menggunakan pengaman saat melakukannya, terlebih pria itu langsung beranjak pergi setelah ia mengalami orgasme beberapa kali, sedangkan Darren sendiri belum mendapatkan pelepasan.
![](https://img.wattpad.com/cover/289846443-288-k917440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With Mr Billionaire
RomanceB The Series- Barrack 1 Darren Leonelle Barrack & Yasmine Lewis Ia tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Darren Leonelle Barrack, akan membawanya ke lembah terdalam dari sebuah rasa sakit. Tidak ada lagi senyuman, tidak ada lagi rasa percaya di...