#20

1.2K 151 2
                                    

Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook

☆☆☆

Cahaya bulan yang pucat menyentuh karpet di dekat jendela dan memenuhi ruangan dengan cahaya abu-abu ketika Jungkook meniup lilin. Butuh waktu yang lama sebelum ia akhirnya pergi tidur. Jimin bersyukur bahwa Jungkook tidur telentang karena suara dengkurannya menutupi gerakan Jimin di sekeliling ruangan. Jimin turun dari tempat tidur tanpa mengganggu Jungkook dan cepat-cepat mengenakan bajunya.

Dia sudah mengatakan akan lari jika Jungkook memperkosanya lagi. Jungkook terus memaksakan nafsunya pada Jimin dan Jimin sudah tidak tahan lagi.

Jimin menutup pintu tanpa suara dan dengan hati-hati menuju ke lantai bawah. Tidak ada satu pun awak kapal yang berada di situ. Ia menduga mereka berada di desa atau tidur di kapal.

Jimin melangkah menyeberangi halaman dengan ketetapan hati yang pasti dan sakit hati yang mendorongnya.

Bulan berada tidak jauh di belakangnya sehingga mudah baginya untuk menemukan jalan menuju hutan. Ia menyeberang menuju pagar kandang dan mencari pintu gerbang.

Salah satu kuda meringkik dan disusul yang lain hingga membuat Jimin terkesiap. Ia melirik gugup ke sekitarnya, tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan. Jimin melangkah melewati papan yang lebih rendah dan masuk ke kandang.

Jimin mengulurkan tangan, memberi isyarat kepada salah satu kuda dengan manis. Ia dengan lembut menyentuh leher kuda, berbicara kepadanya sepanjang waktu. Kemudian ia mengusap hidungnya yang seperti beludru, membiarkan kuda itu mencium baunya.

Setelah saling mengenal, Jimin mencoba melompat, mengangkat dirinya untuk duduk tegak di atas kuda tersebut.

Jimin sudah memutuskan untuk tidak menutup pagar, berharap bahwa kuda-kuda lain akan melarikan diri pada malam hari. Kemudian Jungkook tidak akan punya kuda untuk mengikutinya.

Dengan perasaan penuh kemenangan, Jimin memberi tanda kepada kudanya untuk melangkah maju. Ia hampir jatuh ketika kuda itu mengambil langkah pertama dan ia meraih surainya dengan cepat. Kuda itu terus berjalan perlahan menyusuri jalan, masuk ke dalam hutan yang gelap, dan ia melihat bahwa tidak terlalu sulit menungganginya.

Jimin berjuang menekan rasa panik, mengingatkan dirinya sendiri kenapa ia melarikan diri. Lalu ia menyadari bahwa ia meninggalkan Victoria.

Jimin segera mencoba untuk memutar balik kudanya, tapi kemudian berubah pikiran dan membiarkan kudanya terus maju sepanjang jalan. Ia tidak bisa membawa Victoria bersamanya. Victoria tidak akan memiliki keberanian untuk melarikan diri. Victoria akan mencoba untuk menghalangi Jimin supaya tidak pergi dan bahkan mungkin mengatakan rencananya kepada Jungkook.

Lima belas atau dua puluh menit ketika kudanya berjalan dengan susah payah. Dua jam kemudian, tiba-tiba hewan cokelat kecil berlari di depan kudanya. Kuda itu melonjak, membuat Jimin jatuh ke tanah dan membuatnya terengah-engah. Ketika akhirnya ia berhasil duduk, kuda itu sudah pergi.

Jimin merasa hampir menangis. Ia berdiri dan menyapu daun dan ranting dari bajunya. Ia kehilangan arah sampai ia melihat gunung melalui lubang di antara pepohonan. Ia terus berjalan menuju pantai dengan jalan kaki. Sekarang ia bisa melihat dimana ia akan pergi.

Setelah satu jam setengah berlari, setengah berjalan, Jimin bisa mendengar debur ombak dalam jarak dekat. Ia berlari secepat mungkin, menghindari pohon-pohon dan semak-semak rendah. Kemudian matahari membutakan matanya saat ia keluar dari hutan. Ia jatuh berlutut di pasir dingin.

Jimin menunduk dan setelah beberapa saat mampu menenangkan napasnya yang berat. Ketika ia melihat lagi, ia tidak bisa percaya apa yang dilihatnya. Di sebelah kiri matahari terbit itu terdapat sebuah kapal, hanya satu setengah kilometer atau lebih dari lepas pantai.

Tanpa pikir panjang, Jimin melompat berdiri dan mulai melambai-lambaikan tangan dengan panik. Ia berseru, tapi kemudian berpikir mereka tidak bisa mendengarnya. Kapal itu bergerak melintasi matahari dan kemudian berlayar menuju titik lain di pulau itu.

Jimin terus melambaikan tangan, mulai takut bahwa tidak ada seorang pun di kapal yang akan melihatnya. Kemudian kapal berbalik dan mulai menuju ke arahnya. Jimin terduduk di pasir dan mulai menangis.

Ia melihat dengan tidak sabar saat sebuah perahu kecil diturunkan. Sambil mengamati pantai putih yang berkilauan, Jimin khawatir bahwa Jungkook mungkin akan muncul sebelum kapal didayung ke darat. Tapi setelah lima belas menit yang menyiksa dan lambat berlalu, Jimin sudah aman dalam perlindungan kapten William Rawlinsen dan dalam perjalanan ke kapalnya.

TBC

[ FREE ] BereziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang