#07

1.8K 210 17
                                    

Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook

☆☆☆

“Jadi Jungkook, apa yang akan kamu putuskan untuk berezia itu?” Tanya JaeHyun ketika ia bergabung dengan temannya di dek.

“Aku akan membawanya ke Saint Martin. Lord Daniel akan membayar mahal untuknya.” Jungkook menjawab. “Dan uang tebusan akan bernilai dengan keterlambatan kita untuk pulang.”

“Aku setuju meskipun para awak mungkin tidak. Tapi apa kamu tidak berpikir Lord Daniel tidak akan tahu bahwa pemuda berezia itu sudah kau tiduri?”

“Dia tidak akan tahu tentang hal itu sampai ia membayar uang tebusan, jadi tidak akan ada masalah bagi kita.”

“Kau adalah iblis, Jungkook.” JaeHyun tertawa. “Jadi bagaimana dengan berezia itu?”

“Indah. Tapi berbahaya bagi dia dengan keindahan yang dimilikinya. Dia bisa memiliki dunia dikakinya jika dia ingin, tapi aku berpikir dia tidak menyadari kecantikannya. Salah satu yang akan menghancurkan banyak nyawa bila melihatnya.”

“Tapi dia bukan milikmu, eh?”

“Tidak, aku akan mempertimbangkan menjaga berezia itu untuk diriku sendiri. Tapi dia mungkin akan mengalihkan perhatianku dan aku tidak bisa tenang sampai aku menemukan Don Miguel dan mengakhiri hidup sengsaranya!” Jawab Jungkook, panas.

“Aku tahu apa yang kau rasakan, Jungkook. Tapi mari kita tidak memikirkan hal itu sekarang. Ada waktu yang cukup untuk menemukan Don Miguel.”

“Kau benar, teman. Lebih menyenangkan untuk tidak berpikir tentang itu sekarang.”

JaeHyun tersenyum nakal. “Aku pikir kau menyukai berezia itu.”

“Apa yang aku tidak suka adalah menggunakan kekuatan dan menghadapi orang yang sedang marah. Tapi seperti biasa, pemaksaan menang atas logika.”

“Para awak, mereka iri denganmu. Mereka belum pernah melihat yang begitu indah sebelum melihat berezia itu.” Kata JaeHyun.

“Aku juga belum pernah melihat yang begitu indah dan cantik sebelumnya. Dan yang satu ini si cantik yang penuh amarah.” Jungkook tersenyum geli mengingat sikap Jimin.

“Nah, setelah melihat dia, para awak hanya memiliki satu hal di pikiran mereka. Aku pikir itu akan bijaksana untuk berlabuh di pelabuhan terdekat. Biarkan para awak memiliki satu atau dua hari pesta pora di rumah bordil. Itu membantu mereka melupakan pemuda manis yang saat ini tersimpan di kabinmu dan memuaskan mereka sampai kita kembali ke rumah.”

[ FREE ] BereziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang