Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Jungkook - Park Jimin
☆☆☆
Mereka telah berlayar melewati badai dan matahari pagi bersinar melalui jendela kabin yang terbuka. Jimin berbaring di tempat tidur, tanpa apapun menutupi tubuhnya kecuali lapisan keringat yang perlahan-lahan mengering akibat hembusan angin yang terasa asin. Tubuhnya masih terasa menggelenyar akibat permainan cinta Jungkook.
Bagaimana mungkin Jungkook bisa membuat Jimin begitu menginginkan laki-laki itu dengan penuh gairah? Ia bertanya-tanya. Penghinaan yang ia rasakan sebelumnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan luar biasa yang mengikutinya. Apakah ia begitu bernafsu sehingga sentuhan laki-laki bisa membuatnya gemetar, sehingga ciuman bisa membuatnya memberikan segalanya kepada Jungkook?
Ada apa dengannya? Ini bukan salahnya, tapi Jungkook. Laki-laki itu adalah setan. Dan ia memiliki kekuatan untuk melakukan sihir dengan jari-jarinya. Lagipula, Jimin tidak akan pernah mendatangi Jungkook dan meminta laki-laki itu untuk bercinta dengannya. Hanya setelah Jungkook menyentuhnya dan terus menyentuhnya sehingga Jimin menginginkannya.
Jungkook pasti penjelmaan iblis. Bagaimana lagi ia bisa memiliki kekuatan sepuluh orang laki-laki, wajah yang sangat tampan seperti itu dan tubuh yang luar biasa?
Jimin melirik Jungkook sekarang saat Jungkook berdiri di hadapan jendela terbuka yang menghadap ke laut. Jungkook tampak khawatir.
Bagus. Jimin berharap Jungkook memiliki jutaan masalah dan Jimin berharap dirinyalah penyebab kekesalan utama Jungkook.
Jimin mulai bangkit, tapi ingat bahwa Jungkook belum melepaskan ikatannya. Jimin mengerutkan kening. Ia beranggapan bahwa penghinaan yang telah Jungkook lakukan terhadapnya adalah hukuman yang dibicarakan oleh laki-laki itu. Tapi…
“Jungkook, lepaskan aku.” Pinta Jimin.
Jungkook menatap Jimin dengan alis terangkat dan setengah menyeringai. Jimin tersipu mengingat ketelanjangannya. Mata Jungkook berbinar.
“Apakah kau mengatakan sesuatu, sayang?”
Jimin tau betul Jungkook mendengarnya. Yah, Jimin akan ikut serta dalam permainan Jungkook dan merendahkan dirinya sendiri, tapi hanya cukup sampai ia mendapatkan kebebasan.
“Maukah kau melepaskan aku, Jungkook sayang? Lenganku sakit.” Cicit Jimin yang membuat mata Jungkook semakin berbinar.
“Maafkan aku, tapi tahanan biasanya dibelenggu dengan besi berkarat.” Kata Jungkook. “Kau seharusnya menganggap dirimu beruntung karena diikat dengan tali.”