Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Jungkook
☆☆☆
Jimin dengan hati-hati mengendalikan emosinya ketika ia mengucapkan selamat tinggal pada Jungkook. Tapi tidak lama setelah kapal Jungkook berlayar, ia menangis.
Dua hari kemudian, tak seorang pun tau saat ia datang sampai menyerbu masuk melalui pintu depan rumah Jungkook dengan selusin laki-laki bersenjata di belakangnya.
Jimin sedang dalam perjalanan ke lantai bawah dan ketika ia melihat Don Miguel, ia terpaksa duduk saat gelombang rasa pusing melandanya. Siwon berada di meja dengan Yoona dan ayahnya itu bangkit berdiri dengan cepat, siap untuk melakukan pertempuran meskipun tidak bersenjata. Yoona menatap dengan membelalak ketika mengenali Don Miguel. Karena Yoona ingat percakapan antara Miguel dengan Jimin mengenai Jungkook dan Yoona juga bisa menebak alasan Don Miguel berada disini.
Miguel melepas topinya dan membungkuk pada Yoona dengan sikap resmi. “Suatu kesenangan untuk bertemu denganmu lagi, madam.”
“Siapa kau?” Tanya Siwon marah sebelum Yoona bisa mengucapkan sepatah kata.
“Don Miguel de Bastida.” Jawab Don Miguel sambil tersenyum muram.
“Bastida! Jadi kau orang yang Jungkook cari selama ini!” Siwon memekik.
“Ya, dan aku datang kesini untuk mengakhiri pencariannya.” Jawab Don Miguel. Ia menyarungkan pedangnya. “Sekarang, dimana pemuda yang ingin melihat aku mati?”
“Kau datang terlambat, Jungkook sudah berlayar dua hari yang lalu. Dia tidak akan kembali dalam waktu dekat.” Jawab Siwon. Ia melangkah mengelilingi meja untuk menghadapi orang itu.
“Ayolah.” Kata Don Miguel dengan tidak sabar. “Haruskah aku mencari di pulau ini untuk menemukannya? Kapalnya berlabuh di teluk. Dia pasti ada disini.”
“Kapal itu milikku!” Balas Siwon panas. “Aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu, Bastida. Aku tidak peduli kalau kau berselisih dengan Jungkook.”
Jimin perlahan-lahan menuruni sisa tangga dan menarik perhatian Don Miguel.
“Ah, Jimin. Aku lihat kau tidak bisa melarikan diri dari Jungkook lagi.”
“Aku tak ingin melarikan diri lagi.” Jawab Jimin, mencoba untuk tenang.
“Daniel pasti akan kecewa.” Kata Don Miguel. Ia menatap perut Jimin yang membesar. “Apa Jungkook ayah dari anakmu?”
“Itu bukan urusanmu!” Sembur Siwon.
Don Miguel tertawa singkat. “Ya. Daniel pasti akan kecewa. Tapi cukup pembicaraan ini! Aku tidak berniat menunggu kepulangan Jungkook di sini.”
Ia menatap Jimin dan tersenyum meskipun tidak ada kehangatan di matanya.
“Kumpulkan barang-barangmu secepatnya. Kau akan ikut denganku.”
Yoona tersentak dan Siwon berubah pucat karena marah.
“Kau tidak akan membawanya kemana pun!”
Ia memberi isyarat anak buahnya untuk menangkap Siwon. “Dia akan ikut denganku dan aku yakin kalau Jungkook akan mengikuti. Aku punya tempat tinggal kecil di Santo Domingo dan aku akan menunggu Jungkook disana. Jangan khawatir karena bahaya tidak akan menghampiri berezia cantik ini kalau semua berjalan dengan baik. Setelah aku membereskan Jungkook, aku akan mengantarkan Jimin ke Saint Martin.”
“Tapi dia tidak bisa melakukan perjalanan dalam kondisi seperti ini.” Yoona akhirnya bicara saat Siwon berjuang melemparkan orang-orang yang menahannya.
“Tidak lama untuk mencapai Santo Domingo. Dia akan baik-baik saja.”
Tidak ada yang bisa Jimin lakukan kecuali pergi bersama Don Miguel. Sayangnya JaeHyun dan sisa anak buah Jungkook jauh dari rumahnya, masih membuka ladang baru.
“Jangan mencoba untuk menyelamatkannya sendiri.” Peringat Don Miguel untuk Siwon. “Kalau ada yang datang selain Jungkook, aku akan membunuh Jimin. Dan dia harus datang sendiri, kau mengerti?”
☆☆☆
“Bagaimana kau menemukan pulau ini?” Tanya Jimin saat ia berada di dalam kabin yang disiapkan Don Miguel untuknya.
“Peta yang kau buat, aku masih memilikinya. Ditambah aku mendapatkan informasi jika Jungkook berada disini dari seorang wanita cantik bernama Yeri.”
Dalam hati Jimin mengutuk Yeri karena sudah mengkhianati Jungkook. Kemudian sebuah ide terlintas dalam kepalanya.
“Jungkook telah menyerah mencarimu.” Bohong Jimin.
Don Miguel tertawa. “Kau pasti menganggap aku bodoh. Laki-laki itu telah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk memburuku. Tidak bisa dibayangkan kalau dia akan menghentikan pencariannya.”
“Aku jamin dia sudah menyerah.” Balas Jimin. “Lagipula Jungkook menganggap itu membuang-buang waktu untuk terus mencari seorang laki-laki yang segera akan mati.”
“Mati? Omong kosong.”
“Dia tidak akan datang untukku. Bahkan dia mungkin akan berterima kasih padamu karena telah mengambilku dari tangannya.” Kata Jimin tanpa ragu.
“Kau mengandung anaknya!”
“Aku mengandung anak haramnya yang tidak dia pedulikan sama sekali. Segera setelah aku hamil, Jungkook menyingkirkanku demi orang lain. Lagipula dia sudah bosan denganku.”
“Karena alasan tertentu, aku tidak mempercayaimu.” Kata Don Miguel.
“Ketika Jungkook tidak datang, kau akan melihat kebenaran dari kata-kataku. Dan ketika kau semakin bosan menunggu, apa yang ingin kau lakukan terhadapku?”
“Apapun yang terjadi, akhirnya akan tetap sama. Aku akan memberikanmu kepada Daniel sebagai hadiah.” Putus Miguel dengan kesal.
Jimin menunduk dalam. Siwon tidak akan mengejarnya karena takut membahayakan hidupnya dan Jungkook tidak akan kembali sampai tahun baru. Ia akan tinggal di Saint Martin pada saat itu, dengan Lord Daniel, dan Jungkook tidak akan menginginkannya lagi.