[ FREE ] Berezia

#22

Park Jimin

☆☆☆

Meskipun mencoba sebisa mungkin, Jimin tetap tidak bisa tidur. Jimin sangat senang ibunya berada di sini. Ia tidak bergantung pada Lord Daniel sekarang. Dan seperti yang dikatakan ibunya, ia tidak perlu menikah dengan Lord Daniel jika ia tidak mau.

Sudah lebih dari satu jam sejak Jimin naik ke tempat tidurnya, tapi ia tampaknya tidak bisa tertidur. Jimin bangkit dan berjalan keluar ke beranda yang luas. Rumah bertingkat satu ini seluruhnya dikelilingi oleh beranda.

Awan tebal kelabu menutupi seluruh langit dan menyembunyikan bulan purnama. Jimin menduga kalau hujan akan segera turun.

Jimin berjalan agak jauh di beranda, melihat lampu-lampu di kota dalam jarak dekat, tapi ia berhenti ketika ia mendengar suara-suara. Ketika menoleh, ia melihat bahwa ia berdiri di luar ruang tamu.

“Kau memang orang yang beruntung, teman.” Kata Don Miguel.

“Omong kosong. Kenapa tidak tinggal disini lebih lama dan mencoba memenangkan hati janda cantik itu? Kau bisa melakukan yang lebih buruk lagi.”

“Apa kau mencoba menyingkirkan mertuamu sebelum pernikahan?” Kata Don Miguel sambil tertawa.

“Tidak akan ada pernikahan.” Kata Lord Daniel pahit.

Jimin terkesiap.

“Kau pernah ke kota. Kau pernah mendengar pembicaraan tentang Jimin. Ketika Windsong masuk ke pelabuhan dan awak kapalnya menyebarkan kisah itu, Jimin dengan cepat disebut pelacur bajak laut karena tidak ada usaha yang dilakukan untuk menukarnya dengan tebusan. Aku tidak mungkin menikahinya sekarang.”

“Jadi kau akan melepaskannya?”

“Aku bermaksud untuk menyimpannya.” Sela Lord Daniel.

Miguel lalu mengernyit. “Tapi bagaimana mungkin? Aku mendapat kesan bahwa Jimin berharap untuk menjadi istrimu. Ibunya juga mengharapkan hal itu.”

“Ibunya harus pergi dan meninggalkan Jimin disini. Dengan demikian tidak akan membutuhkan waktu lama untukku bisa meniduri Jimin.”

“Kau memang licik.” Miguel tertawa. “Benar juga. Jimin mengatakan dia memberimu sebuah peta.”

“Dia ingin aku pergi ke pulau dimana Jungkook membawanya untuk menyelamatkan pelayan tuanya yang masih berada disana. Dia juga memintaku membunuh Jungkook.” Lord Daniel tertawa meremehkan. “Dia ingin membalas dendam atas apa yang laki-laki itu lakukan padanya.”

“Dia benar-benar berezia yang bersemangat.”

“Kau bisa memiliki peta itu. Aku tidak punya niat untuk pergi ke sana. Kapalku tidak dipersenjatai untuk berperang, awak kapalku bukan tentara. Aku berencana untuk memberitahu Jimin kalau peta itu hilang dan itu akan mengakhiri segalanya.”

Jimin masih berdiri terpaku di luar ruang tamu, bersandar di dinding. Percakapan di antara dua laki-laki itu terus terulang dalam pikirannya. Ia merasa begitu rendah dan dimanfaatkan.

Lord Daniel sangat hina! Memikirkan bahwa Lord Daniel bermaksud untuk membuat Jimin menjadi simpanannya dan akan berbohong tentang peta? Lord Daniel juga berencana untuk menyingkirkan ibunya dan kemudian laki-laki itu akan memaksa Jimin untuk tunduk kepada kehendaknya atau tidak diragukan lagi akan melemparkan Jimin ke jalanan.

Jimin menggigil meskipun malam itu hangat. Diam-diam ia berjingkat kembali ke kamarnya. Ia marah. Ya, ia benar-benar sangat marah. Ia ingin memberitahu ibunya apa yang ia dengar. Ia ingin meninggalkan rumah ini segera. Tapi saat itu sudah larut dan ibunya mungkin sudah tertidur. Jimin harus menunggu sampai pagi untuk mengakhiri rencana menjijikkan Lord Daniel.

Jimin tiba-tiba teringat Victoria. Wanita itu masih harus diselamatkan sebelum mereka bisa kembali ke kampung halaman. Tapi sepertinya Miguel akan pergi ke pulau milik Jungkook.

Tentu saja! Jimin akan memerintahkan Miguel dan meminta ibunya untuk menugaskannya menyelamatkan Victoria. Miguel sendiri yang akan membunuh Jungkook sehingga Jimin tidak perlu merasa bersalah atas kematian Jungkook.

Jadi Jungkook akan mati, Miguel akan dibayar untuk sesuatu yang memang akan dilakukannya dan Victoria akan diselamatkan. Ya, semua akan berhasil dengan sempurna.

TBC