Haechan dan Jeno baru saja sampai rumah selepas maghrib mereka berdua baru dari kampus entah mengerjakan apa padahal jurusan mereka berbeda bahkan gedung fakultas mereka tidak dekat tapi setiap ke kampus selalu bersama. Kalok kata Heejin mereka sudah seperti upin ipin sayang nya gak botak aja.
Jeno langsung memasukkan motor nya ke garasi sedangkan Haechan dia menuju teras. Beruntung nya rumah ini punya garasi yang luas total kendaraan anak ruber itu ada 7 motor dan 2 mobil. Selain Heejin semua anak bawa kendaraan. Melihat ada kopi di atas meja dirinya langsung saja mengambil gelas kopi itu dan ingin mencoba nya tenggorakannya sudah meronta minta di kasih air sejak tadi. Anak lelaki menganut sistem sctv di rumah ini satu untuk semua. Semua untuk satu.
Baru saja mencicipi kopi, Haechan langsung menyemburkan isinya. "Anjeer pahit amat ni kopi."
"Ngapain lo?" tanya Sunwoo heran yang datang dari dalam rumah melihat Hechan mengusap mulut nya.
"Kopi punya lo?" tanya Haechan balik menunjuk kopi yang baru saja ia minum.
"Yoi di buatan Seoyeon tadi."
"Kenapa Chan?" tanya Soobin dari arah garasi berjalan bersama Jeno.
"Gue minum kopi Sunwoo pait banget kayak nya itu di isi 3 sendok kopi deh ama Seoyeon," dengus Haechan kemudian mengambil plastik di tangan Jeno yang berisi martabak dan memakan nya untuk menghilangkan rasa pahit di lidah.
"Ya wajar si anak cewek yang buat kalok kurang pas mereka kan gak pernah ngopi," sahut Soobin kemudian duduk di kursi teras.
"Gue aja kalok buat kopi kadang gak pas," timpal Jeno ikut mengambil martabak.
"Tapi waktu itu gue nyoba kopi lo enak tuh Jen," ucap Sunwoo dirinya juga ikut mengambil martabak yang di bawa Jeno.
"Kalok enak buatan Nagyung itu," jelas Haechan. "Lo semua belom coba kopi bikinan dia ya?"
"Gue kalok mau ngopi ya bikin sediri Chan." Soobin manusia paling mandiri di rumah.
"Makan gorengan enak nih sambil ngopi Jen kopi Jen," pinta Haechan pada Jeno. Kalau Jeno membawa martabak maka Soobin yang membawa gorengan.
"Lo semua harus nyobain kopi buatan Nagyung bentar gue minta buatin dulu." Jeno beranjak masuk kedalam rumah membawa satu bungkus martabak untuk anak cewek.
Tak sampai 10 menit dia sudah kembali dengan membawa satu nampan berisi 4 gelas kopi.
Sunwoo langsung mengambil satu gelas meniup nya sebentar kemudian mulai meminum kopi secara perlahan, wajah nya langsung cerah saat kopi nya sudah ia telan. " Mantep pol."
"Takaran nya pas," imbuh Soobin setelah dia meminum nya seteguk 11 12 lah sama kopi buatan nya.
"Kopi Nagyung emang juara sih," timpal Haechan.
***
Sesuai janji Soobin waktu sarapan, malam ini anak ruber akan makan malam dengan nasi goreng dan sebagai sukarelawan yang akan membeli adalah Yeji dan Hyunjin. Kalau Yeji tadi memang mengajukan diri sedangkan Hyunjin hanya ikut-ikutan saja alasannya karena hari ini jatah piket nya memasak jadi dia juga harus membeli padahal dia sengaja ingin mengobrol dengan Yeji.
Jarak penjual nasi goreng tak sampai 200 meter dari rumah hingga Yeji dan Hyunjin memutuskan untuk berjalan kaki. Hyunjin ingin mengatakan sesuatu tapi hanya terhenti di ujung lidah nya. Perjalanan yang hanya sebentar itu di isi keheningan hingga sampai di tenda penjual nasi goreng.
"Pak nasi goreng nya 10 di bungkus pedes tapi yang satu telur nya di campur sama nasi ya pak," pesan Yeji pada penjual nasi goreng. Pembeli di dalam tenda sangat ramai hingga tidak ada kursi yang tersisa membuat Yeji langsung duduk jongkok di luar tenda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ruber 00l
FanfictionSekumpulan mahasiswa semester 4 yang udah nyaman dari maba belajar online dan mager mau cari kosan.Waktu maba mereka udah dapet kosan di sekitar kampus tapi berujung kuliah online akhirnya pulang ke rumah lagi. Dan ternyata di semester 5 ini perkuli...