Ruber 00l

Adu Nasip

Setelah dua bulan menjadi rumah kosong kini rumah berkah kembali di isi oleh makhluk hidup berbagai spesies. Waktu santai dirumah masing-masing sudah habis kini saat nya mereka adu nasip di rumah yang alhamdulillah masih kuat menampung mereka bersepuluh. Manusia yang tiba paling awal di ruber adalah Seoyeon Anindita si rajin dan yang paling suka bersih-bersih di ruber. Seoyeon juga merangkap menjadi ibu bendahara yang berhasil mengamankan perut mereka, bersyukurlah mereka memiliki Seoyeon yang bisa mengatur pengeluaran dengan baik sehingga sampai akhir bulan mereka tidak perlu kenyang dengan mie instan karena kulkas akan selalu penuh dengan sayuran dan makanan bergizi.

Dengan susah payah Seoyeon meraih kunci yang di letakkan di ventilasi pintu. Iya selama dua bulan tidak di tempati kunci rumah ini juga di tinggal untung saja tidak ada maling kundang yang mampir.

Belum sempat Seoyeon membuka pintu suara mobil membuatnya membalikkan tubuh nya ternyata mobil Hyunjin.

"Loh kok bisa bareng Heejin?" tanya Seoyeon heran saat Heejin keluar dari pintu belakang bersama Yeji karena setahu nya rumah Heejin berbeda arah dengan mantan kekasih itu.

"Gue minta jemput Hyunjin," sahut Heejin terkekeh kemudian berjalan menghampiri Seoyeon.

"Rajin bener lo Yeon dah sampe aja, otw jam berapa lo?" tanya Hyunjin yang ikut bergabung bersama para perempuan setelah memarkir mobil nya.

"Jam 7 gue dari rumah." Seoyeon melanjutkan kegiatan awal nya untuk membuka pintu lebih baik segera masuk rumah dan beristirahat.

"Astaga kangen banget gue sama ni rumah," ujar Heejin girang saat memasuki rumah yang penuh kenangan ini.

"Baru juga dua bulan?" sahut Yeji yang sudah menguasai satu-satu nya sofa di ruang tengah. Seoyeon dan Hyunjin langsung memasuki kamar mereka masing-masing.

Ponsel Yeji bergetar ternyata panggilan masuk dari Nagyung, Yeji langsung menerima panggilan itu. "Kenapa Na?"

"Lo udah sampe rumah?"

"Udah barusan. Lo jadi otw hari ini nggak?"

"Jadi ini udah sampe di Nagar. Lo mau pesen sesuatu?"

"Boleh deh beli makan gitu gue belom sarapan si Hyunjin kampret juga gak berenti beli makan tadi."

"Ya udah nanti gue beliin."

"Siapa?" tanya Heejin yang baru datang dari dapur membawa dua gelas air putih dan memberikan salah satu nya pada Yeji.

"Nagyung dia lagi di jalan nanyain mau titip sesuatu nggak."

pukul dua siang semua penghuni rumah telah sampai. Nagyung membeli bakso 10 porsi membuat Yeji langsung bersemangat mengambil mangkok dan juga sendok. Heejin bertugas memanggil penghuni yang ngerem di kamar masing-masing.

"Eh disini yang anak tunggal siapa aja sih selain gue sama Haechan?" tanya Heejin tiba-tiba membuat yang lain mengernyit bingung tapi tetap lanjut makan bakso kak Yoyo selama dua bulan mereka tidak menikmati bakso paling enak itu jadi saat baru tiba Nagyung langsung membeli banyak.

"Kenapa emang Jin?" tanya Jeno balik.

"Mau adu nasip waktu liburan," sahut Heejin.

Hyunjin geleng-geleng kepala mendengar itu ada saja memang Heejin dan pola pikir nya yang luar biasa.

"Gue sama Soobin Jin," sahut Yeji.

"Lo pada libur dua bulan tiba-tiba sepi gitu gak sih di rumah biasanya di sini rame. Jadi anak tunggal kerasa banget sepi nya," keluh Heejin.

"Gue sih gak pernah kesepian Jin soalnya waktu libur kerja," jawab Soobin kemudian memakan bakso yang kepulan panas  dari kuah nya sudah memanggil nya sejak tadi untuk ia makan.