Konflik

478 56 0
                                    

Libur semesteran itu hampir dua bulan tapi bagi Seoyeon, Hyunjin, Heejin dan Yeji tentu saja itu tidak lama. Bagaimana tidak baru satu bulan yang lalu mereka pulang ke rumah masing-masing dan sekarang mereka harus kembali lagi ke rumah berkah. Nasip memang, waktu libur lebih banyak di habiskan di perantauan.

Semester baru telah datang suka tidak suka waktu bermalasan sudah berakhir kini mereka semua harus kembali beraktivitas sebagai manusia rajin setelah 2 bulan berpuas tidak menyentuh buku dan pena. 2 minggu sudah mereka kembali berkumpul di rumah berkah tapi suasana rumah sangat berbeda seperti semester lalu. Soobin sudah mengamati perbedaan interaksi di rumah ini bahkan keributan pun berkurang kalau dulu rumah tidak akan tenang jika bukan waktu tidur tapi sekarang keadaan rumah sangat tenang. Hanya Haechan yang tetap jahil di rumah meskipun sebagian anak ruber tidak menanggapi, hampir setengah anak ruber memiliki mood yang buruk.
Membuat rumah terasa canggung.

"Suasana rumah makin aneh ya lama-lama," celetuk Sunwoo.

"Gue kira mereka capek kuliah jadi kadang gak mood tapi kok kayak nya emang pada punya masalah pribadi," balas Soobin menyetujui.

Sunwoo dan Soobin berada di warung nasi goreng mereka memutuskan untuk makan di luar karena suasana rumah yang tidak menyenangkan.

"Gue rasa Karina diemin gue. Gue tau dia anak nya emang gak banyak omong dan terkesan jutek tapi kayak nya dia 3 kali lipat lebih judes deh ke gue."

Soobin mengeluarkan uneg-uneg nya selama ini. Jujur saja perubahan sikap Karina itu cukup mengganggu nya. Padahal terakhir kali bertemu di butik dia dan Karina masih saling menyapa seperti biasa. Soobin sampai bertanya-tanya setiap malam apakah dia melakukan kesalahan terhadap Karina. Soobin selalu mencoba untuk berbicara dengan Karina tetapi Karina selalu menghindari nya.

"Jeno ama Nagyung yang biasanya jadi Tom and Jerry di rumah sekarang malah kayak musuh banget," balas Sunwoo ikut berpendapat.

"Heejin sama Seoyeon aneh juga gak sih biasanya mereka berdua selalu masak bareng sekarang malah saling sinis," Imbuh Soobin. Dua S ini memang pengamat di rumah mereka memang tidak banyak bicara tapi mereka selalu memperhatikan anak rumah.

"Wajar sekarang udah pada suka ngerem di kamar masing-masing ya karena pada punya masalah pribadi."

"Makin lama bukan nya baikan malah makin panas aja kayak nya."

Sunwoo menatap Soobin. "Kayak nya lo perlu bertindak biar keadaan rumah balik kayak dulu lagi."

Soobin mengangkat satu alisnya bingung." Kenapa harus gue?" tanya nya sambil menunjuk diri sendiri.

"Gue males ngomong banyak di depan mereka, kalok suruh julid gue maju kalok masalah kayak gini ogah," sahut Sunwoo santai membuat Soobin langsung mendelik.

***

Malam ini Sunwoo sengaja mengumpulkan anak ruber di ruang tengah. Tentu saja dia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk itu, dia harus berdebat dengan Seoyeon dan Nagyung yang tidak ingin ikut berkumpul. Sunwoo juga harus memaksa Heejin agar keluar dari kamar nya untung saja Karina tidak ikut keras kepala seperti yang lain.

Berkumpul di ruang tengah adalah kebiasaan mereka di semester kemarin entah untuk menonton tv, belajar atau bahkan hanya sekedar berbaring dan saling bercanda tapi keadaan itu berubah drastis sekarang. Seoyeon dan Heejin yang langsung duduk berjauhan, Karina yang tetap diam serta Jeno dan Nagyung yang saling melempar tatapan kesal.

Jika anak lelaki hanya Jeno yang terlihat kesal maka anak perempuan hanya Yeji yang terlihat biasa saja. Yeji juga sudah merasakan perbedaan suasana rumah dia juga sudah mulai berbicara dengan Seoyeon dan Heejin tapi mereka berdua tetap keras kepala jadi Yeji juga sudah menyerah.

"Kita mau ngapain, mau rapat?" celetuk Haechan dengan malas. Karena anak rumah yang masih dalam mood yang jelek lama-lama Haechan juga ikut bad mood sendiri.

"Kalian ngerasa gak sih kalok ini rumah sekarang jadi aneh?" melihat banyak yang mood nya semakin jelek Soobin segera memulai pembicaraan.

"Jeno sekarang sensian udah kayak cewek pms aja," celetuk Hyunjin langsung mendapat tatapan tajam Jeno.

"Kalau ada masalah itu diselesaikan jangan cuman saling diam. Kalian udah gede kenapa kayak bocah saling diem." tegas Soobin membuat yang lain langsung mengalihkan pandangan nya.

Karina langsung memutar bola matanya malas dia masih malas jika bertemu dengan Soobin apalagi sekarang Soobin sering kali melakukan vc dengan pacarnya membuat Karina sedikit sakit hati. Rupanya Karina yang terlihat tidak suka di perhatikan oleh Soobin.

"Karina gue bicara sama lo, kenapa lo diemin gue, bilang ke gue kalok gue ada salah sama lo jangan bikin gue merasa bersalah dan bingung sama sikap lo," tuntut Soobin pada Karina, sudah cukup Karina mendiamkan sejak pertama kali datang sekarang tidak lagi.

"Perasaan lo aja kali," sahut Karina dengan wajah datar nya.

Soobin hanya menatap Karina lelah dia harus bersabar nanti dia akan mengajak Karina berbicara berdua setelah ini.

"Nagyung Jeno." panggil Soobin pada dua saudara itu.

"Kalian itu saudara kenapa malah musuhan? Dan lo Jen lo lebih tua dari Nagyung kenapa lo juga ikutan musuhin dia bukannya memperbaiki hubungan kalian," cecar Soobin. Aura Soobin malam ini memang berbeda bahkan Haechan yang biasanya gatal berceloteh menahan mulutnya agar tidak salah berbicara.

"Kalok dia gak ngaduan pasti semua bakal baik-baik aja," tuduh Jeno melirik sinis Nagyung.

"Bukan nya lo ya yang suka cepu," balas Nagyung dengan senyum remeh. Semua orang menatap mereka berdua ada kilat api yang terpancar di kedua manik mata dua saudara itu.

"Gue udah berulang kalo jelasin kalok bukan gue yang bilang sama tante Yoona bahkan gue jarang ketemu tante waktu di rumah." Jeno berusaha menekan nada bicara nya agar tidak membentak Nagyung.

"Gue juga udah bilang kan kalok bukan gue yang bilang sama om Donghae tapi lo tetep gak percaya sama gue," balas Nagyung dengan menatap Jeno berani melipat kedua tangannya  mereka berdua memang sangat keras kepala jika Sunwoo tidak menarik Nagyung ke sisi nya agar berhenti menatap Jeno menantang, mungkin Jeno benar-benar akan mengeluarkan emosi nya karena Nagyung yang terus memancing emosi Jeno dengan tatapan mata permusuhan.




"Gue juga udah bilang kan kalok bukan gue yang bilang sama om Donghae tapi lo tetep gak percaya sama gue," balas Nagyung dengan menatap Jeno berani melipat kedua tangannya  mereka berdua memang sangat keras kepala jika Sunwoo tidak menarik Nagyung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Bosen mereka akur mulu wkwk
Namanya juga tinggal bareng gak mungkin selalu bahagia kan pasti ada aja yang buat jengkel.

Ruber 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang