Perubahan Sikap

502 53 9
                                    


"Chan lo mau makan nasi goreng nggak? Gue mau keluar kalok lo mau gue beliin?"

Haechan yang fokus mengerjakan tugas di dalam kamar nya langsung mengalihkan fokus nya kepada Heejin yang berdiri di pintu kamar nya.

"Keluar sama siapa lo?"

"Sendiri."

Haechan mengerutkan dahi nya merasa ada yang janggal dengan Heejin akhir-akhir ini. "Lo kesambet ya," ujar Haechan kemudian berjalan menghampiri Heejin.

"Ck lo mau nggak. Kalok gak mau ya udah," balas Heejin sewot.

"Kok gue ngerasa akhir-akhir ini lo berubah ya jadi tambah baik ke gue?"

"Perasaan lo aja kali udah ah gue mau pergi." Haechan tipe orang yang tidak mau kalah beragumen jadi Heejin lebih memilih untuk segera menyingkir saja dari pada Haechan bertanya terus.

Melihat Heejin yang hendak pergi Haechan langsung memblokir jalan Heejin. "Lo jadi terlalu baik buatin gue mie lah kopi lah nemenin gue begadang ngerjain tugas ini bukan pertanda buruk kan?" tanya Haechan bingung sendiri. Pasal nya Heejin termasuk cewek mager di rumah dia jarang sekali membuat kan kopi atau pun mie untuk orang lain di luar jadwal piket nya berbeda dengan Seoyeon yang sangat baik kepada siapapun.

Heejin tentu saja gelagapan menjawab nya dia memutar otak untuk memikirkan jawaban yang tepat. Karena Heejin juga sadar jika akhir-akhir ini memang dia lebih peduli terhadap Haechan. Bukan karena Heejin jatuh cinta sama cowok paling rame di rumah ini, bukan. Tapi setelah cerita Nagyung mengenai kehidupan Haechan membuat Heejin ingin berbuat lebih baik kepada Haechan. Heejin terlahir dari keluarga yang utuh meskipun kedua orang tua nya lebih sering menghabiskan waktu untuk bekerja, jadi dia sangat sedih saat mengetahui Haechan tidak pernah merasakan kasih sayang keluarga jadi Heejin ingin memberikan Haechan kasih sayang dan perhatian sebagai keluarga di rumah ini. Tapi jika Heejin jujur dia takut Haechan akan tersinggung dan menjauhi nya.

"Gue baik salah gue diem juga salah Emang orang cantik serba salah," dengus Heejin.

"Tapi perubahan drastis sikap lo bikin gue bertanya-tanya." Haechan masih menuntut jawaban Heejin karena sejujur nya Haechan takut jika dia akan benar-benar jatuh hati dengan perempuan di depan nya ini jika Heejin terus memperhatikan nya.

"Anggep aja sebagai ucapan makasih gue karena lo sering nebengin gue," sahut Heejin cepat setelah menemukan alasan yang tepat.

"Gue cuman nawarin doang kalok lo gak mau ya udah gak usah banyak tanya," tambah Heejin.

"Jangan ngambek dong. Gue kan gak bilang gak mau. Tunggu bentar! lo pergi nya sama gue udah malam gak baik cewek keluar sendiri." Setelah mengatakan itu Haechan langsung bergegas kembali masuk ke kamar nya mengambil jaket juga dompet.

***

"Kita mau kemana?" tanya Nagyung pada Jeno yang sedang menyetir mobil.

"Papa sama mama ngajakin makan malam," sahut Jeno. Sekarang baik Jeno ataupun Nagyung sudah merubah panggilan untuk orang tua mereka kalau tidak dibiasakan nanti akan lebih susah.

"Kok gue gak di kasih tau," ujar Nagyung kaget untung saja malam ini dia menggunakan dress bukan kaos seperti di rumah.

"Yakan ini udah gue kasih tau." Jawab Jeno.

Sejak tadi Jeno selalu melirik Nagyung yang duduk di sebelah nya. Sejujur nya dia takut di musuhi oleh Nagyung karena tidak jujur jika acara makan malam ini bukan hanya untuk makan malam biasa dengan orang tua nya tetapi juga sebagai pertemuan dua keluarga untuk perjodohan Nagyung.

Jeno yakin jika Nagyung tidak akan datang jika dia jujur tapi Jeno harus membawa Nagyung karena ini perintah langsung dari kedua orang tua nya. Acara yang seharusnya di lakukan sebulan yang lalu terpaksa di tunda karena ayah nya tiba-tiba sakit tapi sekarang rasanya Jeno juga ingin beralasan sakit saja agar tak perlu membawa Nagyung.

Ruber 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang