Ruber 00l

Akhir Tahun

"Ayam nya mana anjir ini keburu malem gak makan-makan gua laper," gerutu Haechan sambil mengipas arang bersama Hyunjin.

"Tau ni para cewek lama banget heran gue," timpal Sunwoo yang duduk di depan teras. "Anjeng Jeno woi bantuin gue ini gue mau modar." Tangan yang tak berhenti menembak mata yang fokus menatap layar ponsel dan mulut nya yang ikutan bacot gambaran Sunwoo saat ini.

"Gue juga di kepung ini," balas Jeno.

"Soobin mana woi muncul lo anjir!"

"Gue udah mati," sahut Soobin lesu kemudian bangkit berdiri untuk melihat apa yang di kerjakan anak cewek di dapur.

"Bin seret anak cewek kesini," teriak Haechan. Soobin hanya memberikan jempol nya saja sebagai balasan.

Soobin baru memasuki ruang tamu tapi keributan di dapur sudah terdengar terlebih lagi suara Seoyeon begitu melengkengking.

"Anjer minyak nya nakal banget."

"Lo mau goreng ikan apa perang Yeon?" Tanya Soobin yang baru datang bersandar di pintu dapur.

"Bacot," balas Seyeon ketus kemudian mulai membalikkan ikan nila yang ia goreng tangan kanan nya memegang spatula dan tangan kiri nya memegang tutup panci berukuran besar.

Mengabaikan Seoyeon, mata Soobin meneliti keadaan dapur yang lumayan berantakan ada Nagyung dan Karina yang sibuk mengiris bawang merah dan cabai. Yeji sibuk mengaduk ungkepan Ayam yang akan di panggang. Heejin? entahlah Soobin tak melihat nya di dapur. Pantas saja Haechan misuh-misuh seingat Soobin sudah 2 jam anak cewek berkumpul di dapur tapi belom selesai juga.

"Lo ngapain ngejogrok di situ minggir," Soobin sedikit terkejut dan buru buru menyingkir saat berbalik melihat Heejin membawa satu baskom lalapan.

"Ayam nya udah belom di tungguin Haechan tuh," ujar Soobin santai tapi perlahan dirinya menciut saat melihat tatapan 5 cewek itu menatap nya tajam yang lebih mengerikan apalagi Karina mengangkat pisau yang ia gunakan. Tak ingin membuat banyak masalah Soobin langsung berbalik badan ngibrit keluar.

"Lah tu orang kenapa dah," heran Yeji dan langsung melanjutkan aktifitas nya.
"Guys 5 menit lagi matang ini kayak nya."

"Masih ada darah nya gak Ji. Gila jijik banget gue kalok masih ada darah nya." Heejin mendekat ikut melihat.

"Udah gak ada kok tadi ada yang gue belah."

"Kar ini kayak nya udah cukup deh mata gue dah pedes banget," Nagyung membaringkan tubuh nya di lantai dapur matanya sudah memerah bahkan suara nya juga sedikit bindeng

"Ya udah gue juga udah gak sanggup."

Beralih dari anak cewek yang kelelahan padahal acara belum di mulai. Di halaman depan Soobin kena introgasi Haechan.

"Gimana Bin mereka dah kelar belom sih?"

"Belom."

"Hah serius mereka tidur apa gimana dah," sahut Sunwoo dramatis. Padahal sejak tadi dia hanya bermain game dengan Jeno tapi seolah-olah melakukan pekerjaan berat saja.

"Kan udah gue bilang seret mereka."

"Seret sendiri kalok berani mereka serem banget anjir."

"Siapa yang mau diseret," celetuk Yeji garang yang berjalan ke arah mereka membawa wajan besar berisi Ayam bersama Heejin. Karina menyusul di belakang.

"Dahan pohon kelapa di belakang rumah jatoh," sahut Sunwoo enteng.

"Wih Yeji ama Heejin kuat juga ternyata," celetuk Haechan sumringah kemudian berjalan menghampiri mereka mengambil alih wajan dan membawanya ke dekat api.