Tinggalkan vote/komen bila sudi.
Happy reading.•••••^^^•••••
Grace pergi ke luar negeri untuk melakukan pekerjaan. Oleh sebab itu, semua tugas rumah menjadi tanggung jawab Bella. Termasuk, menyiapkan baju kerja dan sarapan untuk Xavier. Bella tidak keberatan sama sekali karena ia sudah terbiasa saat di kampungnya. Dia hanya kurang nyaman berdua saja dengan Xavier di rumah. Sebab, selama sebulan ini, pria itu seringkali tertangkap memperhatikannya dengan tatapan mata lapar.
Hari ini, Bella tidak perlu terlalu sibuk karena sedang libur akhir pekan. Dia hanya bersantai dengan membaca buku, membuat cemilan, bermain ponsel, dan menonton televisi. Hingga saat melihat Xavier di pinggir kolam, Bella tertarik melakukan sesuatu. Dia tersenyum miring dan pergi ke kamar. Tidak lama, Bella keluar dan menyusul Xavier ke kolam renang.
Xavier yang tadinya bersantai, langsung duduk dan melirik ke arah Bella. Dia membuka kacamata hitamnya dan menatap lekat ke arah anak tirinya. Dia meneguk saliva susah payah saat melihat Bella menggunakan kaos ketat sepusar dipadukan rok transparan sepanjang lutut. Celana dalam Bella terlihat sangat jelas.
"Bella?" Panggil Xavier dengan suara berat. Bella menoleh dan memasang wajah polos.
"Ya. Ada apa Uncle?" Tanya Bella.
"Kenapa kau memakai baju seperti itu?" Tanya Xavier.
"Aku ingin menikmati cuaca bagus hari ini. Memang kenapa?" Tanya Bella. Xavier menggigit bibir bawahnya dan menggeleng. Dia kembali memasang kaca mata hitamnya dan berbaring. Dia sedang menahan diri.
Bella tersenyum miring dan terjun ke kolam. Dia berenang dengan santai tanpa memperdulikan roknya yang bergerak tidak karuan. Pertahanan Xavier runtuh. Dia melihat Bella yang tengah berenang. Nafasnya memburu melihat tubuh Bella yang sangat menerawang karena terkena air. Otak Xavier sudah sangat kotor.
"Kenapa kau melihatku seperti itu, Uncle?" Tanya Bella sembari menyandarkan kepala di tepi kolam.
"Ti-tidak," ucap Xavier sembari memalingkan wajah. Bella tersenyum dan naik ke tepian. Dia memainkan rambutnya yang basah. Xavier kembali melirik. Nafasnya semakin memburu ketika melihat dada Bella yang begitu menonjol. Dia menebak, Bella tidak menggunakan apapun selain kaos yang melekat di tubuh bagian atasnya.
Bella menarik sebelah sudut bibirnya sebelum berdiri. Dia mendekati Xavier dengan tatapan menggoda. Xavier yang melihatnya pun sedikit panik. Apalagi, saat Bella sudah ada di depan matanya dengan air yang menetes dari tubuh. Sangat seksi dan Xavier tergoda.
"Sejak aku datang kesini, kau seringkali mencuri pandang ke arah tubuhku. Apa kau tertarik padaku, Daddy Xav?" Tanya Bella sembari menaruh jari telunjuknya di dagu Xavier.
"Apa yang sedang kau lakukan, Bella?" Tanya Xavier dengan pandangan mata menajam. Bella tersenyum dan mengusap rahang Xavier.
"Menggodamu. Kenapa? Kau tidak menyukainya?" Tanya Bella. Xavier meneguk ludahnya. Nafasnya semakin memburu saat tangan Bella menjelajahi wajahnya.
"Milikmu mengeras, Dad," lirih Bella dengan sedikit mendesah. Xavier memalingkan wajah. Dia ingin menghindar, tetapi tubuhnya malah kaku. Dia juga menyukai sentuhan Bella.
"Milikmu sangat besar," bisik Bella sensual. Tangannya menyentuh milik Xavier yang sudah membusung, sedangkan mulutnya mulai mengecupi rahang Xavier.
"Cukup, Bella," ucap Xavier sembari memegang pergelangan tangan Bella. Dia menatap tajam ke putri tirinya.
"Kau tidak seharusnya melakukan ini karena aku suami Ibumu," tegas Xavier. Bella menjauhkan tubuhnya dan tersenyum sinis.
"Oh iya? Oke kalau begitu," ucap Bella. Dia meninggalkan Xavier dan kembali ke kolam renang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Step-Dad ✓
Romance"Aku tidak pernah berniat merusak. Aku tidak pernah ingin terjebak. Tetapi, semua mengalir tak terkendali hingga sebuah dosa aku perbuat. Gilanya, aku menikmati dosa tersebut. Bahkan, otakku mulai mendoktrin hal-hal jahat. Aku mengharapkan sebuah ke...