"Bangun Azeena hazel, lu ada kelas pagi yaa! jangan bikin gue naik vitam sehari aja bisa ga sihhh?!!!!" suara ini lah yang setiap pagi Zee dengar, suara Ashel yang mirip dengan ema-ema.Bukannya membuka mata, Zee malah menarik bantal yang di gunakannya lalu menutup kepala dan telinganya. "AZEENA HAZEL BANGUN GAA?!!! DI ITUNGAN KE 3 GA BANGUN GUA SIRAM YAA SATUU—"
"IYAA! berisik banget sha ya tuhan kaya lagi ngospek." dari pada ia harus pergi ke dokter telinga, jadi lebih baik ia langsung bangun saja dan segera bergegas pergi ke kamar mandi.
Namun, bukan Zee namanya jika tidak usil. Ia bangkit sambil melempar bantal nya pada Asha dan langsung ngibrit ke kamar mandi.
"AZENAAA!"
•••
Hanya mengenakan kaos oversize dan celana panjang di lengkapi sneakers kesayangannya, Zee sudah terlihat menarik. Simple namun enak di pandang itulah yang orang lain lihat ketika melihat Zee.
Parasnya yang cantik dengan proporsi tubuhnya yang pas, apalagi wajah Zee bisa terlihat tampan juga, siapa sih yang tidak menyukai Zee? gadis itu memang jarang sekali tersenyum, tapi sekali tersenyum bisa membuat siapapun terpikat olehnya.
Mulai dari kating, teman seangkatan, mungkin adik tingkat pun sepertinya ada yang menaksir Zee. Tapi sayang, Zee tidak menghiraukannya. Menurutnya mereka tidak menarik, karena yang menarik hanya Asha elzina seorang.
"Telat 2 menit lagi mampus lu kaga bisa ikut kelas." baru ia datang sudah mendapat sambutan dari teman dekatnya.
"Tapi telat ga gue?" tanya Zee menyimpan tasnya.
"Kaga."
"Yaudah." Olla hanya bisa menghela nafasnya mendengar ucapan Zee.
Febriolla winanika, teman Zee sedari maba yang entah mengapa sekarang bisa menjadi akrab dan sedekat ini.
Selang beberapa waktu, dosen pun datang dan segera memulai mengajar sesuai pelajaran mata kuliah.
•••
Sambil menunggu kelasnya dimulai, Ashel dan ke tiga temannya menunggu di kantin sambil sarapan. Tadi, ia tidak sempat sarapan di apart karena persedian bulanannya sudah habis, jadi ia memilih untuk sarapan di kantin kampus.
"Katanya anak tata boga pada mau ngecamp ya?" tanya Indah pada ketiga temannya.
"Emang iya?" Kathrene malah bertanya balik. Indah mengangguk menjawabnya. "Acara kampus?"
"Ngga, mereka aja itumah diluar kegiatan kampus."
"Kayak ngga tau aja anak tata boga gimana. Mereka setiap bulan pasti ada aja kegiatan sendiri." sahut Marsha yang di setujui oleh teman-temannya. Karena, apa yang dikatakan Marsha itu benar, mereka pasti membuat kegiatan sendiri setiap satu atau dua bulan sekali.
"Lu ikut Shel?" tanya Kathrene.
Ashel menggeleng. "Ngapain? gue aja jurusan ilkom anjir."
"Ya siapa tau, biasanya juga ikut kalo Zee kemana-mana. Tapi kata gue ikut si Shel, dari pada nanti Zee nya sama orang lain terus mereka berdua bakar jagung bareng, terus deeptalk sambil nikmatin api unggun, terus nanti mereka setenda, nanti nyaman, terus pulang kegiatan mereka jadian deh."
"Ya bagus kalau gitu." cueknya meski di dalam hati sebenarnya ia khawatir jika hal itu akan terjadi.
"Bener ya?" belum sempat Ashel meresponnya, Zee yang sudah selesai kelas menghampiri meja Ashel dikantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Teen FictionZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...