Siang nanti Ashel berniat ingin berkunjung kerumah orang tuanya. Sudah lama juga ia tidak berkunjung, ia rindu kedua orang tuanya, kakak dan juga adiknya."Aku mau ke Gym dulu, rencana berangkat jam berapa?" tanya Zee sambil mengikat tali sepatunya.
"Jam dua belasan aja deh Zee." jawab Ashel yang sedag sarapan sereal.
"Yaudah aku berangkat dulu, makan yang banyak yaa." saat ini Zee mempunyai hobi terbaru, yaitu mencium puncak kepala Ashel. Diciumnya puncak kepala Ashel, lalu diusap dengan gemas.
"Ishh gaboleh cium - cium Zee kalau belum jadian."
•••
Ia melirik kenanan dan kekiri, merasa sudah aman Ashel pun berjalan keluar dari lift. Saat ini Ashel sudah seperti buronan, pasalnya ia menggunakan hoodie dan topi lalu ia memakai masker juga. Padahal ia hanya akan menggambil pesenanannya di bawah, di mang gojek.
"Mba Asha ya?" tanpa mengeluarkan suara, Ashel mengangguk lalu mengambil pesanannya. "Kenapa kaya maling gitu, mba? hehe." tanya mang gojek menggaruk helm nya.
"Ohh gara - gara mba beli— eh si mba malah pergi."
•••
"Shaa?? dimana kamu?" Zee berteriak saat tidak menemukan Ashel didalam apart nya.
"Di kamar mandii!" saat mendengar Ashel menyahut pun Zee bernafas lega, ia kira Ashel kemana.
"Ngapain?"
"Menurut kamu dikamar mandi ngapain? konser?"
Mendengar jawaban dari Ashel, Zee pun tak berniat menyahuti Ashel lagi. Ia berjalan menuju dapur lalu mengambil segelas air putih dan meminumnya.
Zee menengok kearah kamar mandi kala terdengar suara pintu terbuka. "Ih kenapa itu matanya merah?" tanya Zee saat melihat Ashel keluar dari kamar mandi.
"Kemasukan sabun tadi, perihh." Ashel mengucek matanya mengadu seperti anak kecil.
Zee pun langsung menghampiri Ashel. "Sini coba liat, aku tiup sini." Zee meniup mata Ashel degan pelan. "Kamu mandi gimana sih, ko bisa sampe kena sabun." kata Zee kembali meniup mata Ashel.
"Yaa mandi kaya biasa, tapi tiba - tiba masuk sabun nya."
"Jangan dikucek, nanti makin merah. Pake obat tetes mata sini." Zee pergi kedalam kamar mencari kotak p3k dan mengambil obat tetes mata. "Duduk kamunya." titah Zee.
Ashel pun segera duduk di tepi kasur. Dengan sangat hati - hati, Zee meneteskan obat tersebut ke mata Ashel. "Udah tuh, masih perih gaa?" tanya Zee.
Ashel pun menggeleng. "Jangan di kucek yaa, aku mandi dulu."
•••
"Oh my god mommyyyyy." suara Ashel yang melengking membuat semua orang yang ada dirumah ini mungkin langsung meringis.
"Ashel anak momiiii, aduh kangen banget momii sama anak momi yang satu iniii." Friesella Anatasya, ibu Ashel yang sangat amat cerewet. Karena sudah berbulan - bulan tidak bertemu, Sang ibu pun memeluk Ashel dengan erat dan melayangkan ciuman di pipi kanan, pipi kiri, jidat, dagu dan bibir Ashel.
"Apakabar nakk, sehatt kan anak mommy?" tanya Friessella.
"Sehat dong tentunya."
"Bagus lah nakk, ehh ada Zee." sapa Friesella. Zee yang disapa pun langsung menyalimi tangan Friessella.

KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Dla nastolatkówZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...