I'M HERE [7]

618 87 10
                                    






Hari minggu waktunya untuk bersantai dan bermalas-malasan. Seluruh jendela di apartemen milik Zee dan Ashel sudah terbuka lebar, agar udara segar dipagi hari masuk kedalam.

Setelah lima hari lamanya Ashel terus mual dan muntah, akhirnya kini Ashel sudah merasa lebih baik. Zee dan teman - temannya sudah membujuk Ashel agar pergi ke dokter saat itu, tapi Ashel selalu menolak. Memang, ini kebiasaan buruk Ashel, ia selalu menolak jika diajak pergi menuju dokter, entah mengapa.

Zee dan Ashel sedang menonton film kartun di ruang tengah dengan posisi Zee tidur di paha Ashel. Ya beginilah jika hari minggu pagi, suasana pagi yang berbeda dengan pagi lainnya.

"Kenapa ya si Squidward itu benci banget sama spongebob?" tanya Zee sambil menyuapkan snack kedalam mulutnya.

"Ya karena si spongebobnya nyebelin, suka bikin emosi, terus suka gangguin mulu." jawab Ashel.

"Berarti si spongebob tu suka ya Sha sama si Squidward?"

"Ko suka?"

"Soalnya si spongebob itu caper, biasanya kan kalau kita suka sama orang kita tu bakal caper sama orang yang kita suka." ujar Zee sambil menatap Ashel yang ada di atas wajahnya.

Ashel pun terkekeh dan menepuk pipi Zee yang kebetulan sedari tadi tangan Ashel berada di bawah leher Zee.

"Gamungkin lah, orang mereka sama sama cowok."

"Emang spongebob cowok? dia kan multigender bisa cowok bisa cewek. Lagian kalau cowok sama cowok juga gapapa kali, jadinya nge gay."

"Tersereh deh Zeena hazel, ngaco ahh."




•••





Aman, nyaman, dan tenang. Itulah perasaan yang selalu Ashel rasakan jika sedang bersama Zee. Entah mengapa mau semencekam apapun keadaannya, jika Zee ada disampingnya ia selalu merasa aman.

Seperti saat ini banyak jamet yang melakukan cat calling kepada Ashel dan Zee, tapi Ashel benar benar tidak merasa emosi atau apapun itu. Karena ada Zee di sebelahnya yang langsung melayangkan tatapan tajam pada para jamet sambil mengatakan. "Berisik ya lu anjing!" tak lupa dengan tangan nya yang menunjuk para jamet.

Meski para jamet itu tidak kabur, setidaknya para jamet itu berhenti meng cat calling mereka berdua.

Saat ini mereka berdua sedang menyusuri trotoar sekitar apartemen nya, untuk mencari bubur gerobak keinginan Ashel.

"Mau nyari lagi kemana, Sha? ini kita ampir ke ujung dan ganemuu. Lagian ini udah siang, mana ada bubur sih jam segini?" ujar Zee yang sudah hampir menyerah mencari bubur gerobak di siang hari.

"Yaudah sii kalau kamu gamau nemenin nyari gapapa, balik aja ke apart. Aku bisa nyari sendiri." yang awalnya Ashel memeluk sebelah lengan Zee, kini Ashel melepaskan pelukan itu dengan menekuk bibirnya sebal.

"Ga gitu, Ashaa. Gue bisa aja nyari sampe ketemu, tapi ini panas bangett. Lagian lu ga capee? udah pesen gojek aja yaa?" ujar Zee mencoba untuk membujuk Ashel.

"Gamau, gamau gojek Zee." tolak Ashel.

Zee menghela nafasnya. "Yaudah, gue aja ya yang nyari pake motor. Kalau nyari jalan gini lama, cape juga. Lu tunggu aja di apart yaa?" ujaar Zee berusaha membujuk kembali.

Dengan berat hati Ashel pun mengangguk. "Yaudah yu sekarang balik lagi ke apart."

Akhirnya mereka pun kembali ke apartnya, lalu Zee segera pergi untuk mencari bubur gerobak di siang hari.

i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang