⚠️💋Memang jika sedang ujian, entah UTS atau UAS, Zee selalu menyempatkan diri pergi menuju perpustakaan, untuk menambah ilmu dan mempelajari apa yang esok akan di UAS kan.
Saat Zee sedang fokus membaca buku, ia dikagetkan oleh seseorang yang tiba - tiba muncul dihadapannya. "Sorry kak." ujar orang tersebut.
Zee mengalihkan pandangannya lalu menaikan kedua alisnya seolah - olah bertanya, ada apa?
"Sorry banget kak ganggu, kakak kak Zee ya?" tanya orang tersebut dengan sangat pelan.
"Iya, kenapa?" tanya Zee balik.
"Kalo untuk pendaftaran UKM masih dibuka ngga ya?" tanya orang tersebut.
"Masih."
"Kalo mau daftar ke siapa ya kak?" Zee pun mengerutkan keningnya bingung. Bukan kah brosur sudah di tempel di papan informasi? bahkan sudah di sebar di ig kampus. Mengapa orang ini masih bertanya?
Tanpa menjawab apapun, Zee segera membuka tas nya dan mengeluarkan brosur yang masih tersisa. "Diliat aja disini, tinggal scan qr ini nanti isi google formnya." ujar Zee.
"Ohh iya kak. Makasih banyak ya kak, maaf ganggu waktunya." orang itu pun mengambil brosur tersebut dan hendak pergi meninggalkan Zee.
Namun, panggilan dari Zee membuat dirinya berhenti. "Eh, namanya siapa?" tanya Zee.
"Callie, kak."
•••
Setelah selesai dengan segala urusannya, mulai dari rapat UKM hingga mengurus brand nya yang akan segera merilis produk baru, ia pun langsung pulang menuju apartemennya. Ia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.
Saat ia masuk kedalam apartemen, semerbak asap rokok langsung masuk kedalam indra penciumannya. Ia pun berjalan mencari sumber asap rokok tersebut.
Tanpa menciptakan suara apapun, Zee berhenti di depan pintu balkon dan melihat Ashel yang sedang mengisap rokok dengan tenang disana. Hal itu membuat hati Zee langsung teriris, mengapa Ashel jadi seperti ini?
Karena pintu balkonnya tidak ditutup, Zee langsung masuk ke balkon dan duduk di samping Ashel. "Kalo ngerwesh weh weyy weittt ada apaa nih?" baru Zee akan duduk di kursi, ia langsung mengeluarkan jurus pencak silatnya kala Ashel yang tiba - tiba terlonjak kaget. Zee menatap tak santai sambil tangannya siap untuk menyerang.
"Ck, kaget." ujar Ashel menjatuhkan rokok nya begitu saja kebawah, berharap Zee tak menyadarinya.
"Kaya ngeliat hantu aja buset." ujar Zee langsung duduk disebelah Ashel. Kini Zee mengambil satu buah rokok dari bungkus rokok yang terletak di meja. "Kalau ngerokok di tutup pintunya, Sha. Asep nya nyampe ke ruang tengah." ujar Zee, lalu ia menyalakan rokok yang sedang di apit oleh kedua bibirnya.
Kini Ashel sedang menelan ludahnya dengan susah payah, ia yakin Zee melihat dirinya sedang merokok makannya Zee berkata demikian. Ini sungguh diluar dugaannya, ia fikir Zee akan pulang malam hari seperti kemarin, namun ternyata pukul tujuh malam Zee sudah pulang.
Zee mengambil rokok yang tadi Ashel jatuhkan, lalu ia berikan pada Ashel. "Kenapa dibuang? lanjutin kali. Sayang masih panjang nih." Zee memberikan rokok nya pada Ashel. Namun Ashel malah terdiam. "Lah kenapa diem?" Zee mengapit rokok miliknya di bibir terlebih dahulu. Lalu ia menyimpan rokok Ashel diantara jari telunjuk dan jari tengah Ashel.
Dengan santai Zee menghisap dan mengeluarkan kepulan asapnya tanpa berbicara apapun lagi. Sedangkan Ashel, ia langsung mematikan rokoknya. Ia tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Teen FictionZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...