I'M HERE [33]

1.1K 117 28
                                    













Waktu terus berjalan, hari demi hari pun berganti dengan semestinya. Tak terasa sudah dua bulan berlalu. Yang dimana Zee dan teman - temannya sudah kembali masuk kuliah sejak satu bulan tiga minggu yang lalu.

Karena Zee, Adel dan Olla satu jurusan jadi kegiatan mereka tidak jauh berbeda. Setiap harinya praktik, membuat laporan, praktik membuat laporan, terus saja seperti itu. Sudah seperti budak laprak saja.

Tidak jauh beda dengan Marsha, Kathrene dan juga Indah. Mereka setiap harinya juga hanya kuliah, kadang satu sks saja, kadang tiba tiba kuis, tiba - tiba praktik juga, ya seperti kegiatan mahasiswi pada umunya saja.

Namun, ada yang membedakan kali ini. Biasanya mereka kemana mana pergi berempat, kini hanya bertiga. Karena Ashel memutuskan untuk berhenti kuliah.

Sebenarnya Ashel tidak ingin seperti ini, Ashel tidak ingin sampai harus putus kuliah. Tapi jika Ashel hanya mengambil cuti kuliah, takutnya nanti saat ia kembali masuk kuliah akan ada banyak mulut yang menanyakan perihal mengapa ia harus cuti kuliah. Jadi, ia pun memilih untuk berhenti kuliah saja. Meskipun ada yang bertanya juga, tapi setidaknya mereka bertanya hanya lewat chat tidak secara langsung.

Untuk saat ini sampai waktu yang belum ditentukan, Ashel tidak tinggal di apartemen. Yang tentunya membuat Zee sesekali harus pulang pergi ke rumah Ashel. Yang seharusnya menuju kampus hanya 10 menit, kini menjadi kurang lebih satu jam. Ashel tidak meminta Zee untuk pulang ke rumahnya padahal, karena ia tahu jika jarak dari rumah menuju kampus itu sangat jauh, tapi tetap saja Zee selalu pulang ke rumah Ashel.

Tidak setiap hari memang, namun ya dalam satu minggu mungkin 5 sampai 6 kali Zee pulang ke rumah Ashel. Ia hanya sekali atau duakali pulang ke apartemennya, itu juga jika ada urusan mendesak.

"Tuh tuh sini coba tangan kamu, gerak tau dia." Ashel menarik tangan Zee dan ia simpan diatas perutnya yang kini sudah membesar.

"Mana ah ngga."

"Kamu ajak ngobrol makannya."

"Halo dedek, kamu denger ngga?" Zee setengah berdiri menjadikan kedua lututnya menjadi tumpuan agar kepalanya sejajar dengan perut Ashel yang berdiri. "IHH IYAA, DIA BERGERAKK." ucap Zee excited saat merasakan ada yang bergerak di perut Ashel.

"Dekk kalau kamu udah keluar nanti kita main futsal yaa, nanti aku ajarinn. Terus nanti kamu aku ajarin alat musik juga, biar keren." kata Zee sambil mengelus perut Ashel dan mengajak ngobrol bayi yang ada di dalam kandungan Ashel.

"Ih kalau dia cewe gimana? masa diajarin futsal." protes Ashel.

"Ya gapapa lah, aku juga cewe tapi futsal. Biar kuat nantinya."

"Ngga ah gaboleh." larang Ashel.

"Yahh mommy nya ga sik, bergerak jika kamu setuju dik." kata Zee yang selang beberapa detik perut Ashel kembali bergerak. "Ihh tuh setuju dia, betul memang mommy kamu gaasik. Nanti kalau kamu udah keluar kita musuhin aja ya mommy nya."

"Enak aja." ujar Ashel menyentil jidat Zee.






•••





Selama dua bulan jika Zee ada waktu senggang ia selalu menghabiskan waktunya bersama Ashel. Dua bulan ini sudah banyak wishlist date mereka yang terpenuhi. Seperti aquarium date, kidzania date, konser date, picnic date, movie date, dan masih banyak date date lainnya.

Untung juga ayah Ashel tidak bertanya - tanya lagi tentang siapa pelakunya. Jadi, Zee bisa tenang dan menikmati waktu bersama Ashel.

Pada hari ini, pukul sebelas Zee sudah ada di kampus. Sambil menunggu dosen, seperti biasa ia selalu nongkrong di kantin bersama dua teman dan 3 teman Ashel yang kebetulan sama - sama ada jam kuliah siang.

i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang