Yang biasanya di meja makan hanya berdua, kini menjadi bertiga karena ada Alzeena alias kakak Zee. Ketiganya sedang menikmati nasi goreng buatan Ashel."Lu laper apa doyan?" tanya Zee melihat sang kakak yang sangat lahap makannya.
Dengan kondisi mulut yang masi penuh dan mengunyah, Al mengacungkan jempolnya. "Gila ini nasi goreng terenak yang pernah gue makan si, gilaa jago banget lu Sha bikin nasi goreng" ujar Al setelah menelan nasi gorengnya.
Ashel yang dipuji seperti itupun langsung blushing dan tersenyum malu.
"Lebay." ketus Zee dan langsung menyendokan nasinya kedalam mulut.
•••
Hari ini Zee hanya ada satu SKS berbeda dengan Ashel yang hari ini di gempur oleh 3 SKS. Karena jam mata kuliahnya sudah habis, dosen yang ada di kelas Zee langsung menutup pembelajaran hari ini dan segera meninggalkan kelas.
Para mahasiswa dan mahasiswi pun segera keluar meninggalkan ruang kelas.
Karena mereka para manusia gabut bin tidak ada kerjaan, jadi sehabis kuliah mereka selalu mejeng terlebih dahulu dikantin. Saat melihat beberapa anak ilmu komunikasi berhamburan di koridor, Zee pergi masuk kedalam supermarket kampusnya untuk membeli milo nugget.
Sesuai dugannya, kini Ashel sudah duduk di bangku kantin bersama ketiga temannya dan juga Adel dan Olla. Zee dan dua temannya sesudah ini langsung pulang, berbeda dengan Ashel dan ketiga temannya, mereka lanjut dua SKS lagi.
Ashel yang sedang menatap layar handphone nya terkaget kala tiba - tiba ada milo nugget dihadapan matanya. Ia menoleh ke arah milo nugget itu, dan ternyata ada seseorang yang sedang berdiri sambil tersenyum ke arahnya.
"Buat lu." katanya.
"Kenapa buat gue?" bingung Ashel.
"Lu masih sebel kan gara - gara semalem? maaf ya?" ujar Zee lalu duduk di sebelah Ashel dengan posisi ia menghadap pada Ashel. Ya memang Ashel masih sebal oleh Zee, karena Zee sampai tadi berangkat menuju kampus terus saja menggoda nya.
Ashel menatap millo itu terlebih dahulu lalu mengambilnya. "Oke gue masih kesel sebenernya sama lu, tapi karna ada makanan kesukaan gue, gue maafin." ujar Ashel sambil mengedikan bahunya.
Zee pun dengan refleks mengusak puncak kepala Ashel. Membuat ketiga teman Ashel dan juga kedua teman Zee memasang wajah jijiknya.
"Sipaling sahabat nihh." ujar Kathrin dengan menekankan kata 'sahabat' nya.
"Lebih ke kejebak friendzone sih tin." timpal Adel.
"Chuaksss." sahut Olla membuat mereka terkekeh mendengarnya.
•••
"Gue keluar dulu ya Sha." Ashel yang sedang merebahkan dirinya di kasur dan bermain handphone, ia langsung menoleh pada Zee yang sedang bersiap di depan kaca.
"Kemana? sama siapa?" tanya Ashel.
"Ada lah keluar pokonya, sama Ravo."
"Ravo mulu gue liat liat idup lu sekarang." dari nada bicara Ashel, sudah dipastikan Ashel tidak suka.
"Ya emang kenapa si? cemburu ya lu." Zee membalikan badannya menatap Ashel yang sedang merebahkan diri dikasur.
"Cemburu? ngapain gue cemburu." kekeh Ashel lalu memainkan handphone nya.
"Gue sama Ravo ngga ada apa - apa, Sha."
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Teen FictionZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...