Tidak Shani, tidak Ella keduanya membuat Zee semakin ragu untuk melanjutkan hubungannya dengan Ashel.Zee juga bingung dengan apa yang dikatakan oleh Shani, itu Shani mendukung, memberi peringatan, atau melarangnya? sungguh ia bingung.
Namun saat ini Zee berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Ia ingin tenang terlebih dulu dan fokus untuk liburannya ke Bali.
Dan untungnya ternyata segala bill dan bukti pembookingan birthday party Zee ada di dalam dompet Zee dan mutasi nya tersimpan di handphone. Sore itu juga Zee langsung pergi ke hotel yang jadi tempat birthday party nya.
Tapi pihak hotel mengatakan jika ingin membuka CCTV harus ada surat permohonan pembukaan CCTV, meski Zee memang membooking suatu tempat di hotel tersebut.
Untungnya Zee membawa laptop, jadi ia mencari cafe terdekat untuk membuat surat permohonan tersebut dan langsung mengeprint nya juga di sore itu. Bahkan, Zee juga menyerahkan ke pihak hotel pada sore itu.
Saat itu Zee hanya sendiri mengurusnya, ia tidak meminta teman - temannya menemani karena ia merasa ia masih bisa menghandle nya.
Pihak hotel menerima surat permohonan tersebut dan mengatakan jika ini tidak bisa langsung di proses. Di lihat nya birthday party Zee sudah lima bulan yang lalu mengharuskan pihak hotel mencari arsip rekaman cctv tersebut.
Dan juga tentunya harus atas persetujuan dari atasannya.
Pihak hotel mengatakan jika paling lambat dua bulan baru Zee bisa melihat rekaman CCTV tersebut, dan paling cepat satu sampai dua minggu.
Zee merasa lega setelah selesai mengurus keperluan hotel nya itu, ia juga lega karena membutuhkan waktu yang lama. Jadi, ia bisa berbahagia dengan Ashel lebih lama.
•••
Hari ini merupakan hari keberangkatan mereka pada pulau Bali untuk berlibur. Mereka menyepakati jika pukul tiga sore atau paling lambat setengah empat harus sudah ada di bandara karena pesawat mereka akan berangkat pukul empat. Kini Ashel, Ella dan Zee sudah siap untuk pergi ke bandara diantar oleh supir Ashel.
"Zee." Fabian memanggil Zee yang sedang memasukan koper nya ke bagasi mobil.
"Kenapa om?"
"Gimana udah ketauan belum?"
"Belum om."
"Secepatnya ya Zee?" pinta Fabian.
"Saya usaha kan om." mendengar jawaban dari Zee Fabian pun tersenyum. Dan tepat di belakang keduanya ada Ashel yang ternyata mendengar obrolan tersebut.
••••
"UHUYYY HELOO WASAPP GAISS KITA UDAH SAMPEE DI BALI NIHHH, WEDEHHH." dengan heboh, Olla merekam dirinya sambil berbicara sedikit berteriak. "Say hi dong teman - teman." Olla sedikit meninggikan handphone nya untuk merekam teman - temannya yang ada di belakang.
Mereka pun langsung melambaikan tangannya.
"Nah kita baru mau ke hotel nih gais, nanti dilanjut yaa! babayy!" dengan so gaya nya, olla menutup kamera hp menggunakan tangan lalu mematikan tombol rekam nya. "Gue cocok ye jadi yutuber. Ngonten ah, gue mau nyaingin Atta haliliwir."
Zee pun merangkul bahu Olla. "Gue dukung lu La." katanya.
"Emang lu doang yang dukug gue sih Zee, thank you ya." dengan dramatis nya ia menarik kaos yang dikenakannya seolah - olah menghapus air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Novela JuvenilZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...