I'M HERE [32]

670 79 5
                                    














Seharusnya liburan di Bali itu minimal satu minggu, karena banyak tempat wisata yang harus dikunjungi. Tapi, Ashel dan teman - temannya hanya tiga hari dua malam saja, itu juga hanya satu hari mereka pergi ke beberapa tempat wisata.

Sebenarnya mereka bisa saja menambah hari untuk berlibur, karena kan masih libur semester juga. Tapi, karena Ashel kini tengah mengandung ia tidak diberi izin untuk berpergian lama oleh orang tuanya.

Padahal Ashel menyarankan teman - temannya untuk tetap liburan, dan ia akan pulang dengan Zee. Tapi katanya mereka setia kawan, jadi mereka ikut pulang.

Saat ini mereka sedang di perjalanan menuju rumahnya masing - masing. Ashel, Zee dan Ella di jemput oleh supir pribadi keluarga Ashel.

"Lah si kak Al ada di apart." ujar Zee saat melihat notif chat dari sang kakak.

"Dia tuh emang kalo ke Jakarta ga pernah ngabarin dulu ya?" tanya Ashel yang dijawab gelengan oleh Zee. "Ngapain dia ke Jakarta? bukannya lagi sibuk skripsian?" tanya Ashel.

"Lagi nunggu jadwal wisuda dia, boong skripsian apaan. Waktu dia yang ke Jakarta seminggu itu ternyata dia abis sidang skripsi, terus beberapa hari yang lalu dia baru yudisium."

"Keren banget deh." puji Ashel.

"Lebih kerenan adiknya, Sha." dengan wajah yang datar Zee berbicara, ia tak suka mendengar Ashel yang memuji sang kakak.

"Iya dehh kamu yang paling keren." Ashel memegang kedua pipi Zee dengan gemas.

"Khmm tolong yaa." Ella berdehem saat melihat tingkah Ashel pada Zee. Ia sedikit was - was takut supirnya mengadu pada kedua orang tuanya.

Ashel menoleh dan terkekeh. "Terus gimana itu? gabisa masuk dong dia?"

Zee mengangguk. "Aku suruh dia ke rumah kamu boleh ga? buat ambil akses apart doang. Soalnya ini kita harus puter balik kalau mau nganterin ke apart."

"Boleh, suruh nginep aja di rumah." ujar Ashel mempersilahkan.

"Apaan gaada, udah biarin dia di apart aja." padahal kan Ashel hanya iseng, tapi Zee menganggapnya serius. Menurutnya wajah Zee jika sedang cemburu itu lucu.






•••



Sudah sekitar satu jam Ashel dan Zee sampai di rumah, mereka juga sudah mandi dan bersih - bersih. Saat ini mereka sedang melakukan makan malam seperti biasa di meja makan.

"Yang banyak kak makannya, biar cucu ayah gembul." ujar Fabian diakhiri dengan senyuman.

"Dia mah sekarang makan dikit terus, awas aja kalau ponakan gue kenapa - napa lu." sahut Ella.

"Kamu nya juga harus gembul, harus sehat bukan bayi nya doang. Makan yang banyak, jangan banyak fikiran. Kalau kamu sehat, cucu mommy juga ikut sehat." kini Friessella yang berbicara.

Entah, Ashel bingung harus bereaksi seperti apa. Rasanya ia bahagia karena bayi yang ada di perutnya, sudah diterima penuh oleh keluarga nya.

"Tuh dengerin." Shani yang awalnya hanya menyimak, ia kini berbicara menimpal ucapan Friesellla.

"Iyaaa." ucap Ashel.

"Permisi non mohon maaf ganggu waktu makan malam nya, ada yang nyari non Zee." ucap ART di rumah Ashel yang baru saja datang.

"Ohh iya sebentar." kata Zee. Art nya langsung pergi setelah mendapat jawaban dari Zee.

"Siapa Zee?" tanga Friesella.

"Kak Al kayanya."

"Kakak kamu?" Zee mengangguk. "Ohh disuruh masuk aja kalau gitu." mendengar hal itu Zee langsung menolaknya.

i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang