Mendengar Ashel mengatakan bahwa ia tidak tahu siapa ayah dari bayi yang sedang dikandungnya, ditambah Ashel tidak ingat kapan ia melakukan hubungan badan. Hal itu tentunya akan menyusahkan Zee untuk menyelidiki siapa yang sudah membuat Ashel seperti ini.Hari ini Ashel sudah diperbolehkan pulang, dengan syarat Ashel tidak boleh banyak berkegiatan. Dan juga tidak boleh mengkonsumsi alkohol lagi.
Semua administrasi ditanggung oleh Zee, sebenarnya Ashel bisa membayar dengan uang tabungannya sendiri. Tapi, Zee melarangnya dan langsung melunasi seluruh administrasi tersebut.
Kini di dalam apartemen Zee dan Ashel terdapat banyak umat, Adel, Olla, Marsha, Indah dan Kathrene sedang berada disana sekarang.
"Nih dari kak Al." Zee memberikan satu kantong plastik yang berukuran sedang kepada Ashel yang sedang bersama teman - temannya di ruang tengah.
"Tiba - tiba?" tanya Ashel.
"Aku bilang kamu abis dirawat, terus dia caper deh gofood in sushi." ujar Zee dengan nada yang julid.
"Kamu ga bilang aku—"
Sekan mengerti Zee langsung berbicara. "Ngga, aku cuman bilang kamu abis dirawat, gabilang yang lain lagi."
"Inimah mau bikin si Ashel mabok sushi." kata Kathrene saat melihat banyak nya susi didalam kantong plastik tersebut.
"Lu pada harus bantuin gue habisin ini sih." kata Ashel.
"Ohh siap dengan senang hati." ujar Kathrene dengan bersemangat membuat mereka pun terkekeh dan mengejek Kathrene.
•••
Tak pernah terfikirkan sedikitpun di benak Ashel jika ia akan menjadi seorang ibu dalam jangka waktu yang dekat. Ia tidak tahu bahkan tidak ingat ia pernah berhubungan badan.
Pikiran Ashel sangat bercabang saat ini, ia memikirkan siapa ayah dari bayi yang sedang dikandungnya, memikirkan bagaimana nasip kuliah kedepannya, memikirkan reaksi keluarganya jika nanti mengetahui hal ini, apakah ia akan diusir nantinya? ia takut hal itu akan terjadi.
"Kenapa sii ngelamun gituu." ujar Zee menghampiri Ashel yang sedang bersandar di headboard kasur. Kini hanya tinggal mereka berdua didalam apartemen, teman - temannya sudah pulang, mereka tidak menginap.
"Lagi pengen sesuatu ngga?" tanya Zee sambil merebahkan badannya, menggunakan paha Ashel sebagai bantalan.
Ashel menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum dan mengusap pipi Zee. "Kalau pengen apapun itu ngomong sama aku yaa? kalau ada yang kerasa apapun itu ngomong juga." kata Zee.
Zee memiringkan badannya membuat wajahnya kini berhadapan dengan perut Ashel. "Dedekk jangan rewel yaa, jangan susahin mommy nya, jangan bikin mommy nya sakit jugaa." ucap Zee seolah - olah mengobrol dengan janin yang ada di perut Ashel. "Baik - baik yaa dedekk." Zee mengusap perut Ashel lalu melayangkan satu kecupan membuat Ashel terkekeh geli.
Cup!
"Mommy apaan mommy." kata Ashel.
"Mommy Asha kan." ujar Zee sambil menaik turunkan alisnya. "Love you mommy Asha." ucap Zee tiba - tiba.
"Love u more." balas Ashel membuat Zee tersenyum malu - malu. "Idih salting."
"Yaa gimana yaa Sha, tapi percuma ah love u more love u more tapi ga pacaran." kata Zee dengan nada bicara yang terdengar kecewa.
"Emang kamu masih mau sama aku?" tanya Ashel.
"Lahh pake nanya."
"Siapa tau udah gamau, soalnya aku kan udah bekas orang lain, ibarat kata aku udah ga su—"
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Teen FictionZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...