Zee tidak mendapat jawaban apapun semalam dari Ashel, yang Zee tahu dan Zee tangkap kini Ashel benar - benar sedang menyembunyikan sesuatu yang mungkin sangat besar. Namun, Zee belum mengetahui hal apa yang Ashel sembunyikan.Setelah kemarin Ashel menanyakan tentang dirinya yang akan pergi atau tidak jika Ashel melakukan kesalahan fatal, Ashel tak kembali berbicara dan malah kembali menangis. Hal itu membuat Zee tidak berani bertanya kembali. Dan Zee langsung membawa Ashel ke dalam kamar, tak lama kemudian Ashel pun terlelap.
Tadi pagi Ashel dan Zee pergi bersama, Zee tak berniat membahas tentang apa yang sudah terjadi semalam. Zee bersikap seolah - olah semalam tak terjadi apa - apa. Ia bersikap seperti biasanya, seperti Zee yang sebelum menyatakan perasaannya kepada Ashel.
Meski sebenarnya ia masih bingung mengapa semalam Ashel tiba - tiba menciumnya.
Tapi meski begitu, Zee tidak akan tinggal diam. Tentunya ia akan segera mencari kebenarannya, ia akan mencari informasi kepada teman - teman Ashel atas apa yang sebenarnya terjadi pada Ashel.
Hari ini merupakan hari kedua mahasiswa/i melaksanakan UAS. Sebenarnya setiap prodi dan setiap mata kuliah berbeda untuk penilaian uasnya. Ada yang ditugaskan untuk membuat makalah, ada yang mengisi isian ganda, mengisi uraian atau bahkan praktek.
Hari ini Zee mendapatkan tugas untuk membuat suatu makalah. Berbeda dengan Ashel yang sedang mengisi uraian dikelasnya. Zee sangat fokus mengerjakan tugasnya, ia terus mencari buku referensi di perpustakaan. Jika sudah berhubungan dengan UAS Zee tak pernah neko - neko, ia akan mencari referensi sebanyak - banyaknya. Jika buku yang ia cari tidak ditemukan di perpustakaan kampus, ia langsung pergi ke perpustaakan kota, sendirian. Kali ini, Zee ingin nilai IPK nya sempurna.
Sudah terhitung tiga jam Zee diam di perpustakaan kota. Fokus nya terpecah karna dering telfon masuk dari seseorang. Tanpa melihat namanya, ia langsung menjawab telpon tersebut.
"Halo, kenapa?"
"Halo Zee, kamu dikampus ngga?" Zee menghentikan kegiatan kala mendengar ternyata itu suara Ashel.
"Ngga Sha, lagi diluar. Kenapa?"
"Emm ngga sih, kirain masih dikampus tadinya mau bareng."
"Udah selesai ko ini, nanti gue kekampus bentaran lagi."
"Eh gapapa?"
"Ya gapapa, tunggu disana jangan kemana - mana."
"Oke kalau gitu, aku tunggu di perpus ya Zee. Sekalian ngerjain tugas."
"Oke." Zee mematikan telfonnya, lalu menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, tanggung.
•••
Zee melangkahkan kakinya dengan santai sembari melihat kekanan dan kekiri, memperhatikan orang - orang disekitarnya. Suasana kampus tidak sepi, masih banyak mahasiswa/i yang berkeliaran di sekitaran kampus.
Ada yang sedang mengerjakan tugas, ada yang sedang berbincang, bahkan ada yang berlari kejar - kejaran seperti anak kecil. Maklum, stress UAS sepertinya.
Saat ia berjalan menuju perpus, ia tak sengaja berpapasan dengan Indah. "Eh Ndah!" panggil Zee menghentikan langkah Indah.
Indah yang dipangil pun langsung menghentikan langkahnya. "Kenapa Zee?" tanya Indah lalu menepi agar tidak menghalangi orang berlalu - lalang.
"Asha di perpus?" tanya Zee.
Indah mengangguk. "Sama Marsha sama Katrin juga, ini gue juga dari perpus tapi mau ke wc dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Teen FictionZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...