I'M HERE [36]

325 36 4
                                    







Pikiran Zee sangat berisik saat ini, memikirkan apa yang sudah diucapkannya tadi pagi. Seharusnya Zee berkata demikian kah? seharusnya Zee memang meminta pertanggung jawaban pada sang kakak kah? bukan kah jika Zee menyuruh Al tanggung jawab, ia akan kehilangan Asha?

"Zee, mana yang sakitt?" tanya Ashel khawatir. Saat mendengar ada ribut - ribut, Ashel bergegas bangun dan betapa terkejutnya ia melihat Zee yang sedang di pukul oleh laki - laki paruh baya, yang ternyata ayah Zee. Ia tidak berani menampakan diri dengan jelas, ia takut. Jadi, ia hanya melihat di ambang pintu kamar apartement.

Zee menggeleng dan tersenyum. "Aku gapapaa Asha, gaada yang sakit. Amann koo." jawab Zee yang sedang duduk di sofa bersama Ashel.

"Tapi kamu di pukul Zee, aku lihatt." mata Ashel sudah berkaca - kaca. Zee yang melihat malah terkekeh dan menarik Ashel kedalam pelukannya.

"Ashaa cintaku, cantikuu. Akuu aman sayang, gaada yang sakit kamu gaperlu khawatir yaaa." ucap Zee menenangkan kekasih yang sedang di dekap oleh nya.


•••


Hari hari berjalan dengan semestinya, ayah Ashel tidak lagi menuntut dan menekan Zee untuk segera mencari pelaku yang sudah membuat Ashel seperti ini. Selama ini, tidak ada gangguan apapun bagi Zee maupun Ashel. Seolah - olah semesta memberi nya kesempatan untuk bernafas. Sekitar 2 bulan lagi, sudah memasuki bulan kelahiran bayi yang di kandung oleh Ashel, dan Zee adalah orang yang paling excited menunggu hari itu tiba.

"Mom emang Ashel udah boleh belanja peralatan sama baju bayi?" tanya Zee pada mommy Ashel. "Bukannya belum boleh ya kalau bayinya belum lahir? katanya nanti amit amit nya keguguran." lanjutnya sambil menghampiri Mommy yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

Sontak hal itu membuat Mommy tertawa, dan Zee mendapat ledekan dari Ella. "Yeuu, kalau nunggu bayinya lahir, trs nanti mau di pakein apa? baju oversize lu? atau croptop nya ka Ashel?" ledeknya.

Ashel yang baru turun dari tangga pun ikut tertawa dan berjalan menuju sofa. "Aneh banget lagian si Zee Zee ini." ujar Ashel.

"Ihh mitos nya gitu tauu, Sha." kata Zee membela dirinya.

"Mitos itu emang adaa, cuman setau mommy itu gaboleh beli kalau usia kandungannya masih muda. Katanya, takut bawa sial. Tapi kalau belinya harus sesudah bayi lahir, yaa itu kelamaan dongggg." akhirnya mommy menjawab pertanyaan Zee. Zee pun mengangguk paham dan mempunyai ide.

"Ini kan minggu yaa, bosen ga si berkegiatan di rumah terus? gimana kalau kita beli perlengkapan buat bayi Ashel, terus kita makan?" ajak Zee penuh excited.

"Di bayarin Zee nihh?" goda Mommy.

"Gasss lets goo siap - siap! di traktir ka Zee!" sahut Ella penuh semangat sembari bangun dari duduknyaa dan menggoyang - goyangkan tubuh Zee.


•••



"Yhahaha pilihan aku yang selalu cocok, wlee." ledek Ella kepada Zee yang sedari pilihan baju nya selalu tidak di pilih oleh Ashel. "Lagian anak ka Ashel cewe, ngambilnya baju modelan cowo terus." lanjut Ella meledek.

"Emang iya cewe, Sha?" tanya Zee. Lantas pertanyaan itu membuat Ashel memutarkan bola matanya dengan malas. Pertanyaan macam apa pikir Ashel, padahal Zee yang selalu pergi mengantar Ashel untuk USG. "Hehe becandaa, tau koo. Kan biar agaa boyish gituu bajunya." lanjut Zee.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang