Karena gedung Ilmu komunikasi dan tata boga terletak di satu gedung yang sama, jadi kini Ashel sedang menunggu Zee bubaran, sebenarnya ia ada satu kelas lagi tapi mendadak dosen tidak masuk dan hanya memberikan tugas."Woi Shel nunggu sape?" tanya Olla yang datang menghampiri sambil dirangkul oleh Adel.
"Si Zee lah mana mungkin nungguin lu." kata Adel lalu duduk di samping Ashel, dan Olla duduk di depan Ashel.
"Yeu gue nanya Ashel yee bukan elu."
"Mana Zee nya?" tanya Ashel.
"Lagi ngobrol tadi sama Ravo." jawaban dari Adel membuat wajah Ashel berubah seketika.
"Ngobrolin apaan?" tanya Ashel kembali.
"Ya mana gue tau, emangnye gue jin tomang yang bisa denger obrolan siape aje?" sewot Olla dengan nada nya yang nyablak.
"Emang jin tomang bisa dengerin obrolan semua orang la?" tanya Adel.
"Ye kaga tau juga si gue." jawabnya sambil menggaruk pipi nya yang tidak gatal. Adel dan Ashel pun memutar kedua matanya dengan malas.
"Lu suka Zee ya Shel?" tanya Adel tiba - tiba.
"Ngaco." jawab Ashel dengan ketus.
"Ahh yangg benerr." goda Olla.
"Bener Anjir." ucap Ashel.
"Gini yaa Shel, gue sebagai teman kalian berdua bisa ngeliat. Dari cara lu natap dia, dan dia natap lu itu udah beda, serius deh." ujar Adel dan Olla hanya mengangguk - anggukan kepalanya menyetujui.
"Kayak sebenernyaa ini gue gatau ya bener apa ngga, cuman lu berdua tuh kaya lagi sama sama nyembunyiin perasaan lu berdua, terus lu berdua tuh kaya punya ketakutan gitu loh, dan gue gatau apa yang lu berdua takutin." Ashel terdiam mendengar ucapan Adel, sebenarnya ada betulnya dari apa yang Adel ucapkan namun, banyak juga keraguan yang muncul.
"Gue belum yakin sama perasaan gue." ujar Ashel yang akhirnya berbicara. "Gue belum yakin kalau gue beneran suka, gue takutnya sekedar kagum sama dia."
"Kagum sama siapa si kawann." baru juga Olla akan berbicara, namun suara Zee membuat ketiganya langsung menoleh. "Lagi suka sama siapa lu? ko ga cerita?" tanya Zee pada Ashel.
"Yeuu ganggu bet lu buset." ujar Olla sambil berdecak malas.
"Lah serah gue dong." ucap Zee dengan sewot lalu menatap Ashel. "Lu suka sama siapa Sha? parah si gue ga di kasih tau." ucap Zee mendrama.
"Cabut yu ah." ajak Adel sambil berdiri, Olla pun segera berdiri dari kursinya. "Duluan yaa." pamit Adel sambil menepuk Asha.
"Dih ga jelas tiba tiba cabut." kata Zee.
"Yauda si—"
"Zee! si Ashel suka sama lu!!" belum sempat Ashel membereskan ucapannya, teriakan dari Olla membuat Zee menoleh ke arah sumber suara dan Ashel membulatkan matanya.
Sedangkan Olla dan Adel hanya tertawa sambil berjalan mundur dan melambaikan tangannya. Berbeda dengan Ashel yang sudah gugup setengah mati saat ini. Pasalnya kini semua orang yang berada di kantin melihat pada dirinya dan juga Zee.
"Beneran Sha?" tanya Zee.
"N-nggak boong tu Olla ngaco banget, udah deh ayo pulang." tanpa babibu Ashel langsung beranjak dari duduknya meninggalkan Zee yang masih duduk bingung.
•••
Saat ini Ashel berada di apartemen nya seorang diri. Karena, Zee harus bertemu Ravo setelah mengantarkan Ashel tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Fiksi RemajaZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...