Entah mengapa hari ini perasaan Ashel seperti mengganjal, ia merasa tak enak hati. Apalagi setelah berbincang dengan Olla dan Adel mengenai siapa pelaku nya.Ashel takut, Ashel bingung, Ashel sangat takut.
Saat ini hanya Zee yang ia butuhkan, tapi semalam Zee memberi kabar jika ia akan menginap di apartemen. Setelah itu handphone dan segala sosial medianya tidak aktif. Seharusnya, subuh tadi Zee sudah Flight menuju Yogyakarta untuk menghandiri acara wisuda sang kakakk. Tapi, entah Zee jadi pergi apa tidak karena sampe saat ini Zee tak memberi kabar Ashel.
Ashel sudah bertanya pada Adel dan Olla juga, tapi mereka pun tidak tahu karena Zee tidak memberi tahu keduanya juga. Jadi, mau tidak mau Ashel harus pergi ke apartemen Zee untuk memastikan.
Sesampainya di depan pintu unit apartement Zee, Ashel mengetuk pintu tersebut sebanyak tiga kali yang tak lama langsung dibuka oleh Zee dengan keadaan muka seperti baru bangun tidur.
Ashel langsung memeluk Zee dengan erat. "Kamu kenapa ngga ngabarin aku, Zee." lirih Ashel.
Zee yang masi setengah sadar pun ia membalas pelukan Ashel sambil mengerjapkan beberapa kali matanya tanpa menjawab pertanyaan Ashel.
"Anjay teletubis." ucap Ella yang memang mengantar Ashel untuk menemui Zee. Ucapan Ella membuat Ashel melepaskan pelukannya.
"Kamu kenapa, Zee?" tanya Ashel dengan raut wajah yang penuh kecemasan.
Dengan wajah bingungnya Zee menjawab. "Hah? aku kenapaa?" katanyaa, lalu menarik Ashel untuk masuk dan duduk di sofa ruang tengah.
"Kamu ngilang gitu aja Zee dari pagii, kamu gaa ngabarin aku sampe sore gini, sosmed kamu juga pada ngga ada." ujar Ashell.
Zee tersenyum sangat maniss dan menggenggam kedua tangan Ashel. "Sha, aku gapapaaa. Aku cuman lagi istirahat dari sosmed ajaa." kata Zee dengan tenang untuk meyakinkan Ashel.
"Beneran?" tanya Ashel, yang dijawab anggukan oleh Zee. "Kamu ngga jadi ke Jogja?" Zee terdiam sejenak, lalu menggeleng. "Kenapaa?" Zee kembali menggeleng.
"Gue kaga disuruh duduk nihhh?" sindir Ella yang masih berdiri di depan pintu.
Zee dan Ashel pun reflek menoleh kearah Ella. "Yaa tinggal duduk busett, lu mau dimana aja terserah dah, anggep aja rumah gue." kata Zee.
"Yaa kann memangg, yeuu." ujar Ella sedikit nyolot. "Kak, ada makanan gaa hehe?" lanjut Ella bertanya.
"Ada di kulkas banyak, sama di lemari dapur cari aja." jawab Zee membuat Ashel menggelengkan kepala dan melirik sinis karena malu atas tingkah adiknya itu.
"Apaa??? orang kata kak Zee gapapaa." ujar Ella seakan mengerti lirikan Ashel. Akhirnya Ella langsung ngibrit kearah dapur dan keduanya kembali saling menatap.
"Udah makan belum?" tanya Ashel.
"Udah kokkk." jawab Zee yang tangannya langsung mengelus perut Ashel yang sudah membesar. "Bayikk, dah makan belum kamuu." ujar Zee dengan suara yang diimut - imutkan.
Jauh di lubuk hatinyaa, hati Zee seperti teriris jika teringatt CCTV dan perkataan Sabil semalam.
"Zee, kalau ada yang lagi mengganjal bilang aku." ucap Ashel sambil menahan tangan Zee yang ada di perutnya.
Zee mendongak dan terseyuk manis, seraya berkata "Iya sayang, aman koo."
•••
Hari yang dimana seharusnya Zee pergi ke Yogyakarta untuk menghadiri acara wisuda sang kakak, kenyataannya hari itu hanya di pakai oleh Zee untuk beristirahat bersama Ashel. Menonton series sembari cuddle, tidak lupa ditemani dengan berbagai cemilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Teen FictionZee menyukai Ashel, begitupun sebaliknya. Keduanya mempunyai rasa yang sama, namun disaat Zee menyatakan perasaan dan meminta Ashel untuk menjadi kekasihnya, Ashel menolak dengan alasan yang tidak jelas. Kira-kira apa yang membuat Ashel menolak Ze...