I'M HERE [24]

612 91 4
                                    







Hari ini Zee, Adel dan Olla mempunyai jadwal untuk photoshoot untuk produk Zee. Karena tak mungkin Zee meninggalkan Ashel sendirian di apartemen, akhirnya Zee pun membawa Ashel ke lokasi photoshoot.

Zee berani membawa Ashel juga karena kondisi Ashel sudah pulih, dan lokasi photoshoot pun tidak diluar ruangan. Melainkan di studio foto yang sudah Zee booking dari jauh - jauh hari.

Kini sedang giliran Adel yang sedang melakukan sesi foto.

"Nanti aku latihan badmin, ikut ngga? apa mau diem di rumah temen kamu?" tanya Zee pada kekasihnya yang sedang duduk menunggu di sampingnya.

"Ikut aja ah."

"Ngga bakal bosen nanti? takutnya lama nanti bosen. Takut cape juga kamu."

"Gapapa ah, aku gabakal bosen, gabakal cape juga. Masa aku liatin pacar aku bosen si, ngga lah." kata Ashel membuat Zee salah tingkah dan menutup mulut menggunakan sebelah tangannya.

Sebelah tangan nya lagi mengondek sambil berbicara. "Bisa aja si kamu, aku pingsan nih." tiba - tiba Zee menutup mata dan melemaskan badannya yang membuat badannya terhuyung kearah Ashel.

"Aku juga pingsan." Ashel ikut menutup mata dan menyandarkan kepalanya di kepala Zee.

Olla yang sedari tadi di sisi mereka pun hanya menyimak dengan wajah keheranan. "Ngeri gue." gumam nya dengan pelan.





•••





Kampus Zee mempunyai fasilitas cabang olahraga ketiganya. Hanya saja untuk fasilitas futsal, berada di outdor tidak di indor seperti basket dan badminton.

Kini terhitung ada sekitar 15 orang yang sudah sampai ditempat latihan badminton. Adel dan Zee tentu ada disana, karena keduanya mengikuti cabor ini. Jika Olla, ia hanya mengikuti basket saja.

(fyi, cabor itu singkatan dari cabang olahraga yaa)

Sambil menunggu pelatih datang, Adel mengeluarkan raket nya terlebih dahulu. Dan Zee, terlihat sedang memakai sepatu.

Karena Adel sudah lama tidak memakai raketnya, jadi ia ingin mencoba mengeceknya terlebih dahulu. Saat ia membalikan badan dan sedikit melayangkan raketnya, ia tidak tahu bahwa di belakangnya ada orang yang hendak melewat.

"Awass." sepertinya Ashel terlambat memberi tahu, karena raket Adel telah mengenai kepala orang yang hendak lewat tadi.

"Awww." orang itu langsung meringis dan memegang dahinya. Adel pun langsung kaget dan meminta maaf.

"Ehhh sorry gue ga sengaja, sumpah." kata Adel menyimpan raketnya dan memegang kedua bahu gadis yang ada di hadapannya.

Gadis tersebut masih meringis dan mengelus dahinya. "Coba gue liat." Adel menurunkan tangan gadis tersebut dan melihat dahi yang tadi terkena raketnya. "Merah ini, sakit gaa?"

"Make nanya." kata Callie, gadis yang dahinya terkena raket Adel tadi.

"Ya sorikk, mau gue obatin gaa?" tanya Adel menurunkan tangannya dari bahu Callie.

"Gausah, makasih." Callie pun langsung pergi dari hadapan Adel lalu duduk di sebelah bangku Zee yang memang kebetulan kosong.

"Yeuu makannya liat - liat luu." ujar Zee pada Adel sambil terkekeh.

"Lagian dia jalan kaga bersuara anjir, kaya hantu." kata Adel membuat Callie yang mendengar langsung melirik sinis Adel.

"Parah ih udah nyelakain malah ngatain." ujar Ashel.

"Gomen dehh gomenn." kata Adel sambil menyatukan kedua telapak tangannya dan membungkukan badannya beberapa kali membuat Zee dan Ashel terkekeh.

"Bukannya lu itu daftar futsal ya?" tanya Zee saat melihat Callie yang duduk di sebelahnya. Callie pun mengangguk menjawab pertanyaan Zee. "Terus ngapain kesini? kan futsal latihan lusa."

i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang