chapter 15

3.8K 160 2
                                    

Kinara tiba tiba mematung saat melihat didalam rumah ada leroy serta beberapa anak buahnya yang sudah menunggunya

Makanan yang sedang ia bawapu terjatuh dari tangannya

"Aku sudah menunggumu Nara" ucap leroy menyeringai

Kinara mengambil beberapa langkah mundur lalu memegang gagang pintu dan membukanya, kinara pun berlari namun beberapa orang bertubuh kekar menghadangnya

"Aaargh lepasin"

Mereka memegang kedua tangan kinara dan kembali membawanya masuk untuk  menghadap pada tuannya

"Ba-bagaimana kau bisa tau aku ada disini?" Tanya kinara

"Tanya saja pada temanmu ini" leroypun melirik jessy

Kinara menggeleng tak percaya "ngga mungkin, jessy ngga mungkin ngelakuin itu"

"Terserah kau mau percaya atau tidak...sekarang kita pulang, ini bukan rumahmu nara. Aku akan membawamu kerumah yang sesungguhnya"

Leroypun berjalan mendahului keluar dari apartemen yang menurutnya sempit itu dan diikuti oleh anak buahnya yang menyeret kinara

"Tunggu" ucap kinara yang membuat langkah semua orang terhenti "tolong lepaskan aku sebentar, aku ingin berbicara dengan jessy" lanjutnya

Orang-orang suruhan leroy langsung melihat kearah tuannya, leroypun memberi anggukan yang bertanda ikuti apa maunya kinara

Mereka pun melepaskannya dan membiarkannya berbicara dengan jessy

Kinara berjalan mendekati jessy dan menatapnya "Jessy...katakan bahwa bukan kau yang melakukan ini" ucap kinara "jessy aku sangat percaya padamu, kau tidak melakukan ini kan" lanjutnya

"Aku yang melakukannya" jawab jessy dengan santai

Seketika air mata kinara terjatuh, ia tak percaya jessy melakukan semua ini padanya

"Tapi kenapa?hiks kenapa jes?" Kinara tak bisa menghentikan air matanya yang terus bercucuran "katakan bahwa dia mengancammu, aku akan percaya jes, katakam dia mengancammu jadi kau terpaksa melakukan ini, hiks"

Jessy langsung mengalihkan pandangannya dari kinara

"Aku melakukannya karena uang" jawab jessy

"Sudah ku bilang semuanya akan mudah jika kau memiliki uang, uang bisa melakukan banyak hal, termasuk membuatnya menghianatimu" ucap leroy "bawa dia" titahnya

Mereka pun langsung mengikuti perintah leroy dan menyeret kinara yang tengah menangis itu

...

Sesampainya dirumah leroy langsung menarik paksa lengan kinara dan membawanya ke kamar,  ia mendorong kinara hingga terbaring diatas kasur

"Berani sekali kau kabur dari sini" ucap leroy sambil memeras pipi kinara

Entah apa yang merasuki kinara, ia sangat berani menapis tangan leroy lalu berdiri dan mendorong leroy

"Berani sekali kau.." leroy langsung melayangkan tangannya

"Apa! Apa kau ingin menamparku" kinara menyodorkan pipinyanya pada leroy "lakukan silahkan lakukan, aku tidak takut" lanjutnya

Leroy langsung mengundurkan niatnya mengepal tangannya merasa geram

"Apa kau ingin menyiksaku seperti yang dilakukan ayahmu pada ibumu, hah?" Ucap kinara

Kinara terus melangkahkan kakinya mendekati leroy, sedang leroy berjalan mundur menghindari kinara

"Kau sangat membenci ayahmu, tapi kau tidak ada bedanya dengan ayahmu"

"Apa!?" Leroy terlihat kesal dan mengerutkan alisnya

"Apa! Kau mau membantah? Apa kau tidak melihat semua yang kau lakukan sama persis seperti ayahmu"

Mendengar ucapan kinara, leroy akhirnya menghentikan langkah mundurnya tiba tiba hingga membuat kinara menubruknya

"Aarrgh" rintih kinara kesakitan sambil mengelus dahinya, namun hal itu tak membuatnya berhenti untuk mengomel

Kinara mendonga menatap leroy dan berbicara sambil mengunjuk wajahnya "Leroy aku harus setersiksa apa agar kau berhenti menghancurkan hidupku, aku sudah menjalankan 7 tahun penjara, aku juga sudah menerima siksaan darimu, apa kau masih kurang puas?" Bentak kinara

Leroy tak berkutik, ia hanya menatap kinara tanpa mengatakan apapun

Tok tok tok...seseorang mengetuk pintu

"Akhirnya" guman leroy "yaa silahkan masuk" ucap leroy sambil berjalan menjaihi kinara untuk mengindarinya

Kinara memandangi leroy dengan kesal yang pergi dan mengabaikannya

"Leroy apa kau mendengarku?" Tanya kinara kesal

Leroy masih belum siap menghadapi kinara "Stiven kenapa kau kesini?" Tanya leroy mengalihkan pembicaraan

"Saya mau mengantar makanan yang tuan pesan" jawab stiven

"Oh iya, tolong sajikan dimeja"

Stiven mengikuti perintah tuannya, ia mengeluarkan makanan yang ia beli, dan menyajikan makanannya

Makanannya masih hangat hingga membuat uapnya keluar dan aroma makanannya memenuhi ruangan

"Kau bawa apa, week" tanya kinara sambil menutup mulut dan hidungnya yang merasa tak nyaman dengan aroma makanan itu

Seketika leroy dan stivenpun menatap kinara yang bersikap aneh

"Weeekh" kinara semakin merasa mual "kau bawa apa bau sekali, weekh"

"Saya membeli sup..."

"Weeeekgh" kinara langsung berlari kekamar mandi sambil menutup mulutnya dan memegang perutnya

Leroy yang khawatir langsung mengikuti kinara "stiven buang makanan ini sekarang juga" titah leroy sambil berlari kekamar mandi

"Kinara kau kenapa?" Tanya leroy sambil mengelus punggu kinara

"Tutup pintunya, makanannya bau sekali aku ngga suka, weekh"

Leroy langsung mengikuti perintah kinara dan kembali mengelus punggung wanita itu

"Sepertinya kita harus kerumah sakit"

"Ngga ngga perlu, beberapa hari ini aku memang sering seperti ini"

"Apa! Jadi beberapa hari ini kau sakit" leroy memegang kepalanya yang merasa khawatir pada kinara

"Kinara apa kau sakit? Apa kau punya penyakit yang parah dan tak bisa disembuhkan?" Tanya leroy

"Aku baik baik saja"

"Ini tidak bisa dibiarin kita harus kerumah sakit, atau kita kerumah sakit luar negeri yang memiliki dokter profesional"

"Leroy ak.."

Leroy mengabaikan ucapan kinara, ia membuka pintu lalu berteriak pada stiven "stiven siapkan mobil, kita segera kerumah sakit, hubungi dokter yang sudah ahli" ucap leroy

"Baik tuan" jawab stiven "tapi bukankah ananda dokter yang paling ahli disini" guman stiven sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Leroy kau tak perlu melakukan itu, sudah ku bilang aku baik baik saja" ucap kinara

Leroy tak mengatakan apapun, ia langsung menarik tangan kinara keluar dari kamar mandi lalu mengambil jaket dari lemari dan memakaikannya pada kinara

"Wuuek" kinara masih merasa mual ia masih bisa mencium sisa sisa aroma makanan tadi

Melihat kinara yang kembali mual, leroy segera mengambil masker dan memakaikannya pada kinara "pakai ini biar kau tidak mencium aroma yang tidak kau sukai" ucap leroy

Kinarapun pasrah dan mengikuti keinginan lelaki ini

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang