chapter 37

2.4K 114 0
                                    

Leroy langsung mengacak acak rambutnya, ia tak tahu bagaimana cara menahan wanita itu, kinara bahkan tak memberinya kesempatan untuk meminta maaf

Leroy kembali duduk dikursi panjang taman lalu menatap awan yang bergerak

Tiba tiba seseorang datang dan duduk disampingnya "bagaimana kabarmu" ucap lelaki itu

Leroypun menoleh dan mendapati dhico sedang duduk disampingnya. Leroy tak ingin melihat mantan sahabatnya ini apa lagi berbincang dengannya akhirnya ia memutuskan untuk pergi tanpa mengatakan apapun

"Apa kau tidak penasaran kenapa aku kesini?"

Ucapan dhico tak membuat leroy menghentikan langkahnya ia terus berjalan untuk menghindari pria itu

Dhico masih tak menyerah, ia mengeluarkan kata kata yang membuat leroy berhenti dan berbicara dengannya "aku yang menyuruh kinara kabur dari rumah sakit waktu itu"

Seketika langkah leroypun berhenti kemudian menoleh kebelakang

"Akhirnya kau menatapku juga" ucap dhico

"Apa maksudmua?"

"Singkatnya aku memaksa kinara untuk pergi darimu, sebenarnya saat itu dia ingin berpamitan denganmu tapi aku menakutinya hingga dia pergi bersamaku" jelas dhico

"Apa kau sedang memancingku untuk membuat keributan disini?"

Dhicopun berdiri dan berjalan mendekati leroy lalu berbisik katanya "aku bahkan mengatakan padanya bahwa kau telah membunuh anaknya"

Amarah leroy sudah tak tertahankan lagi ia langsung memukul wajah dhico hingga terjatuh, lalu ia menarik kerah baju dhico dan memaksanya untuk berdiri, leroy hampir memukul lelaki itu lagi tapi ia menahannya kemudian mendorong dhico dengan kasar memingat lokasi mereka saat ini  memutuskan untuk mengakhirinya

"Kenapa kau berhenti" ucap dhico

"Aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya jadi milikku" ucap leroy lalu pergi meninggalkan dhico yang memiliki luka lebam diwajahnya

~~~

Keesokan harinya kinara kekantor kepala sekolah ia hendak menyerahkan surat pengunduran dirinya

Tok tok tok...Kinara mengetuk pintu

"Masuk" ucap seseorang dari dalam

Kinara pun masuk lalu menyapa kepala sekolah sambil membungkukkan sedikit badannya lalu berdiri didepan meja kepala sekolah

"Bu kinara, saya hendak memanggil anda kesini tapi ibu sudah datang" ucap kepala sekolah

Kinara mengerutkan alisnya ia tidak mengerti ucapan lelaki tua ini, terlihat kepala sekolah mengambil sesuatu dari laci lalu meletakkannya diatas meja "ini adalah bonus kamu, kamu bekerja sangat bagus minggu ini" ucap pria paruh baya itu

"Tapi pak saya masih dua minggu bekerja disini"

"Iya justru itu, kamu baru bekerja dua minggu tapi pekerjaan kamu sangat bagus jadi kamu dapat bonus serta saya angkat sebagai pegawai tetap"

"Haah!?" Kinara terkejut bercampur senang, kinara menyembunyikam surat pengunduran dirinys kebelakang "bapak serius?" Tanya kinara memastikan

"Tentu saja"

Kinara semakin bimbang, jika ia diangkat sebagai pegawai tetap gajinya akan sangat fantastis, ia mungkin bisa mencari rumah baru dan tidak merepotkan dhico lagi

Tapi disisi lain, ia memikirkan kata kata yang ia lontarkan pada leroy semalam, mau ditaro dimana muka ini kalo menerima tawaran kepala sekolah ini

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang