chapter 22

2.8K 129 0
                                    

Leroy dan kinara baru saja menyelesaikan sarapannya, leroy saat ini mengenakan pakaian rapi dan siap untuk berangkat kerja

"Nara aku berangkat kerja dulu" ucap leroy

"Emm" hanya itu jawaban kinara

Tiba-tiba leroy menarik kursi kinara hingga menghadap padanya

"Le-leroy apa yang kau lakukan"

Leroy mengelus perut kinara yang masih rata itu lalu mengecupnya "papa berangkat kerja dulu ya sayang" ucap leroy sambil menatap perut kinara

Kinara langsung terdiam lalu menutup wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya, ia tak bisa berkata kata saat melihat kelakuan lelaki ini

Setelah berpamitan dengan anaknya leroypun pergi dengan senyum tipis dibibirnya saat melihat kinara yang salah tingkah

...

Terlihat kinara begitu bosan seharian dirumah dan ingin keluar untuk membeli makanan yang ia inginkan, namun leroy sedang dikantor

Wanita itupun membuka kulkas dan memeriksa makanan yang bisa dimakan

"Ini kenapa buah semua sih" ucap kinara kesal

Kinara duduk lalu meletakkan pipinya dimeja makan dan mengayunkan kakinya sambil memikirkan cara untuk keluar dari rumah yang besar dan membosankan ini

"Nyonya lagi ngapain disini" ucap arif yang datang untuk mempersiapkan makan siang kinara

Kinara langsung mengangkat kepalanya saat mendengar suara pak arif "Hah pak arif"

"Nyonya mau makan apa siang ini?"

"Jangan jangan masak" kinara merencanakan sesuatu

"Kenapa? Apa masakan saya tidak enak?"

"Ah bukan begitu...emm pak arif apa saya boleh pinjam hpnya sebentar aja" ucap kinara sambil tersenyum

"Untuk apa nyonya?"

"Aku mau telfon leroy"

Pak arifpun memberikan ponselnya pada kinara "tapi biasanya tuan leroy tak pernah mengangkat jika saya menghubunginya" jelas arif

"Emm emm tenang aja pak" jawab kinara mengangguk

Kinara mengambil ponsel dari tangan pak arif lalu mengotak atiknya lalu menempelkannya ke telinganya

Rrrrrriiinngg..... tut tut tut

Kinara baru saja mendengar sambungan teleponnya berdering namun langsung ditolak oleh pihak leroy

kinara tak berhenti untuk menghubunginya, kinara terus mencoba berkalo-kali hingga akhirnya sambungan telepon terhubung

"Halo? Ada apa? Kami sedang rapat penting" terdengar suara dari seberang sana seperti sedang berbisik dan tak ingin membuat keributan

"Halo ini siapa? Suaranya kek suara stiven.. ini stiven ya?" Ucap kinara "stiven ini aku kinara"

"Ha? Kinara ada apa? Ngomongnya nanti aja kami sedang sibuk"

"Aku mau ngomong sama leroy"

"Hah! Ngga bisa. Tuan leroy sedang..." terdengar suara kresek kresek "halo nara ada apa?" Tanya leroy yang akhirnya mengambil ponsel dari tangan stiven

"Leroy apa kau sibuk"

"Emm engga. Ini cuma rapat biasa" padahal leroy sedang mengadakan rapat penting dengan orang-orang penting.

"Leroy aku pengen makan...." kinara menyebutkan makanan yang diinginkannya "aku ngga mau makan dirumah aku mau makan diluar" ucap kinara dengan suara manja untuk menggoda leroy

Leroypun tersenyum tipis saat mendengar suara lucu kinara, orang orang juga langsung melototi leroy karena tak pernah melihatnya tersenyum seperti itu "kalau begitu kau kekantorku saja, disekitar sini ada restoran yang menyajikan makanan itu, aku akan meminta supir untuk menjemputmu, nanti aku bawa kamu kesana" ucap leroy

Setelah berbicara dengan kinara, leroy baru menyadari orang-orang sedang memperharikannya, senyumnya yang tadipun kini hilang, wajah galak dan seram kembali terukir diwajahnya

Leroypun langsung berdehen "eeheem" untuk menyadarkan orang-orang yang gagal fokus melihatnya

...

Kinara baru saja tiba dikantor leroy, ia menghampiri resepsionis untuk bertanya keberadaan leroy karena tak memiliki ponsel untuk menghubunginya

"Mba leroynya ada?" Tanya kinara

Wanita itu langsung mengerutkan alisnya ia merasa kinara berbicara tak sopan dengan menyebut nama leroy tanpa ada tuan atau pak didepannya

"Apa kau pikir tuan leroy itu tukang parkir, kau berbicara tidak sopan, dia itu pemilik perusaan besar ini. Bisa bisanya kau memanggil namanya tanpa ada tuan didepan" ucap resepsionis itu kesal

"Ah iya maaf mba. Maksud saya tuan leroynya ada?"

"Ada. Kenapa?"

"Saya ingin ketemu tuan leroy"

"Ngapain? Ada urusan apa?"

Dengan polosnya kinara menjawab "Emm buat makan siang bareng"

"Hahaha kau ini aneh sekali, kalo tuan leroy bisa diajak makan dengan mudah seperti ini, saya sudah makan tiap hari dengan tuan leroy" ejek resepsionis itu

"Maaf mba tapi kami sudah janjian untuk makan bersama"

"Kenapa kau tidak hubunginya saja, suruh dia datang kesini"

"Emmm masalahnya saya tidak punya ponsel mba"

"Hahaha aneh sekali. Kalau kau ingin menipu bukan disini tempatnya... pergilah sebelum aku memanggil sikuriti untuk mengusirmu" ancamnya

"Tapi mba saya benar benar sudah janjian"

"Mck" resepsionis itu langsung berdecak kesal lalu memanggil sikuriti "pak usir dia, dia membuat keributan disini"

Sikuriti langsung datang dan menyeret kinara keluar dari sana

"Aaarrg aku cuma mau ketemu leroy bukan buat keributan" teriak kinara yang kesal ditarik paksa keluar dari sana

Disisi lain leroy baru saja selesai rapat, saat ini ia sedang bersama para clien untuk mengantar mereka pergi

"Hah itu itu leroy" ucap kinara saat melihat leroy

Kinara menepis tangan para sikuriti darinya lalu berlari kearah leroy dan bersembunyi dibelakangnya

"Nara" ucap leroy melirik kinara yang bersembunyi dibelakangnya

Para clien langsung memperhatikan mereka termasuk sikuriti dan resepsionis tadi

"Leroy tolong aku. Mereka mengusirku hanya karena aku ingin ketemu kamu"

Resepsionis tadi langsung menghampiri mereka dan menarik kinara dari belakang leroy

"Aarrgh lepas" kinara berusaha untuk melepaskan cengkraman wanita iu

Leroy kesal dan langsung menepis tangan resepsionis itu "berani sekali kau menyentuhnya" ucap leroy

Kinara mengulurkan kepalanya dari sela-sela lengan leroy dan mengejek wanita itu "wlee" ejeknya sambil mengulurkan lidahnya keluar

Wanita itu kesal dan mengepalkan tangannya, ia tak terima diejak oleh kinara lalu menarik rambutnya

Kinara juga tak terima ia membalas menarik rambut manita itu dan akhirnya terjadi keributan

"Apa yang kau lakukan" teriak leroy pada resepsionis itu sambil menahan tangannya agar tak menyakiti kinara, namun kinara tak berhenti untuk menarik rambut wanita itu, ia masih sangat kesal dan melampiaskan emosinya

"berani sekali kau menarik rambutku, apa kau tidak tau aku ini sedang hamil anaknya leroy" teriak kinara "ups" kinara langsung menutup mulutnya setelah menyadari kebodohannya sambil menatap sekitar

Semua orang langsung membulatkan matanya dan tercengang setelah mendengar ucapan kinara, leroy pun melepaskan cengkramannya pada resepsionis itu lalu menatap kinara

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang