chapter 47

2.2K 95 2
                                    

Leroy telihat sangat marah, ia mengepal tangannya dan tatapannya begitu menyeramkan saat mendapati bercak darah di baju dan tangan pria itu. Tanpa pikir panjang Leroy langsung menendang dhico hingga terseret kelantai

"Aargh apa yang kau lakukan"

Leroy masih belum berhenti ia meletakkan kakinya pada leher dhico dan mulai menekannya hingga membuat pria itu tercekik

"Khhik leroy lepaskan"

Leroy semakin menekannya hingga membuat dhico kesulitan untuk bernafas. Dhico bahkan menepuk kaki leroy namun tetap tak terlepaskan

"Tuan kami menemukan sesuatu" ucap salah seorang anak buahnya

Akhirnya leroy melepaskan kakinya yang mencekik dhico lalu menghampiri anak buahnya itu

"Ini tuan" anak buahnya itu menunjukkan bercak darah disudut lemari kamar milik dhico "tapi lemarinya tak dapat dipindahkan tuan, sepertinya lemari ini menyatu dengan dinding"

"Robohkan dinding ini" ucap leroy tanpa basa basi

"Baik tuan"

Tiba-tiba dhico memegang bahu leroy dan membuat leroy berhadapan dengannya lalu memukul wajah pria itu

"Aargh" leroy mengusap sudut bibirnya yang terlihat mengeluarkan darah

Anak buah leroy langsung menahan dhico agar tak melanjutkan aksinya

"Apa tuan baik baik saja?" Tanya stiven

Leroy yang masih berdiri tegak itu telihat tersenyum tipis namun sangat menakutkan "kalau sampai kinara kenapa-napa kau tidak akan kuampuni" ucap leroy itu

Beberapa anak buah lainnya bergegas mengambil peralaran untuk merobohkan dinding itu sesuai dengam perintah tuannya

"Tunggu" leroy menahan mereka

Leroy merabah setiap sudut lemari itu lalu membongkarnya, ia menjatuhkan buku-buku yang ditata rapi dilemari itu

"Hei apa yang kau lakukan" dhico mulai memberontak dan berusaha melepaskan genggaman orang orang yang menahannya

"Jika ini adalah ruang rahasia pasti tombol untuk membuka ruangan ini" leroy terus membongkar dan mencari keberadaan tombolnya

"Leroy hentikan" teriak dhico

Anak buah leroy pun ikut membantu tuannya untuk membongkar lemari itu

"Apa yang kalian lakukan! Berhenti sekarang juga atau aku akan melaporkan kalian pada polisi"

Mendengar ucapan pria itu, leroy langsung meliriknya "apa kau pikir polisi atau hukum berpengaruh padaku?" Ucap leroy

Dhico langsung terdiam, memang benar bahwa pemerintah tidak berani melakukan itu pada leroy namun dipikirannya saat ini adalah cara untuk mencegah leroy untuk menemukan tombol itu

"Leroy hentikan"

Leroy tak mempedulikan ucapan dhico, ia melanjutkan kegiatannya mencari

"Leroy ku bilang hentikan atau aku akan membunuh wanita itu" teriak dhico yang membuat semua orang terdiam

"Apa sekarang kau mengancamku"

"Nyawa wanita itu ada ditanganku. Kau tau apa yang akan terjadi jika kau tidak mendengar ucapanku" ucap dhico dengan wajah liciknya itu "lepaskan aku" anak buah leroy pun menggikuti perintah dhico karena takut dengan ancamannya

Terlihat leroy sangat marah, ia mengepal tangannya seolah-olah tak sabar ingin menghabisi lelaki ini namun leroy tetap tenang dan tak ingin terbawa emosi

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang