chapter 45

2.3K 92 0
                                    

"ah akhirnya aku ketahuan juga"

Kinara mulai gemetaran, ia berlari dalam ketakutannya menuju pintu namun dhico saat itu lebih dekat dengan pintu segera menghadangnya

"Eits mau kemana?"

"d-dhico biarkan aku pergi"

"Kinara.. apa kau pikir aku bodoh membiarkanmu pergi setelah kau mengetahui tentang hal itu" dhico perlahan mendekati kinara

Kinara pun mengambil langkah mundur untuk menjauh

"Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau juga berbohong tentang anakku"

"Aagh ternyata kau sudah tau juga tentang itu" semakin lama dhico semakin dekat dengan kinara "kinara kau seharusnya bersyukur karena saat itu aku tidak langsung membunuhmu saat kau keluar dari rumah sakit" lanjutnya

Tiba-tiba kinara menghentikan langkahnya, pria itupun juga menghentikan langkahnya "kenapa kau membunuh ibunya leroy" ucap kinara yang keberaniannya mulai terkumpul

"Sebenarnya aku ingin membunuh leroy, tapi leroy selalu saja diikuti oleh bodyguardnya kemanapun dia pergi. Akhirnya aku membuat rencana untuk membuat orang itu menderita dengan membunuh ibunya" jelas dhico dengan santai tanpa rasa bersalah

"Kau benar-benar kejam. Kesalahan apa yang leroy lakukan sampai kau melakukan itu padanya"

"Berhenti membelanya!" teriak dhico

Kinara mengepalkan tangannya yang kembali gemetar, sesekali ia melihat sekelilingnya untuk mencari jalan keluar

"Aku yang lebih menderita dibanding dengannya" dhico semakin menggila, ia berteriak pada wanita yang bahkan berdiri saja kesusahan

Kinara harus menahan tangisnya agar tak mengeluarkan suara "dhico kau membuatku takut" ucap wanita itu

Pria itu semakin marah, ia memeras kedua lengan wanita itu dengan tatapan tajam "lihat aku" bentaknya saat kinara tak berani menatapnya

Kinara mengalihkan pandangannya dan menatap lantai

"Sudah ku bilang tatap aku!" teriak dhico sambil memegang kedua pipi wanita itu dan memaksanya untuk menatap dirinya

Tangis wanita itu pecah saat dhico berteriak sangat keras padanya

"Kau tidak boleh pergi kinara, kau harus tetap bersamaku"

"A-aku mau pulang hiks"

"Sudah ku bilang kau harus tetap bersamaku! Kau tidak boleh menikah dengan leroy!" Dhico sudah tak bisa menahan emosinya, ia membanting wanita itu kelantai

"Aaarrgh" kinara merintih kesakitan namun ia tetap berusaha menjauh dari lelaki itu

"Kau mau kemana hah?!" Dhico menarik rambut wanita itu dan menyeretnya kesebuah ruangan rahasia yang pintu masuknya terhalang oleh sebuah lemari

Pria itu mengikat tangan dan kaki kinara sehingga wanita itu tak bisa bergerak. Dhico bahkan sudah tidak peduli dengan luka dikepala kinara

"Kinara kau seharusnya berpura-pura tidak mengetahuinya tadi supaya kau tidak berakhir seperti ini"

Kinara melihat sekelilingnya, ruangan itu terlihat sangat menyeramkan, ada beberapa tulang yang digantung disana, dan hanya ada lilin yang menjadi penerang ruangan itu

"Tolong lepaskan aku. Aku janji tidak akan memberitahu siapapun tentang hal itu"

Wanita itu tetap berusaha meyakinkan pria itu agar melepaskannya namun tak sedikitpun pendirian dhico berubah

"Kau pikir aku bodoh. Aku tidak akan membiarkanmu berkeliaran diluar sana saat kau mengetahui rahasiaku"

Kinara masih menangis dan berusaha untuk melepaskan ikatan ditangannya hingga pergelangan tangannya terluka dan membiru

"Kinara apa kau tau leroy itu orang yang sangat baik sampai orang-orang memanfaatkan kebaikannya. Bahkan orang tuaku sangat mengaguminya"

"Lalu kenapa kau melakukan itu padanya"

"Karena orang tuaku menuntutku menjadi seperti dirinya, setiap hari orang tuaku selalu berbicara tentang leroy leroy dan leroy, telingaku panas mendengarnya. mereka tidak pernah memujiku sekali saja tapi mereka memuji leroy setiap hari....jadi aku berpikir bagaimana jika leroy menjadi jahat? Orang tuaku pasti tidak memujinya lagi hahahaha"

Kinara tak bisa berkata-kata lagi dan air matanya kini tak lagi mau menetes. kejam sekali lelaki ini, ia bahkan tertawa diatas penderitaan orang lain

"Aku membunuh ibunya supaya bisa melihatnya menderita dan perlahan berubah menjadi jahat...ah dan kau tau aku yang membuat ayahnya tidak datang kepemakaman ibunya supaya hubungan mereka jadi hancur. Aku memerintahkan beberapa orang untuk menghalangi ayahnya saat datang kepemakaman bahkan ayahnya masuk rumah sakit hahahah betapa bahagianya aku saat melihat leroy menderita dan hampir menggila. Tapi hubungan mereka kembali membaik karena kau dan anakmu itu" ucap dhico sesekali tertawa puas

"Kau benar-benar jahat"

"Kinara yang jahat itu leroy dia membuat orang tuaku tidak menganggapku ada"

Dhico yang dari tadi berdiri dihadapan wanita yang sedang terikat dilantai ini mengambil sebuah kursi dan duduk disana dengan salah satu kakinya menopang kaki yang lain

"Ah kinara kau ingin mendengar ceritaku lagi?"

"Diamlah kau membuatku muak dan jijik padamu"

Dhico kesal kemudian menarik rambut kinara "kau harus mendengar ceritaku, ini tentang lelaki yang akan kau nikahi" ucap dhico lalu mendorong kepala wanita itu dengan kasar lalu kembali duduk bersandar dikursi

Kinara sudah tak bisa berkata-kata, ia hanya bisa pasra dan mendengar semua cerita kejam yang dilakukan pria ini

"Kau tau dulu leroy itu tak punya teman, jadi hanya untuk mendapatkan teman ia rela membeli mobil bahkan apartemen untuk temannya hahahha bodoh sekali anak itu yah tentu saja hal itu tidak membuatnya miskin. Tapi semakin lama semakin banyak orang yang berteman dengannya sampai akhirnya aku dan teman-temanku menyelamatkannya dari orang-orang yang ingin memanfaatkannya, bagaimana kinara aku baikkan"

Kinara sudah tak tahan mendengar cerita pria ini, dipikirannya saat ini hanya pulang ia ingin segera pulang dan bertemu dengan anaknya

"Ah kinara satu lagi... kau tau leroy sempat hampir bunuh diri saat kau kabur dari rumah sakit katanya itu untuk menebus kesalahannya padamu namun dia mengundurkan niatnya karena mengingat anak yang kau lahirkan itu aarrgh padahal itulah yang aku tunggu tunggu...jadi sekarang aku sudah memutuskan untuk membunuh anak itu"

"Dhico jangan, jangan lakukan itu. Bunuh saja aku tapi jangan bunuh anakku buarkan dia hidup"

"Agh anak itu sangat mudah dipengaruhi" ucap dhico "tapi semakin lama dia semakin bersikap baik padamu dan dia mulai percaya bahwa bukan kau pelakunya. Leroy tidak pernah mengubah keputusannya sebelumnya tapi  sejak mengenalmu dia berubah, anak itu bahkan tidak bisa dipengaruhi lagi makanya aku mengambilmu darinya dan menjadikanmu sebagai tameng untukku"

"Tak masalah jika kau menjadikanku tameng atau apapun itu tapi jangan sakiti anakku"

"Kinara setelah kupikir-pikir lagi. tidak ada alasan bagiku untuk membuatmu tetap hidup karena jika kau dan anak itu mati, leroy pasti sangat menderita hahahahah" dhico tertawa bahagia saat membayangkan hal yang akan terjadi kedepan

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang