chapter 26

2.7K 104 2
                                    

Kinara dan leroy sudah siap untuk berangkat kebandara, mereka sedang menunggu lukas selesai mengangkat koper kedalam mobil

"Sudah tuan" ucap lukas lalu membukakan pintu belakang penumpang untuk majikannya

Setelah tuannya masuk lukaspun kembali menutup pintu

Stiven yang biasanya jadi supir sekaligus sekretaris leroy sudah duluan ke korea sejak dua hari yang lalu untuk mempersiapkan segala yang diperlukan disana

Mobil mereka baru saja keluar dari pintu gerbang namun dihadang oleh seseorang, lukaspun segera menghentikan mobilnya

"Ada apa?" Tanya leroy

"Itu tuan, seseorang menghadang mobil kita"

Leroy melihat kedepan dan ternyata orang itu adalah Dhico

Dhico menggedor kaca mobil berharap leroy akan membuka pintu dan berbicara dengannya

"Leroy buka, kita harus bicara"

"Tak ada yang perlu dibicarakan" jawab leroy dari dalam mobil tanpa membuka kaca "jalankan mobilnya" ucapnya pada lukas

"Baik tuan"

Saat lukas hendak menancap gas namun dhico kembali berdiri didepan mobil sehingga lukas tak bisa menjalankan mobilnya

"Leroy kita perlu bicara. Ini penting, ini soal bukti..."

Mendengar kata bukti, leroy langsung menarik kinara dalam dekapannya dan menutup telinganya sehingga kinara tak dapat mendengar ucapan dhico

"Kenapa?" Tanya kinara kebingungan

"Ini bukan apa apa, kau tak perlu mendengarkan omongannya, dia bukan orang baik"

"Aku sudah punya bukti" teriak dhico dari luar

"Bukti?" Tanya kinara yang sedikit mendengar ucapan dhico

Leroy kembali menutup telinga kinara  "sudah kubilang jangan dengarkan dia" ucap leroy yang sudah mulai kesal

Dhico terus berteriak dan mengetuk kaca mobil agar leroy mau berbicara dengannya, sampai akhirnya sikuriti datang dan menyingkirkan dhico sehingga mobil mereka bisa lewat

Setelah merasa jauh leroy akhirnya membuka tangannya yang menutup telinga kinara

"Leroy kenapa kau tak bicara dengannya? Dia berbicara soal bukti bukankah itu seharusnya penting?"

Leroy langsung berdecak kesal "mck diamlah! Tadi sudah ku bilang jangan mendengarkan dia" ucap leroy dengan nada tinggi

Kinara yang sudah lama tak mendengar leroy berbicara seperti ini langsung terdiam, ia mengalihkan pandangannya dari leroy dan menatap keluar jendela

"Na nara, apa kau marah?" Leroy baru menyadari sikap kasarnya pada kinara, iapun mulai berbicara lembut "nara aku tadi hanya kesal dengan orang itu sampai aku tak sadar berbicara seperti itu padamu" bujuk leroy sambil mengelus punggung kinara

"Kau marah padanya tapi kenapa kau berteriak padaku, hiks" kinara langsung menangis mendengar penjelasan leroy

Leroypun memeluk kinara untuk menenangkannya "aku tidak akan melakukannya lagi, jadi berhentilah menangis" ucap leroy sambil mengelus puncak kenapa nara

...

Sesampainya dibandara mereka langsung masuk kedalam pesawat pribadi milik leroy

Leroy memiliki jet pribadi termahal didunia dengan fasilitas mewah didalamnya, mulai dari ruang hiburan dan belajar, ruang makan khusus, kamar tidur en suite dengan tv 42 inci dan kamar mandi besar layaknya hotel lengkap dengan shower.

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang