chapter 16

3.8K 153 2
                                    

Sesampainya dirumah sakit, dokter langsung memeriksanya, yah dokternya tak lain adalah Ananda

"Kenapa kau yang datang?" Tanya leroy ketika ananda baru saja memasuki ruang VVIP tempat kinara dirawat "aku meminta dokter yang sudah profesional bukan kau" lanjutnya

Ananda langsung menghela nafas melihat tingkah lelaki ini "hmmm apa tuan pikir ada orang yang lebih baik dari aku disini?" Ucap ananda

"Sepertinya aku harus pindah rumah sakit, nara membutuhkan dokter yang sudah ahli"

"Heeii aku ini sudah ahli jangan meremehkanku" teriak ananda kesal "lagi pula kau mau pindah kemana ketika rumah sakit ini yang terbaik" lanjutnya

Kinara yang sedang terbaring ditempat tidur pasienpun langsung kesal melihat kedua orang ini memperdebatkan sesuatu yang tidak penting

Kinara langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan berkata "jika kalian tidak memeriksaku aku pulang saja"

Leroy langsung melihat kinara yang dari tadi diabaikan "eeeh nara tetap disana dia akan memeriksamu" ucap leroy lalu melirik ananda "cepat periksa dia" lanjutnya

Dengan senyum bahagia diwajah ananda merasa telah memenangkan perdebatannya dengan tuannya

Setelah beberapa menit leroy dan kinara menunggu akhirnya ananda datang dan membawa hasil pemeriksaannya

"Jadi bagaimana? Apa dia sakit parah?" Tanya leroy

Ananda sedikit ragu ragu untuk mengatakan hasilnya "tuan leroy, sebaiknya kita membicarakan hasilnya berdua saja" ucap ananda

"Kenapa apa sakitnya separah itu sampai kau takut kinara mendengarnya?"

"Emm emm bukan itu" ananda menggeleng tidak "tapi ini lebih baik kita bicarakan berdua saja"

Kinara sedang menyimak percakapan keduanya, ia juga sudah penasaran dengan hasilnya

"Baiklah kita bicarakan diluar saja" ucap leroy lalu melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruangan itu

Kinara tiba tiba kesal, ini adalah hasil pemeriksaan dirinya tapi kenapa dia tidak diperboleh untuk mendengar hasilnya

"Leroy" panggil kinara dengan tatapan tajam yang menyeramkan "sekali lagi kau melangkah dari sini aku akan menghajarmu" lanjutnya

Leroy langsung melirik kesumber suara, ia tiba-tiba ketakutan melihat tatapan kinara yang penuh aura hitam itu lalu mengalihkan pandangannya

Leroy menunduk dan menepuk pundak ananda "ananda sebaiknya kau mengatakan hasilnya disini saja" ucap leroy

Ananda pun menelan salivanya ia juga merasakan aura
menakutkan yang dipancarkan oleh kinara "ku rasa juga begitu" ucap ananda

"Jadi sebenarnya kinara kau.." ananda ragu ragu untuk mengatakannya

"Katakan saja aku tak masalah apapun itu hasilnya. Apa sakitku separah itu sampai kau ragu ragu mengatakannya?" Tanya kinara

"Ha? Ah ini bukan sesuatu yang serius"

"Yaudah kalau begitu katakan saja"

"Jadi sebenarnya kinara, kau sedang..." leroy dan kinara langsung serius saat mendengar ucapan ananda "kinara kau hamil" ucap ananda

"Oh hamil" ucap leroy dan kinara lega sambil mengangguk merasa ini bukan penyakit yang serius

"Eh!! Apaaa!!! Hamiillll" teriak keduanya ketika mencerna penjelasan ananda

"Iya hamil, ini sudah 3 minggu" jawab ananda

Kinara langsung menggeleng tak percaya "ini ngga mungkin, pasti ada yang salah"

Disisi lain leroy tersenyum tipis merasa senang

"Leroy, apa saat itu kau memakai pengaman?" Tanya kinara

"Tentu saja tidak, aku tidak punya benda seperti itu dirumah" jawab leroy yang sedang menahan senyumnya

Kinara segera turun dari tempat tidur pasien lalu menghampiri ananda "dokter, aku ingin menggugurkan anak ini! Kapan aku bisa mengugurkannya?" Tanya kinara

Ananda kebingungan harus menjawab apa, ia tak bisa mengugurkan anak itu tanpa persetujuan tuannya, ananda hanya bisa memalingkan pandangannya dari kinara tanpa mengatakan apapun

"Apa!! Menggugurkan! Kau mau mengugurkan anak itu! Tidak boleh kau tidak boleh mengugurkan anak itu" ucap leroy dengan nada tinggi

Kinara langsung menatap tajam leroy "kenapa tidak boleh? Anak ini tidak ada hubungannya denganmu"

"Dia itu anakku, aku berhak melarangmu"

Ananda yang tidak mau ikut campur akan perdebatan inipun perlahan keluar dari sana

"Ini bukan anakmu" ucap kinara

Perasaan dia tadi bertanya apa aku memakai pengaman atau engga sekarang malah bilang bukan anakku "Dia itu anakku dan kau tidak boleh menggugurkannya"

"Pokoknya dia itu bukan anakmu dan aku akan mengugurkannya"

"Kalau kau sampai menggugurkannya aku akan..."

"Akan apa? Ha? Apa kau mau menyiksaku lagi, kau mau mengurungku lagi? Silaahkan aku ngga takut bahkan jika kau membunuhku aku akan tetap dengan pendirianku" ucap kinara dengan tegas

Leroypun berjalan mendekati kinara lalu memegang kedua bahu wanita itu "kau tidak takut jika terbunuh, tapi bagaimana jika aku membunuh orang lain karena mu" ancam leroy

Kinara langsung mengerutkan alisnya ia sedikit bingung dengan ucapan leroy "apa maksudmu?" Tanya kinara

"Yah ku tau nara, karenmu aku harus membunuh seseorang"

"Silahkan, aku juga tidak punya siapa siapa disisiku" ucap kinara

Leroy menurunkan tangannya dari bahu kinara lalu duduk disofa dan melipat kakinya "Baiklah kalau begitu tak masalah jika aku membunuh arif"

Kinara langsung membulatkan matanya saat mendengar nama orang yang ingin dibunuh oleh leroy

"Kenapa kau membunuhnya? Dia tidak melakukan kesalahan apapun"

"Tak perlu berpura pura kinara, aku tau dia yang membantumu kabur"

"K-kau tau dari mana?"

"Bagaimana jika arif ku bunuh, lalu istri dan anaknya ku usir dari tempat tinggal mereka saat ini. Akan jadi apa mereka nanti.. apa mereka akan jadi pemulung atau pengemis, atau mereka akan mati karena tak punya uang untuk beli makan dan tak punya rumah untuk berteduh" leroy kembali dengan kata kata ancamannya

Kinara mengepal tangan menahan amarahnya saat ini, ia tak ingin melahirkan anak ini, ia juga tak ingin pak arif yang baik itu dibunuh karena sudah membantunya kabur

"Bagaimana nara?" Tanya leroy

Kinara masih terdiam, ia tak tahu harus berbuat apa

"Hmmm baiklah kalau begitu aku akan menghubungi anak buahku untuk membunuh arif" leroy langsung mengambil ponselnya dari saku jasnya lalu mengotak atiknya

"Okay okay aku akan melakukannya, aku akan melahirkan anak ini, puas!!" Ucap kinara

Leroy langsung tersenyum mendengar ucapan kinara, ia berdiri lalu mengelus puncak kepala kinara dan berkata "good girl"

"Ayo kita pulang" ucap leroy sambil menggenggam tangan kinara

Revenge (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang