Kegelapan. Ruang hampa yang tak berujung. Sendirian ditelan oleh hitam, menatap sesuatu yang tak jelas. Perlahan bayang-bayang tersusun, menciptakan ilusi sebuah ruangan dalam ruangan. Mimpi buruk yang tak terelakkan dari seorang pemuda. Dia bersujud di depan pintu, bertanya pada dirinya sendiri.
Perasaan kesepian begitu melanda hatinya kala ia memasuki ruang tersebut, seperti seekor hamster yang terkurung dalam kotak. Tidak bisa bernapas, tak dapat merasakan bahagia yang sesungguhnya. Dia ingin terbebas dan diselamatkan, keinginan kecil yang akan segera terwujud ketika kesadaran menjemputnya dari ruang hampa.
Perlahan kedua matanya terbuka, menatap langit-langit yang terasa asing. Ia tak ingat bagaimana bisa berada di sini, memorinya justru memutar kilas balik pertarungan yang belum lama berakhir. Dia bertarung dengan seorang preman kelas teri yang tiba-tiba menghadang, memanggilnya dengan nama lain serta menyerang kedua teman.
Awalnya ia hanya akan membiarkan preman itu menyerangnya dengan dwichagi ataupun tendangan lain. Namun ucapan demi ucapan yang dilayangkan dari lawan membuat sesuatu dalam diri Ji Yeonwoo meronta, meminta untuk dibebaskan. Belum pernah dia merasa bersemangat seperti saat bertarung, mengerahkan semua tenaga untuk menumbangkan lawan.
Sudah lama ia merindukan kyokushin karate, cahaya yang menerangi dalam kegelapan. Matahari dari kehidupan Ji Yeonwoo. Seandainya bisa bertarung seperti itu lagi, Yeonwoo akan sangat bahagia. Namun sekarang dia harus tahu dimana dirinya saat ini, tempat ini begitu asing.
Akan tetapi dua orang yang sedang memijat kedua kakinya terasa familiar. Salah satu dari mereka yang mampu membuat sesuatu dalam dirinya bangkit. Yeonwoo harus berterimakasih, lalu ia melihat sekitar. Banyak alat-alat beladiri di tempat ini, meskipun kedua matanya menangkap poster perkalian yang tertempel di dinding.
"Sepertinya aku ada di dojang," batin Yeonwoo.
"Bukan begitu Taehoon! Bagaimana dia bisa bangun kalau kamu memijatnya seperti itu, kenapa nggak ngerti juga sih!!" protes salah satu dari mereka yang bernama Yoo Hobin.
"Iya, kau terusin aja!" balas salah satunya lagi yang bernama Sung Taehoon. Orang yang membebaskan Ji Yeonwoo dari penjara kecil dalam surganya sendiri. Pemuda berkacamata itupun membuat ekpresi terkejut yang alami, sedikit merasa geli ketika melihat ekspresi Taehoon yang kelihatan kesal.
"H-hei kenapa aku ada di dojang?" tanya Yeonwoo sembari tersenyum canggung. Setelah itu kedua matanya mengedar, menatap dua orang lainnya yang ada di ruangan tersebut. Mereka semua nampak terkejut seolah tak menyangka jika Yeonwoo bisa sadar setelah ditendang oleh Sung Taehoon. Memang tendangan tersebut luar biasa sakit dan jarang ada orang yang menguasainya.
Dia kagum dengan tendangan tersebut. Debaran di hatinya tak bisa kembali normal, terus berpacu kala kilas balik kembali menghampiri. Yeonwoo mengingat detik-detik Sung Taehoon melakukan balchagi1080 derajat. Dia bukan fokus pada gerakan kaki dari orang yang dianggap preman kelas teri itu, melainkan wajah pemuda taekwondo. Wajah Taehoon begitu serius dan terlihat manis di matanya, membuat Yeonwoo mematung. Tidak berusaha mengelak dari tendangan mematikan tersebut.
Bagi Yeonwoo, balchagi 1080 derajat sangatlah indah. Namun yang lebih indah adalah orang yang menguasainya. Lamunan manis begitu menghanyutkan hingga membuat dia tak sadar bila banyak pasang mata yang menatap dengan tatapan heran.
Seorang perempuan mungil dan pemuda berambut kuning mendekat kearahnya, berbisik dengan keras seolah sengaja. Namun itu berhasil membuat Ji Yeonwoo tersadar dari lamunan indahnya. Bahka dia memasang tampang terkejut ketika mendengar ucapan dari dua orang tersebut.
"Kamu harus berterimakasih pada kami," bisik Jjiksae.
"Tadinya Saebonim mau menguburmu di gunung *," timpal Gaeul dengan aksen yang mirip bapak-bapak. Yeonwoo mengernyitkan dahi, tak mungkin pemuda itu melakukan hal sekeji itu. Namun saat dia menoleh, kedua mata tak sengaja bertemu dengan Taehoon yang menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To You
أدب الهواةKetika Yeonwoo mengejar salah satu cahaya hidupnya. Sung Taehoon, orang yang berani membebaskan dia dari penjara ayahnya. Namun sayangnya Taehoon adalah orang yang gila kebebasan dan hidup semaunya tanpa terikat oleh siapapun, berhubungan dengan ses...