🎻
Rabu, 22 November 2023
"Bukankah melepaskan bagian dari mencintai? Namun, aku nyaris gila. Sebab melepasmu adalah keterpaksaan yang membuatku hampir mengutuk takdir."
-AMORA EDELWEISS-
50. TERBANGUN
Suara monitor yang berbunyi disertai tubuh yang masih terbaring tanpa niat untuk membuka kedua matanya, sekarang jari-jarinya itu bergerak dan kedua matanya terbuka secara perlahan. Kedua matanya terasa buram tapi ada cahaya yang masuk kedalam kedua matanya, setelah beberapa kali mengerjapkan kedua matanya sekarang ia bisa melihat dengan jelas.
Bau obat yang sangat menyengat membuat hidungnya terganggu dan sang empu tidak nyaman dalam tidurnya, ia pun bangkit dengan memegang kepalanya yang seakan ingin pecah, setelah berhasil bangun ia menyandarkan kepalanya pada kepala brankar lalu kedua matanya kesana kemari mencari sesuatu dan ia baru menyadari jika dirinya berada dirumah sakit.
"Ngapain gue disini?" Kedua matanya kesana kemari mencari sesuatu, rasanya ia seolah terbangun dari tidur yang sangat panjang.
Saat kedua matanya melihat kaca ia melihat pantulan dirinya dikaca, kumis-kumis tipis menghiasi wajahnya tidak lupa rambutnya sudah semakin panjang.
"Apa yang terjadi?" Ia berusaha mengingatnya, ia baru ingat, bukannya kemarin ia bertengkar dengan istrinya?.
"Amora?" Jantungnya berdebar sangat kencang saat nama sang istri terlintas dibenaknya.
"Sasgara!
Laki-laki itu menoleh ke asal suara, wanita yang kemarin marah kepadanya. Wanita itu menghampiri kearahnya dan langsung memeluknya erat bahkan sangat ia yakini jika sang Ibu menangis.
"Sejak kapan kamu sadar?" Cella melepaskan pelukannya dan mencangkup wajah Putranya sembari menatapnya dengan penuh kerinduan.
"Apa maksud Mama?" Tanyanya bingung, ucapan Mamanya ini seolah-olah dirinya baru saja bangun dari tidur panjang.
"Sebentar, Mama panggilkan Dokter"
Sang ibu meninggalkan dirinya sendiri sehingga membuat dirinya dilanda kebingungan, banyak sekali pertanyaan yang menghantui isi kepalanya sampai seseorang yang memakai baju berwarna putih itu menghampirinya.
"Bagaimana perasaanmu, Sasgara?" Sapa Dokter laki-laki itu sambil memeriksanya.
"Aku bingung seperti aku terbangun dari kematian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SASGARA (REVISI)
Teen Fiction(Sasgara & Amora) 17+⚠️ Bagaimana mungkin kejadian satu malam mampu merubah kehidupan seorang? Sasgara Errian Zilardion. Menghabiskan satu malam yang indah bersama adik sohibnya tak pernah terbayang dalam benaknya. Setelah kejadian satu malam yang...