Chapter 1: The Chaostic Match Challenge

11 0 0
                                    

"Ayashi, cek! Bagaimana keadaan di sana?"

Seorang wanita berusia dua puluh lima tahunan tengah berada di bandara Narita saat ini. Wanita itu mengenakan kemeja putih dan pantsuit hitam yang menutupi tubuhnya. Rambut panjangnya diikat rapi ke belakang, wangi parfumnya yang semerbak dan wajahnya yang cantik berhasil menarik perhatian beberapa orang yang berjalan melewatinya.

"Lapor, Ketua! Sepertinya pesawat Nona Sakura sudah landing dan dia akan segera menuju ke sini sebentar lagi." Dia tengah bicara dengan atasannya di telepon. Sepatu hak tingginya terus menapaki lantai bandara dengan cepat. Hari ini dia ditugaskan untuk mengawal adik perempuan atasannya yang baru pulang dari luar negeri.

"Bagus, terus pantau. Aku tidak ingin adik kesayanganku terluka."

Dia tahu kenapa atasannya mengatakan hal itu. Satu bulan yang lalu, sepupu atasannya mengalami kejadian tidak menyenangkan setelah pesawatnya landing. Ada segerombolan pria yang menghentikan taksinya di tengah jalan dan memukulinya. Sudah bisa dipastikan, pelakunya adalah orang-orang yang memiliki masalah dengan kantor detektif mereka.

"Masih ingat soal kejadian yang menimpa Yutaka-san tiga bulan yang lalu sampai dia tidak jadi ditugaskan di sini, Ketua Kiba?"

Suara baritone dari pria yang dipanggil Kiba terdengar kesal di seberang telepon. "Kamu pasti tahu bagaimana kacaunya rencana kita setelah hal itu terjadi-"

"Tenang saja, Ketua. Aku siap bertugas mengawal Nona Sakura sampai ke Kyoto dengan aman."

Setelah mendengar jawaban meyakinkan yang diucapkan anak buahnya, Kiba mengucapkan terima kasih dan menutup sambungan telepon itu. Ayashi semakin mempercepat langkahnya setelah mengakhiri percakapan dengan atasannya. Dia jadi tidak sabar ingin bertemu dengan gadis bernama Sakura itu setelah dua tahun.

Ini adalah tugas pertama Ayashi setelah sekian lama yang tidak berhubungan dengan misteri pembunuhan atau perampokan beberapa perusahaan yang menjadi buah bibir dengan julukan 'kasus robin hood jadi-jadian', yang belakangan ini marak di Kyoto.

Ada alasan khusus kenapa kasus itu sangat ramai dibicarakan oleh masyarakat. Kepolisian belum menemukan petunjuk apa pun, dan korban terakhir yang perusahaannya dirampok habis-habisan meminta bantuan pada Kantor Detektif Komatsu yang dikenal selalu cepat dalam memecahkan setiap kasus yang mereka tangani. Ada beberapa informasi yang sudah mereka dapatkan soal pencuri itu. Salah satunya adalah; kasus serupa pernah terjadi di beberapa kota di Jepang. Untuk saat ini, para detektif dari klan Komatsu menyimpulkan bahwa pelakunya adalah orang yang sama.

Ayashi masih larut dalam lamunannya dan sesekali tertawa mengingat insiden yang menimpa Komatsu Yutaka. Pemuda berusia dua puluh tiga tahun itu tadinya akan ditugaskan untuk membantu kasus ini. Namun karena insiden pemukulan yang dialaminya, dia tidak bisa menjalankan tugas dan harus menjalani perawatan di rumah sakit karena tulang rusuk dan kaki kanannya patah. Entah kenapa, menurut Ayashi itu cukup lucu, karena Yutaka adalah tipikal orang yang tidak mau mengalah. Setelah dikalahkan orang-orang berbadan besar yang menghadang taksinya, rupanya dia tumbang juga.

Wanita itu kemudian berhenti memikirkan insiden itu. Indra penciumannya yang tajam tiba-tiba menghirup wangi lembut dari parfum beraroma bunga milik seseorang yang sangat familiar. Mengingat siapa pemilik wangi parfum ini, dia pun mematri senyum tipis di wajahnya.

"Selamat pagi, Nona Sakura. Selamat datang kembali di Jepang."

Ayashi membungkukkan badannya ketika melihat kedatangan seorang gadis bertubuh langsing dengan tinggi 170 cm tengah menarik koper merah maroon di belakangnya. Kacamata hitam yang bertengger di hidungnya dilepaskan. Wajahnya terlihat segar saat melihat sosok Ayashi berdiri di hadapannya. Gadis itu memeluk erat wanita yang sudah seperti kakaknya. Rambutnya yang kecokelatan tidak diikat hari ini. Sakura terlihat begitu cantik dengan penampilan barunya.

Path Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang